Semesta Mendukung
Semesta Mendukung merupakan film drama keluarga Indonesia yang dirilis pada 20 Oktober 2011. Disutradarai oleh John De Rantau serta dibintangi oleh Sayef Muhammad Billah, Revalina S. Temat, dan Lukman Sardi. Film ini terinspirasi dari kisah-kisah kegemilangan putra-putri Indonesia mengangkat nama bangsa Indonesia di kancah dunia internasional lewat berbagai Olimpiade Sains.
Semesta Mendukung | |
---|---|
Sutradara | John De Rantau |
Produser | Putut Widjanarko |
Ditulis oleh | Hendrawan Wahyudianto John De Rantau |
Pemeran | Revalina S. Temat Lukman Sardi Ferry Salim Febby Febiola Helmalia Putri Indro Warkop Sujiwo Tejo Dinda Hauw Sayef Muhammad Billah Angga Putra Marco Dandy Rendy Ahmad |
Penata musik | Thoersi Argeswara Goliath Band (soundtrack) |
Sinematografer | German G. Mintapradja |
Penyunting | Andhy Pulung |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis | 20 Oktober 2011 |
Durasi | 101 menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Sinopsis
Muhammad Arief (Sayef Muhammad Billah), anak dari sebuah keluarga miskin dari Sumenep, Madura, sangat menggemari sains, khususnya fisika. Meski tinggal jauh dari kota besar dan bersekolah dengan fasilitas yang serbaminim, Arief tetap menekuni fisika.
Arief tinggal bersama ayahnya, Muslat (Lukman Sardi), mantan petani garam yang beralih profesi menjadi sopir truk serabutan karena ladang garam sedang dilanda paceklik akibat anomali cuaca. Hal ini diperparah dengan kegemaran Muslat berjudi. Lantaran kondisi ekonomi keluarga yang serba kekurangan itu, ibu Arief, Salmah (Helmalia Putri), terpaksa bekerja sebagai TKW di Singapura. Setelah bertahun-tahun belum juga kembali, dan tidak pernah memberi kabar, Arief sangat merindukannya. Arief bekerja di bengkel sepulang sekolah dengan cita-cita mengumpulkan uang untuk mencari ibunya. Arief akan dibantu oleh Cak Alul (Sudjiwo Tedjo).
Ibu Tari Hayat (Revalina S. Temat), seorang guru fisika, melihat bakat besar yang dimiliki Arief ketika ia sedang menolong temannya untuk mengambil bola yang tersangkut di pohon menggunakan konsep roket air. Berkat dorongan Ibu Tari, Arief ikut seleksi olimpiade sains yang akan diadakan di Singapura. Namun, sesungguhnya Arief memiliki agenda tersembunyi: menemukan ibunya di sana.
Seleksi dilakukan oleh Pak Tio Yohanes (Ferry Salim) di Jakarta, yang dibantu oleh Deborah Sinaga (Febby Febiola). Para peserta bersaing untuk lolos, sekaligus menjalin persahabatan. Arief menjalin persahabatan dengan Muhammad Thamrin (Angga Putra), dan Clara Annabela (Dinda Hauw).Dengan kerja keras dan dukungan banyak orang itulah, akhirnya Arif menjadi salah satu peraih medali emas dan ia kembali bertemu ibunya setelah pulang ke Madura.[1]
Pemeran
- Sayef Muhammad Billah sebagai Muhammad Arief
- Revalina S. Temat sebagai Ibu Tari Hayat
- Lukman Sardi sebagai Muslat
- Helmalia Putri sebagai Salmah
- Sudjiwo Tedjo sebagai Cak Alul
- Ferry Salim sebagai Pak Tio Yohanes
- Febby Febiola sebagai Deborah Sinaga
- Angga Putra sebagai Muhammad Thamrin
- Dinda Hauw sebagai Clara Annabela
- Sheina Abdat sebagai Cut Muthia
- Marco Dandy sebagai Husni Arsyad
- Rendy Ahmad sebagai Erwi
- Rangga Raditya sebagai Bima
- Indro Warkop sebagai Cak Kumis
- Jan Shulga sebagai Juri Olimpiade
Referensi
- ^ Laman Semesta Mendukung[pranala nonaktif permanen], diakses pada 23 September 2011
Pranala luar
- Situs Resmi
- Ulasan di Cineplex Diarsipkan 2011-09-24 di Wayback Machine.