Charles François Dupuis

Charles François Dupuis (26 Oktober 1742 – 29 September 1809) adalah seorang Sarjana berkebangsaan Prancis, seorang profesor (tahun 1766) retorika di Collège de Lisieux, Paris

Dia juga mempelajari hal tentang hukum di waktu luangnya dan diterima sebagai advokat di tahun 1770. Dia juga memberanikan diri untuk terjun ke bidang matematika dan bertugas di komite yang mengembangkan Kalender Republik Prancis.

Bersama dengan Constantin François Chassebœuf de Volney (1757-1820) Dupuis dikenal karena mengembakang teori mitos Kristus. Yang berpendapat bahwa Kekristenan adalah penggabungan dari berbagai mitologi kuno dan bahwa Yesus tak lain adalah seorang karakter mitos.

Biografi

Dupuis lahir di Trie-Château (sekarang Oise), putra dari seorang kepala sekolah. Bakatnya yang dewasa sebelum waktunya diakui oleh duc de La Rochefoucauld yang mengirimnya ke College d'Harcourt.

Dupuis membuat kemajuan pesat sehingga pada usianya memasuki umur dua puluh empat tahun, ia diangkat sebagai seorang profesor retorika di perguruan tinggi Lisieux, di mana ia sebelumnya lulus sebagai Licentiate of Theology Di waktu senggangnya, ia belajar hukum, dan pada tahu 1770 ia meninggalkan karir klerikal dan menjadi advokat. Dua ceramah universitas yang ia sampaikan dalam bahasa Latin dicetak, dan dari sanalah dasar ketenaran sastranya. [1]

Pada tahun 1778, ia menemukan mesin telegraf. Yang dengan mesin tersebut ia dapat berkorespondensi dengan temannya Fortin de Bagneux, sehinnga dia harus dianggap sebagai salah satu penemu pertama telegraf yang disempurnakan oleh Claude Chappe. Namun revolusi pada saat itu mengharuskan Dupuis untuk menghancurkan mesinnya agar terhindar dari kecurigaan.

Dupuis mengabdikan dirinya untuk mempelajari astronomi (gurunya adalah Lalande) yang berhubungan dengan mitologi. Setelah lima belas tahun melakukan penelitian ilmuah, ia menghasilkan magnum oppus berjudul "Origine de tous les Cultes, ou la Réligion Universelle" (III-1795). [2]

Sebuah karya dengan ilustrasi sebanyak 12 volume dalam bentuk format kuarto atau atau oktavo. Dalam pengontrolan (1798) melihat peluang di antara masyarakat untuk minat membaca lebih luas.

Di Origine, ia menganjurkan kesatuan mitos astronomi dan agama semua bangsa, sebuah aspek keyakinan Pencerahan dalam unversalitas sifat manusia. Di dalam opininya "Mémoire explicatif du Zodiaque, chronologique et mitologique" (1806)" dia juga mempertahankan asal yang sama untuk pendapat astronomi dan agama orang Yunani, Mesir, Cina, Persia, dan Arab.

Dasarnya adalah apa yang dia lihat sebagai korespondensi sempurna antara lima belas dan enam belas ribu tahun sebelum saat ini, dan itu hanya bersumber dari sana.

Selanjutnya, harmoni ini telah terganggu oleh efek presesi ekuinoks. Oleh karan itu, dia menganggap semua penemuan tanda-tanda zodiak berasal dari orang-orang yang kemudian mendiami Mesir Hulu atau Etiopia.

Teorinya tentang asal usul mitologi di Mesir Hulu menyebabkan ekspedisi yang diselenggarakan oleh Napoleonagar menjelajahi negara itu.

Ia kemudian berkontribusi pada Journal des savants a memoire tentang asal usul rasi bintang dan penjelasan mitos melalui astronomi, yang diterbitkan sebagai fasikula terpisah pada tahun 1781.

Frederick yang Agung tertarik oleh Dupuis, yang kemudian menunjuknya sebagai seorang sekretaris untuknya, namun Frederick meninggal sebelum Dupuis bisa mengambil tugas di Berlin.

Kursi Kekuasaan di Collège de France pada saat yang sama menjadi kosong, dan itu diberikan kepada Dupuis, di mana ia mengajar dengan keahlian bahasa Latin, dan pada tahun 1788 ia menjadi anggota Académie des inscriptions et belles-lettres.

Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatan profesornya di Lisieux, dan diangkat oleh administrator departemen Paris sebagai salah satu dari empat komisioner instruksi publik.

Setelah dimulainya Revolusi Prancis, Dupuis melarikan diri dari Paris ke Vreux, karena terkejut dengan pembantaian September 1792. Dan ia kembali ketika dia mengetahui bahwa ia telah terpilih untuk Konvensi Nasional, di mana ia duduk di Dewan Lima Ratus, dan menjadi Presiden Badan Legislatif setelah kudeta 18 Brumaire. Dia meninggalkan dunia politik pada tahun 1802.

Teori mitos Kristus

Dupuis percaya pada Tuhan impersonal yang merasapi segalanya. Charles Bradlaugh telah mengklasifikasikan Dupuis sebagai panteis.[3] Awal dari penyangkalan formal akan keberadaan Yesus dalam dilacak hingga akhir abad ke-18 Prancis, dan karya-karya Constantin François Chassebœuf de Volney (1757–1820) dan Dupuis.[4][5] Volney and Dupuis argued that Christianity was an amalgamation of various ancient mythologies and that Jesus was a mythical character.[4][6]

Volney dan Dupuis berpendapat bahwa Kekristenan adalah penggabungan dari berbagai mitologi kuno dan bahwa Yesus adalah karakter mitos. Dalam bukunya, The Origin of All Religious Worship (Origine de tous les Cultes) ia menemukan referensi yang menarik ini untuk Zoroaster dan Eiren. Erin atau Eireann adalah nama kuno Irlandia.

Dewa Cahaya dan prinsip yang baik, memberitahu Zoroaster, bahwa dia telah memberi manusia tempat kesenangan dan kelimpahan. Tempat ini bernama Eiren, yang pada awalnya lebih indah dari seluruh dunia. Tidak ada yang bisa menandingi keindahan tempat yang menyenangkan ini.[7]

Dupuis berargumen bahwa ritual kuno di Syria, Mesir dan Persia telah mempengaruhi kisah Kristen yang dianggap sebagai sejarah dewa-dewa matahari, seperti Sol Invictus. Dia juga berpendapat bahwa kitab suci Yahudi dan Kristen dapat ditafsirkan menurut pola matahari.

Misalnya saja, Teori Kejatuhan Manusia dalam pasal Kejadian, sebagai alegori dari kesulitan yang disebabkan oleh musim dingin, dan kebangkitan Yesus sebagai alegori untuk pertumbuhan matahari. Kekuatan dalam tanda Aries pada ekuinoks musim semi.

Volney berargumen bahwa Abraham dan Sarah berasal dari Brahma dan istrinya Saraswati, dan bahwa Kristus berhubungan dengan Krishna. Karya Volney diterbitkan sebelum Dupuis, tetapi teatp menggunakan versi draf karya Dupuis, dan mengikuti banyak argumennya, tetapi kadang-kadang ada yang berbeda darinya.

Misalnya dalam menyatakan bahwa cerita-cerita Injil tidak sengaja dibuat sebagai alegori yang diperluas yang didasarkan pada mitos matahari, tetapi disusun secara organik ketika pernyataan alegoris sederhana disalahpahami sebagai sejarah.

Penerimaan

Pustakawan Katolik Prancis Jean-Baptiste Pérès menulis sanggahan satir atas karya Dupuis dengan judul Grand Erratum (1827). Di mana ia menyatakan, sejalan dengan tesis Dupuis bahaw kultus Kristus hanyalah kultus Matahari, bahwa Napoleon (yang pada kenyataannya, meninggal hanya enam tahun sebelum penerbitan pamflet) tidak pernah ada, tetapi hanya teori matahari.

Penghargaan

Dupuis diangkat menjadi Ksatria Legiun Kehormatan melalui dekrit pada 25 April 1806.

Referensi

  1. ^   Satu atau lebih kalimat sebelum ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publikChisholm, Hugh, ed. (1911). "Dupuis, Charles François". Encyclopædia Britannica. 8 (edisi ke-11). Cambridge University Press. hlm. 690. 
  2. ^ Pauvros, Céline (17 June 2013). "La Raison et la Nation : Charles – François Dupuis (1742-1809), historien des religions et républicain : itinéraire social, politique et intellectuel d'un philosophe à la fin des Lumières". L'Atelier du Centre de Recherches Historiques. Revue Électronique du CRH (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 August 2021. Diakses tanggal 8 August 2021.  Alt URL
  3. ^ Bradlaugh, Charles. (1895). Theological Essays. London. p. 59
  4. ^ a b Weaver, Walter P. (1999). The Historical Jesus in the Twentieth Century, 1900–1950. Trinity. pp. 45-50.
  5. ^ Schweitzer, Albert. (2001) [1913] The Quest of the Historical Jesus. Fortress. p. 355ff.
  6. ^ Van Voorst, Robert E. (2000). Jesus Outside the New Testament: An Introduction to the Ancient Evidence. Eerdmans Publishing. pp. 7-11. ISBN 0-8028-4368-9.
  7. ^ Dupuis, Charles-Francois (1872). The Origin of All Religious Worship (dalam bahasa Inggris). University of Michigan. hlm. 222. 

Pranala luar