Sutoyo Noto Karsono

perwira tinggi angkatan darat, birokrat, dan politikus dari Indonesia
Revisi sejak 30 Maret 2022 06.14 oleh Tomy indrotomo (bicara | kontrib) (nama dan nama istri anak pedidikan)

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soetoyo Notokarsono (3 Juni 1941 – 25 Oktober 2015) merupakan seorang perwira tinggi angkatan darat, birokrat, dan politikus dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Sosial Politik dari tahun 1992 hingga 1997 dan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1997 hingga 1999.

SOETOYO NOTOKARSONO
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Masa jabatan
1 Oktober 1997 – 1 Oktober 1999
Grup parlemenGolkar
Daerah pemilihanJawa Tengah
Direktur Jenderal Sosial Politik
Masa jabatan
21 September 1992 – 25 September 1997
Sebelum
Pendahulu
Harisoegiman
Pengganti
Achdari
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1941-06-03)3 Juni 1941
Tulungagung, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal25 Oktober 2015(2015-10-25) (umur 74)
RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Nasional Kalibata
Partai politikGolongan Karya
Suami/istriHessy W Dharmawati
Anak1. Erista Indrawati Soetoyo

2. Erika Indrasari Soetoyo (almh)

3. Tommy Indratama Soetoyo
Pendidikan1. SMA 1 Kediri 2. AMN 1965
AlmamaterAkademi Militer Nasional
PekerjaanTNI-AD
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1965—1997
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa kecil dan pendidikan

Sutoyo lahir pada tanggal 3 Juni 1941 di Tulungagung.[1] Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, Sutoyo masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Bagian Darat (AKABRI Bagian Darat). Ia lulus dari AKABRI Bagian Darat pada tahun 1965.[2]

Karier militer dan politik

Sutoyo memulai karier militernya sebagai komandan peleton di Komando Daerah Militer (Kodam) Tanjungpura. Selama bertugas di kodam ini, Sutoyo terlibat dalam penumpasan berbagai gerakan komunis di wilayah tersebut, seperti Pasukan Rakyat Kalimantan Utaradan Pasukan Gerilya Rakyat Sarawak.[1] Setelahnya, pada pertengahan tahun 1970an, ia sempat menjabat sebagai komandan distrik militer di pedalaman Kalimantan.[2] Dari Kodam Tanjungpura, Sutoyo lalu ditempatkan di Kodam Diponegoro dan mengemban jabatan sebagai Asisten Intelijen Kodam Diponegoro. Ia lalu dipindahkan ke Komando Resor Militer 072 yang meliputi wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan memegang jabatan sebagai komandan dari tanggal 11 Juli 1988 hingga 26 Februari 1991.[3] Setelah selesai memegang jabatan sebagai Danrem 072, Sutoyo dipindahkan ke Markas Besar Angkatan Darat untuk memegang pos bintang satu.[4] Sutoyo kemudian memperoleh promosi pangkat menjadi mayor jenderal pada pertengahan tahun 1993.[5]

Pada tanggal 21 September 1992, Sutoyo dilantik sebagai Direktur Jenderal Sosial Politik, menggantikan Harisoegiman yang menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.[6] Setelah berkiprah selama lima tahun sebagai dirjen, Sutoyo digantikan oleh Achdari pada tanggal 25 September 1997.[7] Ia lalu menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari partai Golkar,[2] mewakili provinsi Jawa Tengah, dari tahun 1997 hingga 1999.[8]

Pensiun dan wafat

Setelah pensiun dari kemiliteran, Sutoyo bergabung dengan organisasi Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD). Di dalam struktur PPAD, Sutoyo memegang jabatan sebagai sekretaris jenderal.[9]

Sutoyo wafat pada pukul 11.25 tanggal 25 Oktober 2015 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Sutoyo dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada keesokan harinya dengan upacara militer yang dipimpin oleh Asisten Perencanaan dan Anggaran KSAD, yang juga merupakan adik Sutoyo, Mayjen TNI Wiryantoro Notoarsono. Pemakamannya dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Ketua Umum PPAD Agum Gumelar, mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Soerjadi, dan Kepala Staf Angkatan Darat Mulyono.[9]

Referensi

  1. ^ a b "Obituari" (PDF). Astabratha (24). 2015. hlm. 3. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  2. ^ a b c Mahpudi; Bakarudin; Waluyo, Dwitri; Indria, Donna Sita; Ambarsari, Anita Dwi (2011). Pak Harto: The Untold Stories. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 100–103. ISBN 978-602-03-6257-1. 
  3. ^ The Editors (April 1992). "Current Data on the Indonesian Military Elite: July 1, 1989 – January 1 1992". Indonesia. 53: 122. 
  4. ^ "Pangdam IV Diponegoro: Menjelang Pemilu Suhu Politik Naik" . Kompas. 29 Januari 1991. hlm. 9. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  5. ^ "Daftar nama-nama karyawan ABRI yang naik pangkat ke dalam Gol Pati Vide Keppres No. 43/ABRI/1993 tanggal 16 Juli 1993 Keppres No. 49/ABRI/1993 tanggal 2 Agustus 1993 No. 60/ABRI/1993 tanggal 20 September 1993". Mimbar Kekaryaan (273). September 1993. hlm. 71. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  6. ^ "Pencalonan Gubernur Semakin Menarik: DPRD Sumbar Diminta Berkomunikasi" . Kompas. 22 September 1992. hlm. 1. Diakses tanggal 3 Januari 2022. 
  7. ^ USH (26 September 1997). "Hasan Basri Durin Ketua F-UD MPR, Pudjono Ketua BP MPR". Kompas. hlm. 14. 
  8. ^ Nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat yang terpilih dan yang diangkat serta yang pergantian antarwaktu masa bakti tahun 1997–2002. Direktorat Publikasi, Ditjen Pembinaan Pers dan Grafika, Departemen Penerangan RI. 1998. hlm. 21. 
  9. ^ a b Pattisahusiwa, Adista (26 Oktober 2015). "Mayjen TNI Purn. Sutoyo NK Dimakamkan di TMP Kalibata". Cendana News. Diakses tanggal 3 Januari 2022.