Pesan persuasif
Persuasi berasal dari kata persuation dalam bahasa Inggris yang berarti to persuade atau membujuk, merayu, meyakinkan, mempengaruhi, dan lain-lain.[1] Persuasi adalah suatu usaha untuk menciptakan kesesuaian dan kesepakatan melalui kepercayaan. Usaha-usaha yang diberikan adalah usaha yang tidak berbentuk paksaan.[2] Hal tersebut agar individu atau kelompok lain yang menerima pesan persuasi diharapkan turut puas dan gembira.
Pesan persuasif adalah kekuatan yang diberikan penulis sebagai usaha untuk mengubah pikiran dan tindakan dengan memanipulasi motif-motif ke arah tujuan yang telah ditetapkan.[3] Dengan begitu, sebuah wacana dengan pesan persuasif diharapkan mampu mengubah pikiran dan tindakan sesuai yang disampaikan penulis.
Ciri
Lima macam komponen umum persuasi, yakni[4]
- Persuasion is a symbolic process
- Persuasion involves an attempt to influence
- People persuade themeselves
- Persuation involves the transmission of a message
- Persuasion requires free choice
Lainnya, pesan persuasi dalam sebuah wacana memiliki ciri sebagai berikut.[5]
Teknik
Berikut teknik dalam menyampaikan pesan persuasi disampaikan oleh ahli.[2][7]
- Rasionalisasi, teknik persuasi dengan proses penggunaan akal pikiran untuk memberikan sebuah kebenaran tentang sebuah persoalan.
- Identifikasi, dapat memberikan dasar-dasar umum yang sama. Proses menjadikan sesuatu umum dan lebih umum sangat diperlukan.
- Sugesti, bertujuan untuk mempengaruhi individu lain menerima suatu pernyataan, keyakinan, atau pendirian tertentu. Dalam bentuk tulis, sugesti dapat ditonjolkan dengan kata-kata yang menarik dan meyakinkan.
- Konformitas, sebuah mekanisme mental untuk menyesuaikan diri atau mencocokkan diri dengan sesuatu yang diinginkan.
- Kompensasi, usaha untuk mencari pengganti (subsitut) suatu hal yang tidak dapat diterima atau suatu keadaan yang tidak dapat dipertahankan.
- Penggantian atau displacement, usaha untuk menggantikan maksud atau hal lain yang dapat menggantikan emosi kebencian.
- Proyeksi, teknik agar menjadikan sesuatu yang awalnya subjek menjadi objek.
- Logical argument (logos), penyampaian ajakan dengan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan.
- Psycological/emotional argument (pathos), penyampaian ajakan dengan menggunakan emosi positif maupun negatif.
- Argument based on crediblity (ethos), ajakan atau arahan yang dituruti oleh pembaca karena penulis memiliki kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya.
Referensi
- ^ Widjaja, H. A. (2002). Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 67.
- ^ a b 1936-1997, Keraf, Gorys, (2004). Argumentasi dan narasi : komposisi lanjutan. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 124–131. ISBN 979-403-100-3. OCLC 958841427.
- ^ Jamiluddin (2005). Tipologi Pesan Persuasif. Jakarta: Indeks. hlm. 1.
- ^ Perloff, R. M. (2017). The Dynamic of Persuation: Communication and Attitudes in the 21st Century. New York and London: Routledge. hlm. 21–28.
- ^ Khasanah, U.U. (2010). "Analisis Wacana Persuasi Iklan Sepeda Motor pada Surat Kabar Merdeka" (PDF). Reporsitory UMP.
- ^ a b Jamiluddin (2005). Tipologi Pesan Persuasif. Jakarta: Indeks. hlm. 6.
- ^ Apipudin,, R.P. (2015). [ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id "Pesan Persuasif dalam Kutipan Langsung pada Buku Hikayat Pohon Ganja Karya Tim LGN"] Periksa nilai
|url=
(bantuan). ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id.