Borikamase, Maros Baru, Maros

desa di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

4°59′43″S 119°30′09″E / 4.9952758°S 119.5024603°E / -4.9952758; 119.5024603

Borikamase
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
KecamatanMaros Baru
Kode pos
90512
Kode Kemendagri73.09.04.2004 Edit nilai pada Wikidata
Luas5,24 km² tahun 2017
Jumlah penduduk3.808 jiwa tahun 2017
Kepadatan726,72 jiwa/km² tahun 2017

Borikamase (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨅᨚᨑᨗᨀᨆᨔᨙ, transliterasi: Borikamasé) adalah nama sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Desa Borikamase berstatus sebagai desa definitif dan tergolong pula sebagai desa swasembada. Desa Borikamase memiliki luas wilayah 5,24 km² dan jumlah penduduk sebanyak 3.808 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 726,72 jiwa/km² pada tahun 2017. Pusat pemerintahan desa ini berada di Dusun Lekoala.

Sejarah

Penamaan desa

Sejarah penamaan Desa Borikamase tidak terlepas dari sejarah penamaan dari lima dusun yang ada di desa ini. Adapun lima dusun tersebut adalah Dusun Lekoala, Dusun Pammentengan, Dusun Tebbange, Dusun Tebbang Orai, dan Dusun Padang Assitang. Lima dusun tersebut mempunyai kisah-kisah tersendiri, seperti dengan Dusun Padang Assitang bahwa konon menurut cerita di dusun ini pernah ada kejadian pada saat terjadi perang, dan merupakan tempat pertemuan para pejuang zaman dahulu. Dusun Pammentengan menggambarkan pemimpin-pemimpin dan mempunyai masyarakat yang mempunyai karakter rajin bekerja seakan akan hidup selamanya. Lima dusun tersebut semuanya menggambarkan niat dan tujuan yang baik. Menurut orang Bugis, daerah ini dinamakan sebagai kampung yang penuh dengan kasih. Sehingga muncul istilah Borikamase. Dari dasar itu orang-orang tua terdahulu pada sekitar tahun 1967, mereka sepakat memberi nama Desa Borikamase. Namun tiap-tiap dusun di dalamnya menggambarkan ciri dan karakter masing-masing. Dari lima karakter ini jika itu dimiliki dan dijalankan dengan baik, maka Desa Borikamase bisa menjadi desa yang disegani, mandiri, damai, dan sejahtera. Dari nama Desa Borikamase terdapat tujuan dan cita-cita yang sangat mulia untuk untuk selalu berbuat, berniat ke arah yang lebih baik, namun titipan sejarah ini tentu tidak mudah namun menjadi tantangan dan kewajiban warga Desa Borikamase.

Pemekaran wilayah

Pada awalnya, Desa Borikamse memiliki wilayah yang luas. Namun, pada tahun 1990 terjadi pemekaran wilayah dengan terbentuknya desa baru yang berdiri sendiri, yaitu Desa Majannang dan Desa Mattirotasi.

Peristiwa

Sejak periode 1960-2012, Desa Borikamase merupakan langganan banjir terbesar di Kabupaten Maros.

Kondisi geografis dan topografis

Desa Borikamase adalah daerah dataran rendah, dengan ketinggian 300 meter di atas permukaan laut. Kondisi alam Desa Borikamase adalah lahan pertanian dan tambak dengan sebagian besar irigasi tekhnis. Jalan menuju desa ini sebagian besar masih tanah berbatu (pengerasan) dan sebagian kecil telah dibeton, dengan jarak kurang lebih 4 km dari ibu kota kecamatan (Baju Bodoa) dan 7 km dari ibu kota kabupaten (Turikale), diperlukan waktu sekitar 15 menit dari ibu kota kabupaten tersebut untuk mencapainya.

Sungai

  • Sungai Empang

Batas wilayah

Desa Borikamase memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Desa Majannang dan Desa Borimasunggu
selatan Desa Bonto Mate'ne, Desa A'bulosibatang (Kecamatan Marusu), Sungai Maros, Desa Borimasunggu, dan Kelurahan Pallantikang
barat Desa Borimasunggu
timur Kelurahan Baji Pamai dan Desa Majannang

Kondisi demografis

Jumlah penduduk

Desa Borikamase memiliki luas 5,24 km² dan penduduk berjumlah 4.076 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 777,86 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Desa Borikamase pada tahun tersebut adalah 106,59. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 106 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Desa Borikamase dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
2008 N/A N/A N/A N/A 3.582 N/A 683,59 [1]
2009 N/A N/A N/A N/A 3.623   41 691,41 [1]
2010 1.697 1.793 94,65 738 3.490   133 666,03 [1]
2011 1.722 1.820 94,62 750 3.542   52 675,95 [2]
2012 1.749 1.846 94,75 752 3.595   53 686,07 [3]
2013 1.788 1.895 94,35 766 3.683   88 702,86 [4]
2014 1.788 1.895 94,35 776 3.683   0 702,86 [5]
2015 1.809 1.917 94,37 783 3.726   43 711,07 [6]
2016 1.830 1.935 94,57 N/A 3.765   39 718,51 [7]
2017 1.849 1.959 94,38 N/A 3.808   43 726,72 [8]
2018 1.869 1.980 94,39 N/A 3.849   41 734,54 [9]
2019 1.888 1.999 94,45 783 3.887   38 741,79 [10]
2020 2.088 1.923 108,58 982 4.011   124 765,46 [11]
2021 2.103 1.973 106,59 1.182 4.076   65 777,86 [12]

Pemerintahan

Wilayah pembagian administrasi

Dusun

Desa Borikamase memiliki lima wilayah pembagian administrasi daerah tingkat lima berupa dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Lekoala
  2. Dusun Padang Assitang
    1. Kampung Cellae
    2. Kampung Cinranae
  3. Dusun Pammentengan
  4. Dusun Tebbange
  5. Dusun Tebbang Orai

Rukun warga

Desa Borikamase memiliki 5 wilayah pembagian administrasi berupa rukun warga (RW) sebagai berikut:

  1. RW TBA
  2. RW TBA
  3. RW TBA
  4. RW TBA
  5. RW TBA

Rukun tetangga

Desa Borikamase memiliki 11 wilayah pembagian administrasi berupa rukun tetangga (RT) sebagai berikut:

  1. RT TBA
  2. RT TBA
  3. RT TBA
  4. RT TBA
  5. RT TBA
  6. RT TBA
  7. RT TBA
  8. RT TBA
  9. RT TBA
  10. RT TBA
  11. RT TBA

Daftar kepala desa

Berikut ini adalah daftar Kepala Desa Borikamase dari awal berdiri hingga saat ini:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan
1 - H. Zainuddin Karaeng Tarang - - Kepala Desa Pertama
2 - H. Muh. Yusuf - - -
3 - H. Abu Nasrum - - -
4 - H. Muh. Jais - - -
5 - H. A. Zainuddin Dg Tarang - - -
6 - Abd. Hafid - - -
7 - Ir. H. Abdullah HD - 14 mei 2013 -
8 - Aswing 15 mei 2013 sedang menjabat periode I masa tugas 15 mei 2013 - 14 mei 2019 & periode II 15 mei 2019 - 14 mei 2025


Daftar sekretaris desa

Berikut ini adalah daftar Sekretaris Desa Borikamase:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan
TBA TBA TBA TBA TBA TBA
TBA TBA TBA TBA TBA TBA
TBA TBA Darmawaty TBA sedang menjabat

Daftar sekolah

  • SD Negeri 109 Inpres Lekoala
  • SD Negeri Pammentengan

Fasilitas kesehatan

  • Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Dusun Padang Assitang

Sistim kepercayaan

Agama islam adalah agama yang dianut oleh masyarakat Desa Borikamase. Sebagai pemeluk agama islam masyarakat Desa Borikamase berpedoman pada kitab suci Al-Qur'an. Di samping itu pula sebagian masyarakat Desa Borikamase melakukan sikkiri' dan barasanji yang mereka warisi dari leluhur mereka.

Bahasa

Karena mayoritas masyarakat Desa Borikamase terdiri dari Suku Bugis dan Suku Makassar. Maka, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Borikamase menggunakan Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar dalam berkomunikasi tentunya dengan logat atau dialek Maros sebagai penciri yang membedakannya dengan bahasa daerah lain. Akan tetapi Bahasa Indonesia tetap digunakan sebagai lingua franca (bahasa pengantar) bila lawan tutur bukan pengguna Bahasa Bugis atau Bahasa Makassar.

Adat dan budaya

Masyarakat Desa Borikamase melestarikan adat-istiadat atau kebiasaan masyarakat yang dianggap bernilai positif, adapun adat-istiadat/kebiasaan turun temurun yang ada di Desa Borikamase adalah:

  • Tolak Bala (Mohon Doa)
Acara tolak bala ini adalah proses dimana semua masyarakat berkumpul di rumah adat mengadakan ritual keagamaan yang disertai dengan zikir, pada umumnya ibu-ibu membawa kue-kue tradisional, seperti kue apang, onde-onde, kue lapis, dan kue-kue tradisional lainnya. Semua jenis kue sebagai simbol harapan dari masyarakat.
  • Mabbaja (Membersihkan)
Kegiatan mabbaja dilakukan oleh masyarakat sekampung secara gotong-royong yang dipimpin kepala dusun guna membersihkan fasilitas umum, seperti saluran irigasi, jalanan kampung, lokasi kuburan. Mabbaja rutin dilaksanakan setiap tahunnya, dalam acara ini masyarakat secara sukarela menyiapkan makanan.
  • Mappammula (Memulai)
Kegiatan ini adalah kegiatan permulaan menanam padi dimana pada umumnya masyarakat secara bersamaan pada hari itu memulai menanam padi, dan tidak ada yang boleh menanam sebelum hari yang telah disepakati dan apabila ada yang melanggar maka akan diberi sanksi berupa makan songkolo, akan tetapi dengan catatan makanan itu harus dihabiskan dengan disaksikan oleh warga, kepala dusun, dan tokoh adat.
  • Acara Mappasili Kandungan
Dilakukan pada saat usia kandungan sang ibu berumur 7 (tujuh) bulan. Dilaksanakan sebagai ritual untuk memohon keselamatan agar ibu dapat melahirkan bayinya dengan selamat.
  • Aqiqah
Aqiqah yang pada dasarnya adalah tuntunan dalam agama islam telah menjadi hal yang sangat membudaya pada masyarakat Desa Borikamase. Acara ini merupakan rasa syukur keluarga sang bayi sekaligus merupakan kesempatan untuk memberi nama bagi sang bayi.
  • Sunatan/Khitanan
Acara khitanan adalah kegiatan yang akan menandai berakhirnya masa anak-anak seseorang menuju remaja. Khitanan sekaligus ritual yang dianggap secara resminya seorang anak manusia memeluk agama islam. Seorang anak yang belum dikhitan dianggap belum muslim meskipun dia terlahir dari orang tua muslim. Oleh karena itu ritual khitanan sering juga diistilahkan dengan pengislaman. Ritual pengislaman di Desa Borikamase pada umumya telah memakai jasa medis, akan tetapi masih ada masyarakat menggunakan cara tradisional.


Bagi warga Desa Borikamase yang telah akan mengakhiri masa lajangnya merupakan saat-saat yang sangat krusial bagi diri dan keluarga besarnya. Proses pernikahan sering kali dianggap sebagai saat untuk melepaskan sang anak dari keluarganya menuju kehidupan yang riil. Dalam proses pernikahan ini akan dia laksanakan beberapa ritual yaitu:

  • Mammanu'–manu' (Penyelidikan)
Proses penyelidikan keluarga laki-laki tentang status gadis yang akan dipinang.
  • Massuro (Melamar)
Pihak laki-laki secara resmi melamar sang gadis, terkadang menjadi kesempatan untuk membicarakan tentang besarnya mahar, uang belanja, dan waktu pelaksanaan pernikahan.
  • Mappaenre Balanca (Membawa uang belanja)
Pihak laki–laki membawa uang belanja kepada pihak perempuan, sesuai dengan kesepakatan pada saat pembicaraan sebelumnya.
  • Mappaccing (Malam Pacar/Inai)
Dilaksanakan pada malam hari menjelang pernikahan besoknya. Dalam Kesempatan ini keluarga besar calon pengantin akan berkumpul untuk mendoakan sang calon pengantin. Dalam prosesi ini dirangkaikan dengan acara mappatemme' (Khatam Al-Qur'an).
  • Mannikkah (Menikah)
Merupakan acara puncak, yakni saat pengucapan ijab kabul sang pengantin laki-laki di hadapan imam atau pegawai KUA dengan disaksikan oleh keluarga kedua belah pihak.
  • Makka'do' Caddi/Mappasewa Ada
Adalah proses untuk mengakrabkan sang pengantin baru juga untuk mengakrabkan keluarga kedua belah pihak. Setiap warga Desa Borikamase yang meninggal akan diperlakukan sesuai dengan agama yang dianutnya, umumnya warga Desa Borikamase menganut agama islam.

Sistim kemasyarakatan

Sistem kemasyarakatan yang ada di Desa Borikamase adalah sebagai berikut:

  1. Pemerintahan/Organisasi Kemasyarakatan, yaitu a. Struktur Kelembagaan (Lembaga Adat), b. Tugas, Fungsi dan Kewenangan, dan c. Sumber Penghasilan Kepala Desa
  2. Hukum Adat/Norma dan Sanksi
  3. Sistim Nilai, yaitu a. Adat yang berkaitan dengan gotong royong, b. Adat yang Berkaitan dengan musyawarah, dan c. Adat yang berkaitan dengan keadilan, kejujuran, dan kesederhanaan

Ekonomi

Mata pencaharian

Warga Desa Borikamase sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani sawah, petani tambak, nelayan, dan pengusaha ternak sapi, kerbau, dan ayam. Semua diusahakan secara tradisional (tidak dikandangkan) melainkan dilepas ke kebun atau pekarangan warga.

Kerajinan masyarakat

Kerajinan masyarakat Desa Borikamase, yaitu:

  • Merajut jala
  • Merajut pukat ikan
  • Kerajinan yang terbuat dari bahan bambu lainnya

Tempat menarik

  • Dermaga Wisata Sungai Tebbang Orai
  • Rumah Adat Turiolo dengan deretan satu arah (Bola Mangngolo Olau)

Organisasi kemasyarakatan

  • Karang Taruna Desa Borikamase

Prestasi dan penghargaan

  • Penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan kepada Desa Borikamase atas dorongan dan partisipasi masyarakat untuk memajukan desa (27 September 2018)
  • BUMDes Beringin Desa Borikamase juara tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (2019)

Desa wisata

Tahun Nomenklatur Nilai Kategori Posisi ADWI Status Referensi
2021 Desa Wisata Borikamase 25,50 Berkembang Terverifikasi Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Maros [13]
2022 Desa Wisata Borikamase

APBD desa

Tahun 2020

  • Pendapatan: Rp 1.916.137.385,00[14]
  • Belanja: Rp 1.764.521.165,00[14]

Referensi

  1. ^ a b c BPS Kabupaten Maros (2011-01-03). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  2. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-01-30). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  3. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  4. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  5. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2016-07-29). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-20). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-09-28). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-03-14. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Maros Baru Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. hlm. 20 & 25. Diakses tanggal 2022-03-27. 
  12. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 13 April 2022. 
  13. ^ Jadesta Kemenparekraf RI. "Desa Wisata Borikamase". jadesta.kemenparekraf.go.id. Diakses tanggal 8 April 2022. 
  14. ^ a b Pemerintah Daerah Kabupaten Maros (2020-03-17). Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Borikamase Tahun 2020 (PDF). maroskab.go.id. Pemerintah Daerah Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2021-06-20. 

Pranala luar