PSMS Medan
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Persatuan Sepak bola Medan Sekitarnya disingkat PSMS Medan adalah sebuah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. PSMS Medan saat ini bermain di Liga 2 Indonesia.
Nama lengkap | Persatuan Sepak bola Medan Sekitarnya | ||
---|---|---|---|
Julukan | Ayam Kinantan | ||
Berdiri | 21 April 1950 | ||
Stadion | Stadion Santiago Bernabeu (Kapasitas: 30.000) | ||
Ketua | Bobby Nasution | ||
Manajer | Ansyari Lubis | ||
Liga | La Liga Satander | ||
2021/2022 | 8 Besar | ||
|
Sejarah
Tahun-tahun awal (1907–1950) Sejarah PSMS dimulai dengan DVB. Secara eksplisit, para pemangku kepentingan sepakbola di Medan memulai rapat umum pertama untuk membentuk serikat pada tanggal 7 Juli 1907 (lihat pos De Sumatra, 08-07-1907). Kemudian kemudian, dengan berdirinya OSVB pada tahun 1915, DVB secara terbuka menyatakan bersedia untuk berintegrasi dengan OSVB (proses fusi). Sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi, coverage area OSVB sudah tidak efektif lagi. Pada bulan September 1949, para pemangku kepentingan sepak bola di Medan membentuk VBMO (proses fisi). Dalam rangka menyesuaikan kebijakan VUVSI (NIVU suksesi) pada tahun 1948 untuk menerjemahkan VUVSI menjadi ISNIS, maka VBMO juga diterjemahkan menjadi PSMS dan kemudian serikat sepak bola Medan disebut VBMO/PSMS.
Pada bulan Maret 1950, militer Belanda meninggalkan Medan . Organisasi sepak bola Negara Sumatera Timur pada masa pendudukan Belanda, Rumah Susun Football Club (RSFC) dan Oost Sumatera Voettbal Bond (OSVB) yang telah berdiri sejak awal tahun 1930-an kemudian pada tahun 1950 berubah nama menjadi Persatuan Sepakbola Medan dan Sekitarnya atau disingkat menjadi PSMS . Namun, tidak ada bukti yang jelas bahwa MVC, DVB, OSVB, VBMO, RSFC, dan klub sepak bola lain yang didirikan pada masa kolonial Belanda adalah cikal bakal PSMS. [2]
Penggagas lahirnya PSMS Medan ada 6 tokoh yang mewakili 6 Klub Amatir yang ada di Medan tahun 1950. Keenam tokoh tersebut adalah Adinegoro (Al Wathan), Madja Purba (Sahata), Sulaiman Siregar (PO Polres), TM Harris (Medan Sport ), dr Pierngadi (Deli Matschapij) dan Tedja Singh (Tim Sepak Bola India). Merekalah yang mengkoordinir 23 klub di Medan saat itu untuk mendirikan PSMS Medan pada 21 April 1950.
Kota Medan sudah lama dikenal dunia karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran jika logo PSMS berbentuk "daun" dan "bunga tembakau deli". Tembakau Deli juga menjadi lambang PSMS Medan sampai sekarang. .1950 berarti lahirnya PSMS pada tanggal 21 April 1950. Warna Hijau berarti perkebunan. Warna Putih berarti Kudus yang dalam arti luas berarti Sportive.
Warna hijau tetap dipertahankan sebagai warna kostum utama PSMS Medan. Warna hijau pada kostum PSMS juga dapat diartikan sebagai kesejukan, kesegaran dan ketenangan.
PSMS Medan dikenal dengan ciri khas permainan rap-rap yaitu sepak bola yang keras, cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih dan menjunjung tinggi sportivitas. Hal inilah yang sering diperlihatkan oleh tim berjuluk “The Killer” dan kini berjuluk “Ayam Kinantan”.
PSMS adalah klub sepak bola yang berasal dan berbasis di Stadion Kebun Bunga Jl. Candi Borobudur No.2 , Medan Sumatera Utara. PSMS Medan dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski demikian sejak tahun 1930 telah berdiri klub MVC (Medansche Voetbal Club) yang diyakini merupakan embrio PSMS. Sejak dahulu Kota Medan dikenal dunia oleh karena perkebunan tembakau Delinya. Tak heran bahwasannya logo PSMS berupa "daun" dan "bunga tembakau Deli".
PSMS Medan dikenal dengan tipe permainan khas rap-rap yakni sepak bola yang berkarakter keras, cepat dan ngotot namun tetap bermain bersih menjunjung sportivitas. Inilah yang kerap ditunjukkan oleh tim berjuluk "Ayam Kinantan" ini.
Era Liga Indonesia
Pada musim pertama Liga Indonesia yang saat itu terbagi atas 2 wilayah, di mana PSMS berada Wilayah Barat, prestasi PSMS hanyalah di papan tengah klasemen.
Pada musim kedua Liga Indonesia, PSMS kembali bergabung di Wilayah Barat, dan PSMS kembali hanya berada di papan tengah klasemen. Musim ke-2 ini adalah awal sejarah di mana PSSI mensubsidi dua pemain asing bagi setiap tim.
Pada musim ketiga Liga Indonesia, PSMS tergabung di Wilayah Tengah. Pada musim ini, PSMS hampir saja terdegradasi.
Era Liga Super Indonesia
Menjelang digelarnya Liga Super Indonesia pada 12 Juli 2008, tim ini masih dipayungi dengan polemik internal antar pengurus tim dengan pihak pengelola yang mencuatkan pengunduran diri PSMS Medan dari ajang LSI 2008 di mana akhirnya pada tanggal 10 Juli 2008 Badan Liga Indonesia memutuskan untuk tetap mengikutsertakan PSMS Medan mengikuti ajang Liga Super Indonesia meski harus menggunakan Stadion Gelora Bung Karno di Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada paruh musim pertama setelah pihak pengelola setuju memberi kompensasi sebesar Rp. 10 miliar sebagai dana renovasi infrastruktur Stadion Teladan, Kota Medan.
Perpecahan dua kubu
Mengawali musim baru 2011 kekacauan terjadi di PSSI yang turut mempengaruhi keikutsertaan PSMS di liga indonesia. Terpecahnya kompetisi di indonesia menjadi dua yaitu Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia membuat manajemen PSMS ikut membagi dua tim untuk mengikuti kedua kompetisi ini. PSSI yang mengusung Liga Prima Indonesia mengikutsertakan PSMS Medan sebagai salah satu peserta Liga Prima Indonesia karena dianggap sebagai tim yang memiliki sejarah kuat dalam sepak bola indonesia. Sementara PT. Liga Indonesia memilih PSMS sebagai satu dari empat tim pengganti setelah Persiraja Banda Aceh, Persijap Jepara, Semen Padang FC, dan Persiba Bantul mengikuti Liga Prima Indonesia. PSMS ISL dipersiapkan untuk mengikuti Liga Super Indonesia sementara PSMS Medan dipersiapkan untuk mengikuti Liga Prima Indonesia.
Pendukung
PSMS Medan memiliki beberapa kelompok pendukung. Yang tertua dan pertama kali berdiri yaitu sejak 17 Januari 2001 adalah KAMPAK FC (Kesatuan Anak Medan Pecinta Ayam Kinantan - Fans Club). Lalu akibat dinamika organisasi lahirlah kelompok supporter kedua yang bernama SMeCK Hooligan (Supporter Medan Cinta Kinantan Hooligan) yang terbentuk pada 30 September 2003 dan kemudian lahir juga PFC (PSMS Medan Fans Club) sebagai kelompok termuda saat ini. Selain mendukung PSMS di Stadion Teladan Kota Medan, mereka juga ikut memberikan dukungan kepada tim yang terbentuk 30 April 1950 itu kala bertandang ke luar Kota Medan. Kampak FC merupakan klub supporter pendukung pertama yang dimiliki PSMS Medan yang menginisiasi perubahan paradigma supporter modern di Provinsi Sumatra Utara. Menjadi Supporter mandiri dan penuh kreasi menjadi tujuan dan identitas supporter sepak bola di Tanah Deli saat ini.
Sponsor & apparel
SponsorBerikut korporasi yang menjadi sponsor PSMS Medan.
|
ApparelBerikut adalah penyedia perlengkapan dan jersi PSMS Medan.
|
Pencapaian era Perserikatan
- 1954 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
- 1957 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
- 1967 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya
- 1969 - Juara mengalahkan Persija Jakarta
- 1971 - Juara, mengalahkan Persebaya Surabaya
- 1975 - Juara bersama, dengan Persija Jakarta
- 1983 - Juara, mengalahkan Persib Bandung
- 1985 - Juara, mengalahkan Persib Bandung
- 1992 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang
Pencapaian liga domestik
- 1994/1995 - Peringkat ke-9 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1994–1995
- 1995/1996 - Peringkat 11 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 1995–1996
- 1996/1997 - Peringkat 10 Wilayah Tengah Divisi Utama Liga Indonesia 1996–97
- 1997/1998 - "Kompetisi dihentikan" saat PSMS berada diperingkat 1 Wilayah Tengah Divisi Utama Liga Indonesia 1997–98
- 1998/1999 - Semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 1998–1999
- 1999/2000 - Peringkat 4 Grup A 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 1999–2000
- 2001 - Semifinal Divisi Utama Liga Indonesia 2001
- 2002 - Peringkat 11 Divisi Utama Liga Indonesia 2002 (Degradasi ke Divisi Satu Liga Indonesia 2003)
- 2003 - Runner-Up Divisi Satu Liga Indonesia 2003 (Promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2004)
- 2004 - Peringkat 7 Divisi Utama Liga Indonesia 2004
- 2005 - Juara ke-4 Divisi Utama Liga Indonesia 2005
- 2006 - Peringkat 5 Wilayah Barat Divisi Utama Liga Indonesia 2006
- 2007 - Runner-Up Divisi Utama Liga Indonesia 2007
- 2008/2009 - Peringkat 15 Liga Super Indonesia 2008–2009 (Degradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2009–2010)
- 2009/2010 - Peringkat 9 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2009–2010
- 2010/2011 - 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2010–2011 (Promosi ke Liga Prima Indonesia 2011–2012)
- 2011/2012 - Peringkat 12 Liga Prima Indonesia 2011–2012 (Degradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia 2013)
- 2011/2012*** - Peringkat 16 Liga Super Indonesia 2011–2012 (Degradasi ke Divisi Utama)
- 2013 - Peringkat 4 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2013
- 2014 - Peringkat 3 Grup 1 Divisi Utama Liga Indonesia 2014
- ISC B 2016*** - Peringkat 5 Grup 1 ISC B
- 2017 - Runner-Up Liga 2 2017 (Promosi ke Liga 1 2018)
- 2018 - Peringkat 18 Liga 1 2018 (Degradasi ke Liga 2 2019)
- 2019 - Peringkat 3 Grup Y 8 Besar Liga 2 2019
©Catatan: Liga Super Indonesia 2011-2012 & ISC B 2016 bukan kompetisi resmi yang berafiliasi dengan PSSI, AFC & FIFA.
Pencapaian piala domestik
- 2005 : Semifinal Copa Indonesia 2005
- 2006 : Semifinal Copa Indonesia 2006
- 2007 : -
- 2008/09 : Perempat final Copa Indonesia 2008-2009
- 2010 : "Tidak ikut Piala Indonesia 2010"
- 2012 : Perempat final Piala Indonesia 2012
- 2018/19 : 64 Besar Piala Indonesia 2018–2019
Pencapaian level internasional
- 1967 : Juara ke-1 setelah menang 2-0 dari Mohammedan di Final Aga Khan Gold Cup
- 1970 : Juara ke-4 setelah kalah 1-0 dari Homenetmen diperebutan peringkat ketiga Turnamen Klub Juara Asia
- 2009 : Kalah 2-1 dari Singapore Armed Forces dibabak playoff 2 / tidak lolos ke babak grup(32 besar) Liga Champions Asia
- 2009 : Kalah 4-0 dari Chonburi dibabak perdelapan final / tidak lolos ke babak perempat final Piala AFC
Prestasi
Liga Nasional
- Suratin
- Perserikatan
- Liga Indonesia
- Juara (0):
- Runner-Up (3): Divisi Satu Liga Indonesia 2003, Divisi Utama Liga Indonesia 2007, Liga 2 2017
Piala Nasional
Turnamen Nasional
- Piala Marah Halim
- Piala Emas Bang Yos
- Juara (3): Februari 2005, Desember 2005, 2006
- Piala Soeharto
- Juara (1): 1972
- Piala Jusuf
- Juara (1): 1974
- Piala Tugu Muda
- Juara (1): 1979
- Piala Fatahillah
- Juara (1): 1982
- Piala Kemerdekaan
- Piala Presiden
Internasional
- Aga Khan Gold Cup
- Juara (1): 1967
- Turnamen Klub Juara Asia
- Juara ke-4 (1): 1970
- Piala AFC
- 16 Besar (1): 2009
Pelatih
|
Daftar pemain
Berikut merupakan daftar pemain PSMS Medan untuk ajang [3] Liga 2 2020
- Per 26 September 2020.
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
Mantan Pemain
|
|
Pranala luar
- ^ Kardi, Dika Dania. "Bermain dengan 10 Orang, PSMS Juara Piala Kemerdekaan". olahraga (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-03-08.
- ^ "Pupus Sudah Juara Ketiga Piala Presiden, PSMS Medan Dipecundangi 4-0 oleh Sriwijaya FC". Tribun Medan. Diakses tanggal 2019-03-08.
- ^ https://sumut.idntimes.com/sport/soccer/hasudungan/launching-tim-dan-jersey-di-mall-ini-daftar-lengkap-skuat-psms