Kritik teks adalah cabang ilmu teks, filologi, dan kritik sastra yang mempelajari identifikasi varian teks atau macam-macam versi dari naskah maupun buku cetak. Kritik teks menelaah teks-teks dari berbagai zaman, mulai dari isi karya tulis tertua dalam aksara baji yang ditorehkan pada loh lempung, sampai versi-versi karya tulis yang tidak diterbitkan dari seorang penulis abad ke-21. Para katib zaman purba yang diupah untuk menyalin dokumen mungkin saja memiliki kemampuan baca-tulis, tetapi banyak yang semata-mata menyalin, yakni meniru bentuk-bentuk aksara tanpa paham maknanya. Ini berarti perubahan-perubahan yang tidak disengaja lumrah terjadi saat menyalin naskah dengan tangan.[1] Perubahan-perubahan yang disengaja pun mungkin saja dilakukan, misalnya menyensor karya tulis cetak karena alasan-alasan politik, keagamaan, maupun kebudayaan.

Para juru tulis kuno dapat saja membuat perubahan ketika menyalin suatu naskah dengan tangan.[2] Dengan adanya satu, beberapa atau banyak salinan naskah, dan tidak adanya dokumen asli, para kritikus teks berupaya untuk merekonstruksi teks asli (disebut archetype atau autograph; "otograf) semirip mungkin. Proses yang sama dapat diterapkan untuk merekonstruksi versi antara (intermediate), atau "resensi", dalam sejarah transmisi dokument tersebut.[3]

Tujuan pekerjaan kritik teks adalah untuk lebih memahami penciptaan dan sejarah transmisi teks. Pemahaman ini dapat menghasilkan suatu "edisi kritis" ("critical edition") yang memuat suatu teks kolektif hasil penelitian para sarjana. Ada sejumlah pendekatan dalam kritik teks, terutama eclecticism, stemmatics, dan penyuntingan copy-text. Teknis kuantitatif juga digunakan untuk menentukan hubungan antara "saksi-saksi" (witnesses) suatu naskah, dengan metode dari biologi evolutioner (Phylogenetics) tampaknya efektif untuk suatu rentang tradisi. Dalam ranah-ranah (domains) tertentu di bidang penyuntingan teks agamawi dan klasika, muncul frasa

"lower criticism" ("kritik tingkat rendah") untuk menggambarkan kontras antara kritik teks dengan "higher criticism" ("kritik tingkat tinggi"), yang berupaya menggali kepengarangan, tarikh dan tempat penyusunan naskah asli.

Sejarah

Kritik teks sudah dipraktikkan lebih dari dua ribu tahun, di mana kritikus teks awal, terutama adalah para pustakawan dari Hellenistic Alexandria sekitar abad ke-2 SM, memperhatikan upaya pelestarian karya-karya dari zaman antikuitas, dan diteruskan ke abad pertengahan sampai zaman modern dan dengan penemuan mesin cetak.

Aplikasi pada dokumen agamawi

Semua teks dapat menjadi subjek penelitian dan kritisisme sistematik di mana dokumen aslinya tidak dapat diverifikasi atau tidak tersedia. Para penganut agama sering kali enggan untuk melakukan penelitian kritik teks yang mendalam terhadap kitab-kitab sucinya karena mereka meyakini kitab-kitab itu sebagai ilham ilahi. Sebaliknya para lawan atau kelompok berpolemik condong untuk mencari-cari kesalahan dalam suatu teks agamawi dengan cara apapun. Akibatnya, kritik teks yang sah sering ditentang baik oleh penganut kepercayaan itu maupun oleh para skeptik.

Alkitab Ibrani

 
Naskah Alkitab Ibrani dengan Targum dari abad ke-11
 
Satu halaman memuat Kitab Ulangan dari Aleppo Codex.

Kritisisme tekstual Alkitab Ibrani membandingkan versi naskah Alkitab dari berbagai sumber (tarikh berdasarkan naskah tertua yang terlestarikan dari setiap keluarga/famili tekstual)

Sebagaimana dalam naskah-naskah Perjanjian Baru, munculnya perubahan, korupsi dan penghapusan, terutama dalam teks-teks Masoret, disebabkan oleh para juru tulis (soferim; scribes) kuno yang tidak menangani kesalahan penyalinan secermat di waktu-waktu kemudian.[4]

Ada tiga edisi baru terpisah untuk Alkitab Ibrani yang sekarang dalam pengembangan: Biblia Hebraica Quinta, Hebrew University Bible, dan Oxford Hebrew Bible. Biblia Hebraica Quinta adalah edisi diplomatik berdasarkan Leningrad Codex. Hebrew University Bible juga diplomatik, tetapi berdasarkan Aleppo Codex. Oxford Hebrew Bible adalah edisi eklektis.[5]

Alkitab Ibrani sebagai Perjanjian Lama

Dalam melihat Alkitab Ibrani sebagai Perjanjian Lama, hampir semua varian tekstual tidak bernilai penting dan tidak mempengaruhi doktrin kepercayaan. Professor Douglas Stuart menyatakan: "Secara jujur dapat dikatakan bahwa ayat-ayat, pasal-pasal, dan kitab-kitab dalam Alkitab akan terbaca umumnya sama, dan memberikan kesan yang sama kepada para pembaca, meskipun orang memasukkan semua bacaan alternatif yang ada ke dalam teks yang menjadi dasar terjemahan [bahasa Inggris] saat ini."[6]

Perjanjian Baru

Teks kuno Perjanjian Baru meliputi lebih dari 5.800 naskah bahasa Yunani manuscripts, 10.000 naskah bahasa Latin dan 9.300 naskah dalam bahasa-bahasa kuno lain (termasuk bahasa Suryani, bahasa Slavia, bahasa Etiopia dan bahasa Armenia). Naskah-naskah itu memuat sekitar 300.000 varian tekstual, sebagian besar meliputi pertukaran urutan kata dan perbedaan penulisan yang trivial.[7][8] Jadi selama lebih dari 250 tahun dilakukan kritis teks mendalam, para sarjana Perjanjian Baru dapat menyatakan tidak ada varian tekstual yang mempengaruhi doktrin apapun. Profesor D. A. Carson menyatakan: "tidak ada dari apa yang kita percayai secara doktrinal benar, dan tidak ada dari apa yang diperintahkan kepada kita untuk dilakukan, yang diubah oleh varian-varian itu. Ini benar untuk tradisi tekstual manapun. Penafsiran perikop-perikop individual dapat saja dipertanyakan; tetapi tidak pernah ada doktrin yang terdampak."[7][9]

Software

Sejumlah program dan standar komputer sudah ada untuk mendukung para penyunting edisi-edisi kritis. Ini termasuk:

  • Text Encoding Initiative. The Guidelines of the TEI provide much detailed analysis of the procedures of critical editing, including recommendations about how to mark up a computer file containing a text with critical apparatus. See especially the following chapters of the Guidelines: 10. Manuscript Description, 11. Representation of Primary Sources, and 12. Critical Apparatus.
  • Juxta is an open-source tool for comparing and collating multiple witnesses to a single textual work. It was designed to aid scholars and editors examine the history of a text from manuscript to print versions. Juxta provides collation for multiple versions of texts that are marked up in plain text or TEI/XML format.
  • The EDMAC macro package for Plain TeX is a set of macros originally developed by John Lavagnino and Dominik Wujastyk for typesetting critical editions. "EDMAC" stands for "EDition" "MACros." EDMAC is in maintenance mode.
  • The ledmac package is a development of EDMAC by Peter R. Wilson for typesetting critical editions with LaTeX. ledmac is in maintenance mode.[10]
  • The eledmac package is a further development of ledmac by Maïeul Rouquette that adds more sophisticated features and solves more advanced problems. eledmac was forked from ledmac when it became clear that it needed to develop in ways that would compromise backward-compatibility. eledmac is maintenance mode.
  • The reledmac package is a further development of eledmac by Maïeul Rouquette that rewrittes many part of the code in order to allow more robust developments in the future. In 2015, it is in active development.
  • ednotes, written by Christian Tapp and Uwe Lück is another package for typesetting critical editions using LaTeX.
  • Classical Text Editor Diarsipkan 2014-05-26 di Wayback Machine. is a word-processor for critical editions, commentaries and parallel texts written by Stefan Hagel. CTE is designed for use on the Windows operating system, but has been successfully run on Linux and OS/X using Wine. CTE can export files in TEI format. CTE is currently (2014) in active development.
  • Critical Edition Typesetter by Bernt Karasch is a system for typesetting critical editions starting from input into a word-processor, and ending up with typesetting with TeX and EDMAC. Development opf CET seems to have stopped in 2004.

Lihat pula

Topik

Edisi kritis

Kitab Mormon
  • Book of Mormon Critical Text – FARMS 2nd edition
Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama
Perjanjian Baru
Critical Translations
  • The Comprehensive New Testament – standardized Nestle-Aland 27 edition[13]
  • The Dead Sea Scrolls Bible – dengan peta tektual kepada varian-varian Teks Masoret, Dead Sea Scrolls, and Septuaginta
  • New English Translation of the Septuagint, suatu terjemahan kritis dari bagian-bagian yang lengkap dari "Göttingen Septuagint", sisanya dari "Rahlf's manual edition"

Daftar

Referensi

  1. ^ Ehrman 2005, hlm. 46.
  2. ^ Ehrman 2005, p. 46.
  3. ^ Vincent. A History of the Textual Criticism of the New Testament
    "... that process which it sought to determine the original text of a document or a collection of documents, and to exhibit, freed from all the errors, corruptions, and variations which may have been accumulated in the course of its transcription by successive copying."
  4. ^ Tov 2001, p. 9
  5. ^ Hendel, R., "The Oxford Hebrew Bible: Prologue to a New Critical Edition", Vetus Testamentum, vol. 58, no. 3 (2008). pp. 325–326
  6. ^ Kaiser, Walter (2001). The Old Testament Documents: Are They Reliable & Relevant?. InterVarsity Press. hlm. 48. ISBN 9780830819751. 
  7. ^ a b Wallace, Daniel. "The Majority Text and the Original Text: Are They Identical?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2013. Diakses tanggal 23 November 2013. 
  8. ^ Westcott and Hort (1896). The New Testament in The Original Greek: Introduction Appendix. Diakses tanggal 23 November 2013. 
  9. ^ Beacham, Roy E.; Bauder, Kevin T. One Bible Only?: Examining Exclusive Claims for the King James Bible (dalam bahasa Inggris). Kregel Publications. ISBN 9780825497032. 
  10. ^ See further the useful guidelines offered by Dekker, D-J. "Typesetting Critical Editions with LaTeX: ledmac, ledpar and ledarab". Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2014. Diakses tanggal 14 May 2014. 
  11. ^ Novum Testamentum Graece, German Bible Society "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2013-10-31. 
  12. ^ UBS Greek New Testament, German Bible Society "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-02. Diakses tanggal 2013-10-31. 
  13. ^ http://www.bookreviews.org/pdf/6583_7128.pdf

Pustaka

Pustaka tambahan

  • Dabney, Robert L. (1871). "The Doctrinal Various Readings of the New Testament Greek", Southern Presbyterian Review, April 1871, p. 350-390.
  • Epp, Eldon J., The Eclectic Method in New Testament Textual Criticism: Solution or Symptom?, The Harvard Theological Review, Vol. 69, No. 3/4 (July–October 1976), pp. 211–257
  • Hagen, Kenneth, The Bible in the Churches: How Various Christians Interpret the Scriptures, Marquette Studies in Theology, Vol 4; Marquette University Press, 1998, ISBN 0-87462-628-5
  • Hodges, Zane C. and Farstad, Arthur L. The Greek New Testament According to the Majority Text with Apparatus, Thomas Nelson; 2nd ed edition (January 1, 1985), ISBN 0-8407-4963-5
  • Housman, A. E. (1922). "The Application of Thought to Textual Criticism". Proceedings of the Classical Association. 18: 67–84. Diakses tanggal 2008-03-08. 
  • Love, Harold (1993). "section III". Scribal Publication in Seventeenth-Century England. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-811219-X. 
  • Kittel, F. A. (1785). Neue Kritiken über den berühmten Sprych: Drey sind, die da zeugen in Himmel, der Vater, das Wort, und der heilge Geist, und diese drein sind eins. Eine synodalische Vorlesung. Braunschweig, Deutschland: John. Chr. Meyer.
  • Komoszewski, Sawyer and Wallace, (2006), Reinventing Jesus, Kregel Publications, 2006, ISBN 978-0-8254-2982-8
  • Metzger & Bart Ehrman, (2005), The Text of the New Testament, OUP, ISBN 978-0-19-516122-9
  • Schiffman, Lawrence H., Reclaiming the Dead Sea Scrolls: The History of Judaism, the Background of Christianity, the Lost Library of Qumran; Jewish Publication Society, 1st ed. 1994, ISBN 0-8276-0530-7
  • Soulen, Richard N. and Soulen, R. Kendall, Handbook of Biblical Criticism; Westminster John Knox Press; 3 edition (October 2001), ISBN 0-664-22314-1

Pranala luar

Umum

Alkitab