Barongan
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Barongan (bahasa Jawa: ꦧꦫꦺꦴꦔꦤ꧀; bahasa Bali: ᬩᬭᭀᬗᬦ᭄) merupakan salah satu jenis kesenian tradisional khas masyarakat Jawa dan Bali yang berkembang di wilayah Jawa Tengah dan Bali, namun berasal-usul dari daerah Kabupaten Ponorogo di Jawa Timur.[1] Kesenian ini biasanya juga dilengkapi dengan iringan instrumen gamelan (seperangkat alat musik) yang berirama rancak. Sejak tahun 2011,[2] kesenian Barongan ini telah ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda khas Indonesia, terutama bagi Barongan khas Kabupaten Kudus[3] maupun daerah Mlangsen di Jawa Tengah.[4]
Barongan | |
---|---|
Jenis | Seni Pertunjukan Tradisional |
Seni pendahulu | Reog |
Budaya awal | Jawa |
Tiga Genre Tari-Tarian Tradisional Bali | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Referensi | 617 |
Kawasan | Asia dan Pasifik |
Sejarah Inskripsi | |
Inskripsi | 2015 |
Tari Barongan merupakan salah satu kesenian tradisional Bali |
Sejak tahun 2015, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) secara resmi menetapkan tiga genre tari-tarian tradisional Bali (sudah termasuk Barongan) sebagai salah satu kekayaan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan asli Indonesia.[5]
Sejarah
Asal-usul
Tradisi Lisan
Sejatinya, kesenian Barongan merupakan salah satu tradisi yang berkembang dalam masyarakat Blora di Jawa Tengah sebagi sarana ritual dalam ajaran Kejawen. Menurut tradisi dan kepercayaan religi setempat, Barongan merupakan salah satu makhluk mitologi asli yang berasal dari daerah Mlangsen di Blora yang dipercayai oleh masyarakat Jawa (dan juga Bali) sebagai entitas spiritual yang suci dan diluhurkan.
Kaitannya dengan Reog Ponorogo
Dalam Babad Giyanti (salah satu karya sastra Jawa terkait sejarah pembagian perwilayahan pulau Jawa), disebutkan bahwa wilayah Blora pernah menjadi salah satu kawasan yang berada dalam kekuasaan Ponorogo, dengan demikian kesenian Barongan ini ditengarai merupakan salah satu ragam variasi dari Reog yang dikembangkan secara lokal dalam kebudayaan masyarakat Blora.[6]
Pertunjukan
Sarat dengan spiritualitas yang kental, masyarakat Jawa dan Bali selalu memulai pertunjukan barongan dengan melakukan ritual permohonan perlindungan, seorang pawang biasanya bertugas untuk dengan membacakan rapalan doa (mantra) dalam ajaran agama Kejawen dan Gama Tirta agar Barongan terhindar dari segala halangan selama proses pertunjukan maupun seusai pertunjukan.
Galeri
Lihat pula
Referensi
- ^ Raden Ngabei Yasadipura Tus Pajang. Babad Giyanti (dalam bahasa Jawa).
- ^ "Barongan", Cultural Heritage, Ministry of Education and Culture of Republic Indonesia, 2011
- ^ "Barongan Kudus", Cultural Heritage, Ministry of Education and Culture of Republic Indonesia, 2014
- ^ "Barongan Mlangsen", Cultural Heritage, Ministry of Education and Culture of Republic Indonesia, 2016
- ^ Three genres of traditional dance in Bali (dalam bahasa Inggris), United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), 2015
- ^ Raden Ngabei Yasadipura Tus Pajang. Babad Giyanti (dalam bahasa Jawa).
Bagian dari seri tentang |
Budaya Indonesia |
---|