Edane

Grup band dari Jakarta
Revisi sejak 2 April 2022 11.44 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8.6)

Edane (sering dieja EdanE) adalah grup musik hard rock dari Jakarta, digagas sejak tahun 1991 oleh Eet Sjahranie pada era keemasan kancah musik rock dan metal tanah air pada awal dasawarsa 1990-an. Hingga kini, Edane telah merilis enam album studio dan satu album kompilasi. Dalam tiga dekade perjalanan musiknya, eksistensi Edane menjadi salah satu band yang berpengaruh di belantika musik tanah air saat ini dan pencapaiannya berhasil meraih perhargaan dari Anugerah Musik Indonesia hingga Hammersonic Award.[2]

Edane
Edane formasi perdana tahun 1992.
Eet, Fajar, Ecky dan Iwan.[1]
Informasi latar belakang
Genre
Tahun aktif1991–Sekarang
Label Sony Music, Sony BMG, Logiss Records
Artis terkaitGod Bless
Situs webEdane Official di Facebook
Anggota
Mantan anggota

Sejarah

Edane digagas sejak tahun 1991 ketika berakhirnya proyek duo Eet Sjahranie dan Ekki Soekarno,[3] dimana keduanya pernah sama-sama terlibat dalam proyek kolaborasi Kharisma Indonesia yang digagas oleh Ekki Soekarno tahun 1988. Namun proyek duo Eet dan Ekki yang diambil dari inisial nama masing-masing (E & E) ini tidak berlanjut karena kesibukan Ekki dengan aktifitas bermusik lainnya. Dengan sepengetahuan Ekki Soekarno, proyek E & E ini terus berlanjut dengan menggandeng Ecky Lamoh yang juga memiliki inisial 'E' dan sama-sama pernah terlibat dalam proyek kolaborasi Kharisma Indonesia, sehingga Eet tetap menggunakan nama E & E yang sempat diusung bersama Ekki[3] dan bertransformasi menjadi format band bernama Edane[4] dengan tambahan anggota Fajar Satritama (Cynomadeus) dan Iwan Xaverius (Jet Liar).[5] Hampir tiga dekade perjalanan musiknya, pergantian anggota band dalam tubuh Edane kerap terjadi, terutama pada lini vokal, hingga saat ini Edane yang orientasi musiknya banyak dipengaruhi oleh gaya Pantera, Van Halen dan AC/DC[6] dengan formasi duo gitar ini (juga dikenal dengan formasi V) sejak tahun 2010 digawangi oleh Eet (gitar), Fajar (drum), Ervin (vokal), Hendra (gitar) dan Oktav (bas).[7]

Para penggemar (fanbase) Edane menggabungkan diri kedalam suatu forum komunikasi dalam bentuk komunitas melalui media sosial sebagai sarana informasi atas setiap kegiatan dan aktifitas Edane, termasuk pertunjukan langsung, album dan penjualan atribut Edane. Komunitas penggemar ini biasa dikenal dengan 'Edane Freaks'[8][9] yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.[10]

1991–1992: Formasi awal dan The Beast

Formasi awal Edane adalah Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Fajar Satritama (drum) dan Iwan Xaverius (bas)[11] yang merilis debutnya bertajuk The Beast tanggal 10 Mei 1992 melalui label AIRO Records. Album ini terdiri atas sembilan komposisi lagu yang di awali dengan "Evolusi" sebagai intro dan diakhiri dengan "You Don't Have to Tell Me Lies". Debut ini diproduksi oleh Edane dengan Setiawan Djodi sebagai produser eksekutif (AIRO) dan Jimmy Doto sebagai produser. Sejumlah musisi berkolaborasi dalam proses penggarapan album ini, diantaranya Iwan Madjid yang mengisi suara kibor pada lagu "Evolusi" dan Moesya Yoenoes yang mengisi suara kibor pada lagu "Masihkah Ada Senyum" dan "Life". Selain itu ada Sawung Jabo dengan kontribusi penulisan lagu "The Beast" dan Tontowy dengan kontribusinya pada penulisan lagu "Ikuti" dan "Menang Atau Tergilas". Dua bulan sejak rilis album debutnya yakni tanggal 8 Juli 1992,[12] Edane didapuk menjadi pembuka pertunjukan langsung konser band metal asal Brasil Sepultura yang bertajuk ‘Sepultura World Tour 1992’[13] di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. The Beast mendapat sambutan dan apresiasi yang positif di kancah musik tanah air serta masuk kedalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik tahun 2007 dan lagu hits "Ikuti" masuk kedalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik tahun 2009[14] keduanya versi majalah Rolling Stone Indonesia. Album ini pernah diterbitkan ulang, baik dalam bentuk CD maupun kaset pada tahun 2006 melalui label Aquarius Musikindo.[15][16] Tak lama kemudian, formasi ini (juga dikenal dengan formasi I) berakhir dengan mundurnya Ecky Lamoh[7] di puncak tangga kesuksesan album The Beast yang monumental pada masa itu,[17] untuk kembali dengan band lamanya Elpamas,[18] kemudian lini vokal diambil alih oleh Heri Batara (juga dikenal dengan Ucok).[19]

1993–1996: Jabrik dan Borneo

Menyusul sukses debut sebelumnya, Edane dengan vokalis Heri Batara (juga dikenal dengan formasi II) meluncurkan Jabrik tahun 1994 melalui label Aquarius Musikindo. Album ini di produksi oleh Edane sendiri sebagai produser dan Jimmy Doto sebagai produser eksekutif. Jabrik terdiri dari dua belas komposisi lagu yang diawali dengan "Wake of the Storm" dan diakhiri dengan "Kurusetra". Album kedua ini juga berkolaborasi dengan musisi-musisi lain terutama dalam hal penulisan lirik seperti Sawung Jabo, Tagor S, JP Patton dan Tontowy.[20] Dua tahun berselang, Edane rilis album ketiganya bertajuk Borneo tahun 1996, masih melalui label Aquarius Musikindo. Album ini berisi komposisi delapan lagu yang dibuka dengan alunan musik tradisional Kalimantan bertajuk "Borneo I" dan komposisi "Satu" sebagai lagu penutup. Dalam proses penggarapan album Borneo ini, Heri Batara dalam kondisi yang tidak fit, sehingga porsi rekam vokal diambil alih oleh Fatah Mardiko (Tempakul Band).[21] Dalam album ini pula, Eet dan Iwan berduet menyanyikan lagu "Lukisan Dunia".

1997–2003: 9299 dan 170 Volts

Edane merilis album keempat berupa album kompilasi yang bertajuk 9299 tahun 1999, melalui label Aquarius Musikindo. Album ini berisi kompilasi lagu-lagu terbaik Edane dari album sebelumnya dengan tambahan tiga lagu baru yakni "Rock On", "Dengarkan Aku" dan "Untuk Dunia".[22] Edane formasi II yang cukup lama bertahan hingga tahun 2002 ini pun berakhir dengan pengunduran diri Heri Batara yang memilih untuk berkontribusi dibelakang layar[19] sehingga posisinya digantikan oleh Trison Manurung (Roxx) sebagai vokalis melalui proses audisi.[5] Kemudian Edane dengan vokalis Trison (juga dikenal dengan formasi III) meluncurkan album kelima yang bertajuk 170 Volts rilis tahun 2002 melalui label Sony Music Indonesia. Penggarapan album ini dimulai sejak tahun 2001 dan proses rekaman di studio yang ditunjuk oleh pihak label.[23] Album ini terdiri dari dua belas komposisi lagu yang diawali dengan "Zep 170 Volts" dan "Paraelite" sebagai lagu penutup.[24] Proses penggarapan album yang menghasilkan tembang populer "Kau Pikir Kaulah Segalanya? (Kau Maniz Kau Ibliz)"[25] ini terbilang cukup cepat dengan keterbatasan peralatan rekaman sehingga mendapatkan kualitas suara yang relatif rendah di bandingkan album-album sebelumnya dengan pendekatan orientasi musik yang lebih 'riff' atau irama yang padat (solid state rhythm) sehingga terkesan lebih keras[26] walaupun terkesan kehilangan substansialnya karena berkurangnya bagian-bagian 'lead' gitar yang biasanya menghujani setiap lagu-lagu Edane.[27]

Di tengah perjalanannya, Edane formasi III ini masih mencari vokalis cadangan atau musisi sesi dengan menggelar audisi untuk membawakan tembang-tembang lawas Edane dari album sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kekecewaan Trison yang tidak menyetujui adanya vokalis tambahan, walaupun karakter vokalnya tidak sama secara kualitas dengan vokalis-vokalis formasi Edane sebelumnya,[28] karena Trison beralasan bahwa dirinya bergabung dengan Edane juga melalui proses audisi ketat melalui kesepakatan semua pihak, termasuk dengan manajemen Edane.[29] Terkait hal ini akhirnya Trison mundur dari Edane pertengahan tahun 2003 dan kembali dengan band lamanya Roxx.[30] Kemudian lini vokal berlanjut ke Robbie Matulandi (Razzle).[7][27]

2003-2005: Time To Rock

Proses gabungnya Robbie selepas mundurnya Trison diawali saat pertemuannya dengan pihak label Sony Music Indonesia yang menaungi Edane, kemudian berlanjut hingga menggelar pertunjukan langsung (show) dengan membawakan tembang-tembang Edane dari album The Beast hingga 170 Volts. Formasi Edane bersama vokalis Robbie (juga dikenal dengan formasi IV) lalu menggarap tembang daur ulang God Bless bertajuk "Bla–Bla–Bla" yang akan dimasukkan kedalam album kompilasi 'Indonesian Voices' oleh artis-artis dan musisi dibawah naungan label Sony Music Indonesia bertajuk Tribute to Ian Antono.[31] Kemudian Edane didapuk membuat tema lagu (soundtrack) untuk film Spider-Man 2 yang akan diedarkan di kawasan Asia oleh Sony Music Indonesia, sehingga lahir singel bertajuk "Cry Out".[32]

Album keenam Edane bertajuk Time To Rock rilis tanggal 20 Juni 2005 melalui label Sony BMG Indonesia,[33] sebagai kelanjutan dari penggarapan sebelumnya, yakni tema lagu untuk film Spider-Man 2[32] dan "Cry Out" menjadi salah satu lagu dalam album ini. Time To Rock berisi sebelas komposisi[34] ditambah satu lagu intro ini diawali dengan "Rock In 82" dan di akhiri dengan "Untuk Dunia (Intro)" sebagai penutup. Salah satu tembang populer dalam album ini yakni "Rock In 82" merupakan cerminan masa remaja Eet Sjahranie yang dituangkan dalam bentuk lagu.[3]

Tak lama setelah rilis album Time To Rock, akhirnya Edane formasi IV ini pun juga tidak bertahan lama dengan mundurnya Robbie bersamaan dengan Iwan yang gabung dengan Edane sejak awal Edane digagas, menyisakan Eet dan Fajar. Hingga akhirnya Edane vakum dan hilang dari peredaran memasuki era konsolidasi, walaupun terdapat beberapa aktifitas 'off-air' melakukan seleksi dan audisi tidak resmi untuk lini vokal dan bas.[7]

2010 – sekarang

Edane bangkit kembali menggebrak belantika musik tanah air dipenghujung tahun 2010 dengan merilis album ketujuhnya bertajuk Edan melalui Log Zhelebour dengan benderanya Logiss Records. Album yang rilis tanggal 4 Desember 2010 ini berisi sembilan komposisi lagu baru, satu lagu intro ditambah dua lagu dengan format 'minus-one'. Gebrakan ini menghasilkan lagu populer "Living Dead" dan "Best Of Me"[35] termasuk tembang andalan "Ingin Beken", dengan mayoritas lirik berbahasa Inggris, Edane ingin musiknya didengar secara global.[36] Album ini masuk kedalam daftar album musik Indonesia terbaik tahun 2011 oleh Majalah Rolling Stone Indonesia.[37]

Edane formasi Edan ini (juga dikenal dengan formasi V) di gawangi oleh Eet (gitaris), Fajar (drum), Hendra (gitar) dan Oktav (bas) serta Ervin (vokal) mengulang sejarah menjadi band pembuka band metal asal Brasil, Sepultura dalam acara "Kukar Rockin' Fest" tanggal 9 November 2012 di Stadion Aji Imbut, Kalimantan Timur. Sedianya Edane akan tampil sebagai bintang tamu utama dalam acara tersebut, namun setelah Sepultura memastikan hadir, akhirnya Edane didapuk menjadi band pembuka.[38] Acara ini pun mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai festival musik internasional gratis pertama di Indonesia.[39][40]

Menapaki tahun 2015, Edane melepas singel bertajuk "Hail Edan". Lagu ini bercerita tentang 'hail' atau salam dan 'edan' berarti menggambarkan sesuatu dengan ekspresi. "Hail Edan" dibagikan secara gratis kepada para 'Edane Freaks' melalui media digital yang dapat diakses secara daring, dalam rangka menuju mini album. Singel ini dirilis mandiri sejak Edane tidak lagi bekerjasama dengan label (semi-indie).[41] Ide tercetusnya "Hail Edan" ini berawal dari jadwal Edane menjadi band pembuka pertunjukan langsung konser Sepultura di Kuala Lumpur tahun 2012, ingin memiliki lagu dengan lirik yang mengumandangkan salam kepada para penggemar di Malaysia. Namun karena satu dan lain hal, Sepultura batal tampil di Malaysia dan mengalihkan penampilannya ke "Kukar Rockin' Fest" sehingga penggarapan "Hail Edan" menjadi tertunda hingga akhirnya rilis 2015.[42] Edane kembali merilis singel bertajuk "Si Bangsat (Sesuka Lo)" bulan Agustus 2020 dengan kolaborasi bersama Bagus (NTRL) sebagai penulis lagu dan turut mengisi vokal dibagian akhir lagu. Ide kolaborasi ini sejak pertemuan bersama Edane dan NTRL di panggung festival ‘Jogjarockarta 2019’ tanggal 3 November 2019 di Stadion Kridosono, Yogyakarta,[43] hingga proses penggarapan singel ini bersama-sama. Harapan Edane setelah "Si Bangsat (Sesuka Lo)" yang didistribusikan via label Greenland Indonesia (musicblast) ini, bisa segera fokus menuju penggarapan album.[44]

Anggota band

Garis waktu

Diskografi

Diskografi Edane
Album studio6
Album kompilasi1
Video musik6
Tunggalan3
Album soundtrack2

Album studio

Kompilasi

  • 9299 (1999)

Singel

  • "Rock in 82" (2005)[47]
  • "Hail Edan" (2015)
  • "Si Bangsat (Sesuka Lo)" (2020)[48]

Lagu tema film

Penghargaan dan nominasi

Tahun Penghargaan Kategori Nomine Hasil Rujukan
2011 Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards Album Rock Terbaik Edan Menang [50]
2012 Indonesia Cutting Edge Awards (ICEMA) Best Metal Song "Living Dead" Nominasi [51]
2016 Hammersonic Awards Lifetime Achievement EDANE Menang [52]
2017 Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards Karya Produksi Metal/Hardcore "Hail Edan" Nominasi [53]
2021 Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik Edane & Bagus NTRL–"Si Bangsat (Sesuka Lo)" Nominasi [54]

Referensi

  1. ^ Etona, Fari (9 Januari 2019). "Beredar Tagar #bebaskanEckyLamoh (Eks Vokalis EdanE) di Twitter". Pophariini. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  2. ^ Yanuar, Elang Riki (16 April 2016). "Daftar Pemenang Hammersonic Metal Awards 2016". Medcom. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  3. ^ a b c Alpito, Agustinus Shindu (30 April 2015). "Eet Sjahranie, atas Nama Musik Rock". Medcom. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  4. ^ Eet Sjahranie Exclusive Interview : Lika-Liku Gitaris Rock No.1 Indonesia (Part 1). SoundCorners. Youtube. 13 Juli 2019. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  5. ^ a b Tryani, Nurul (11 September 2019). "EdanE – Band Rock Indonesia Yang Hobi Bongkar Pasang Vokalis". Kabarsidia. Diakses tanggal 20 Oktober 2020. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Alpito, Agustinus Shindu (27 Oktober 2018). "Tiga Band yang Menginspirasi Musikalitas Edane". Medcom. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  7. ^ a b c d Fazarullah Harahap, M. Iqbal (26 Agustus 2015). "Lika-liku Perjalanan Formasi Terkuat Edane". Detik. Diakses tanggal 20 Oktober 2020. 
  8. ^ Perdana, Yoga Noldy (2 Oktober 2016). Dicky Fadiar Djuhud, ed. "VIDEO: Aksi Simpatik Komunitas Pecinta Classic Rock Lampung untuk Garut dan Sumedang". Tribun News. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  9. ^ Harahap, M. Iqbal Fazarullah (26 Agustus 2015). "Kekuatan Rock Edane di Era Digital". Detik. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  10. ^ Afifah, Mahardini Nur. Adib Muttaqin Asfar, ed. "ROCK IN SOLO 2014 : 10 Lagu, Edane Siap Tampil "Edan" Di Vastenburg". Solopos. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  11. ^ Denny Sakrie (1 Maret 2015). 100 Tahun Musik Indonesia. Gagas Media. hlm. 59. ISBN 979-780-785-1. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  12. ^ Syahrul Alimi, Anas; M. Dahlan, Muhidin (2018). "Musik Kami Senjata, Bukan Bunga [1992, Sepultura World Tour '92, Jakarta & Surabaya]". 100 Konser Musik Indonesia. I:BOEKOE & Rajawali Indonesia Communication. hlm. 170. ISBN 978-979-1436-52-6. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  13. ^ Kalsum, Umi (11 November 2012). " "Kisser Sepultura: Aku Cinta Indonesia". Viva. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  14. ^ "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". Rolling Stone Indonesia Magazine. 26 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Februari 2010. Diakses tanggal 21 Oktober 2020.  Diarsipkan 19 Februari 2010 di Wayback Machine.
  15. ^ "The Beast". Ensiklopedia Metallum. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  16. ^ "'The Beast'". Discogs. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  17. ^ NTP (16 Agustus 2017). "Mendengar Sejarah Indonesia Lewat Musik". Supermusic. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  18. ^ Febri, Arif (23 Mei 2016). "5 Vokalis Rock Indonesia Terbaik yang Memiliki Suara Khas dan Berkarakter dari Era 90an, Versi Nasionalis.ID". NasionalisID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-02. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  19. ^ a b "Mantan Vokalis Edane Daur Ulang 'Jungle Beat'". Musikeras. 1 Oktober 2020. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  20. ^ "'Jabrik'". Discogs. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  21. ^ "E dan E". DCDC. 3 Agustus 2004. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  22. ^ "'9299'". Discogs. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  23. ^ Christ, Ambang (2 Oktober 2020). Eet Sjahranie Murid Eddie Van Halen?. Ambang Christ. Youtube. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  24. ^ "Edane - 170 Volts". Discogs. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  25. ^ Harahap, M. Iqbal Fazarullah (26 Agustus 2015). "Di Balik Racun 'Kau Pikir Kaulah Segalanya' Edane". Detik. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  26. ^ Christ, Ambang (2 Oktober 2020). Eet Sjahranie Murid Eddie Van Halen?. Ambang Christ. Youtube. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  27. ^ a b "Berjudi dengan Vokalis Baru". Indozone. 7 September 2019. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  28. ^ ROBBIE MATULANDI (EX VOCALIS EDANE) EXCLUSIVE INTERVIEW. SoundCorners. Youtube. 16 Oktober 2020. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 
  29. ^ "Trison 'Edane' Terancam Hengkang". Liputan6.com. 12 Maret 2003. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  30. ^ Alpito, Agustinus Shindu (4 April 2017). "Napas Panjang Roxx". Medcom. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  31. ^ ROBBIE MATULANDI (EX VOCALIS EDANE) EXCLUSIVE INTERVIEW. SoundCorners. Youtube. 16 Oktober 2020. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 
  32. ^ a b c "'CRY OUT' Milik Edane Jadi Sountrack 'SPIDER MAN 2'". Kapanlagi. 2 Juni 2004. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 
  33. ^ "Waktunya Nge-rock Bareng Edane". Detik. 8 Juni 2005. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 
  34. ^ Erlin, ed. (11 Juni 2005). "Edane Bersiap Luncurkan Album Baru". Kapanlagi. Diakses tanggal 25 Oktober 2020. 
  35. ^ Hidayat, Adib (31 Mei 2011). "Edane: Edan/Logiss Records". Rolling Stone Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-02. Diakses tanggal 26 Oktober 2020.  Diarsipkan 2 Februari 2012 di Wayback Machine.
  36. ^ Aguslia Hidayah, ed. (22 Maret 2011). "Edane Kembali dengan Formasi dan Album Baru". Tempo. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  37. ^ "Album Indonesia Terbaik 2011". Rolling Stone Indonesia. 31 Desember 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2012. Diakses tanggal 26 Oktober 2020.  Diarsipkan 15 Maret 2012 di Wayback Machine.
  38. ^ Eko Hendrawan Sofyan, ed. (7 November 2011). "Sepultura-EdanE Mengulang Sejarah di Kutai". Kompas. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  39. ^ "Wah, Kukar Rockin' Fest Ternyata Pecahkan Rekor MURI". kutaikertanegara.com. 9 Maret 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  40. ^ Taufik, Rahmad (9 Maret 2014). Reza Rasyid Umar, ed. "Ajang KRF Dapat Rekor MURI". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 27 Oktober 2020. 
  41. ^ Harahap, M. Iqbal Fazarullah (26 Agustus 2015). "Melihat dan Mendengar Edane Masa Kini Lewat Lagu 'Hail Edan'". Detik. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  42. ^ "Profil Edane Dari Album Kompilasi Musikeras Cracked It Vol 2". Musikeras. 26 Juni 2017. Diakses tanggal 27 Oktober 2020. 
  43. ^ Alyano, Qenny (17 Juli 2019). "Kembali Digelar 'Jogjarockarta 2019' Akan Hadirkan Band Rock Extreme". bolehmusic. Diakses tanggal 27 Oktober 2020. 
  44. ^ "Hari Ini Edane Nge Punk Bareng Si Bangsat Bagus NTRL". musikeras. 3 Agustus 2020. Diakses tanggal 27 Oktober 2020. 
  45. ^ "Onci Ungu". Kapanlagi. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  46. ^ Hardian, Edi (19 September 2014). "Eks Vokalis Edane Lolos Mudah di Rising Star Indonesia". Okezone. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  47. ^ "Edane Setia di Jalur Rock". Kapanlagi. 30 Juni 2005. Diakses tanggal 22 Oktober 2020. 
  48. ^ "Gandeng Bagus NTRL, Edane Rilis Single 'Si Bangsat (Sesuka Lo)'". Supermusic. 3 Oktober 2020. Diakses tanggal 21 Oktober 2020. 
  49. ^ "Musim Album Soundtrack digarap Keroyokan". Detik. 8 Februari 2007. Diakses tanggal 26 Oktober 2020. 
  50. ^ "Ini Dia Daftar Pemenang 'AMI 2011'". Detik. 7 Juli 2011. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  51. ^ "Ini Dia Para Pemenang ICEMA 2012!". Detik. 29 November 2012. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  52. ^ Yanuar, Elang Riki (17 April 2016). "Doa untuk Edane". Medcom. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  53. ^ Priherdityo, Endro (13 Oktober 2017). "Daftar Lengkap Nominasi AMI 2017". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Desember 2020. 
  54. ^ "Daftar Nominasi AMI Awards 2021". CNN Indonesia. 19 Oktober 2021. Diakses tanggal 19 Oktober 2021. 

Pranala luar