Situmeang

salah satu marga Batak Toba
Revisi sejak 4 April 2022 16.46 oleh Putrasitumeang (bicara | kontrib) (Menambah)

Situmeang adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak dan masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Naipospos.

Rumpun Keturunan Naipospos

 
Silsilah Raja Naipospos

Dalam silsilah Batak, marga Situmeang masuk dalam rumpun keturunan Raja Naipospos. Marga ini diwariskan langsung oleh putera keempat si Raja Naipospos bernama Jamita Mangaraja. Situmeang masuk dalam rumpun marga-marga keturunan Raja Naipospos bersama dengan marga Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Marbun Lumbanbatu, Marbun Banjarnahor, dan Marbun Lumbangaol.[1]

Silsilah Raja Naipospos

Menurut para tetua dan tokoh adat marga-marga keturunan Naipospos, menuturkan bahwa Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang putera dari 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu.

Raja Naipospos tidak sabar menunggu keturunan dari isteri pertama boru Pasaribu, sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri kedua yang adalah adik kandung isteri pertama. Tanpa diduga isteri pertama dan kedua sama-sama mengandung.

Isteri Kedua lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Marbun

Kemudian isteri Pertama pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Martuasame atau bergelar Toga Sipoholon.

Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 2 (dua) orang, yaitu:

Putra Tertua yakni Toga Marbun, yang kemudian memiliki 3 (tiga) putera yang merupakan cikal-bakal 3 (tiga) marga, yakni:

  1. Lumban Batu, yang merupakan cikal-bakal marga Lumbanbatu
  2. Banjar Nahor, yang merupakan cikal-bakal marga Banjarnahor
  3. Lumban Gaol, yang merupakan cikal-bakal marga Lumban Gaol

Putra Kedua adalah Martuasame atau Toga Sipoholon, yang kemudian memiliki 4 (empat) putera yang merupakan cikal-bakal 4 (empat) marga, yakni :

  1. Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang
  2. Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk
  3. Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit
  4. Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang

Kisah Jamita Mangaraja dan Keturunannya

Sejarah Jamita Mangaraja

Jamita Mangaraja merupakan nenek moyang pertama pewaris marga Situmeang. Jamita Mangaraja sendiri adalah putera keempat dari empat bersaudara keturunan Raja Martuasame (Toga Sipoholon). Menurut legenda, nama Jamita Mangaraja mengandung makna sahala harajaon dengan harapan sipatangitangion atau didengarkan oleh saudara-saudaranya.[2]

Situmeang kini menjadi marga yang secara umum dipakai oleh keturunan Jamita Mangaraja, namun di beberapa daerah masih ada yang memakai marga Naipospos.

Keturunan Jamita Mangaraja

Setelah para putera Raja Naipospos tersebar dari Dolok Imun, maka Jamita Mangaraja pergi membuka perkampungan pertama di daerah Sipoholon. Perkampungan tersebut kini bernama Desa Situmeang di Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Jamita Mangaraja menikah dengan Boru Pasaribu dan memiliki 4 (empat) orang putera. Dalam penomoran silsilah marga, Jamita Mangaraja dihitung sebagai generasi pertama marga Situmeang. Selanjutnya para putera Jamita Mangaraja sebagai generasi kedua. Lalu, cucu Jamita Mangaraja sebagai generasi ketiga dan demikian seterusnya.

Jamita Mangaraja
(Situmeang)
Raja LaloBinanga JuluRaja NaunangJuara Tua
Tuan ParsantiOmpu SorimungguOmpu PalaonggangOmpu MarbulusanOmpu ManalaksakDatu SobalosonPondang MangarajaBaliga RajaRaja NiontangGarua NalomlomOmpu PanggopasOmpu Raja IsabaOmpu ParhusorRaja ItobaOmpu RaoarOmpu Panandean

Ompu Raja Lalo menikah dengan Boru Pasaribu, dan memiliki 5 Putra :

  1. Tuan Parsatti
  2. Sorimunggu
  3. Palaonggang
  4. Marbulusan
  5. Manalaksak.


Ompu Binanga Julu menikah dengan Boru Sibarani memiliki 5 Putra :

  1. Datu Sobaloson
  2. Pondang Mangaraja
  3. Baliga Raja
  4. Raja Niontang
  5. Garua Nalomlom.


Ompu Raja Naunang menikah dengan Boru Simanjuntak dan memiliki 2 Putra :

  1. Panggopas
  2. Raja Isaba.


Ompu Juara Tua menikah dengan Boru Tarihorandan memiliki 4 Putra :

  1. Parhusor
  2. Raja Itoba
  3. Raoar
  4. Panandean.

Pendapat Lain

Referensi

  1. ^ "Tarombo dohot Turiturian ni si Raja Naipospos". Scribd, buku tulisan Haran Sibagariang pada tahun 1953, mantan Kepala Negeri Hutaraja (dalam bahasa Batak). 
  2. ^ "TAROMBO NAIPOSPOS". Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya, tulisan Ricardo Parulian Sibagariang.