Pengobatan alternatif

jenis pemulihan non-ilmiah

Pengobatan alternatif adalah bentuk pelayanan kesehatan yang menggunakan cara, alat, atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan medis.[1] Istilah lain yang dapat digunakan dalam menyebut pengobatan jenis ini adalah pengobatan holistik, dengan asal katanya Holisme,[2] akar katanya dari bahasa Yunani: ὅλος holos yang artinya semua, keseluruhan, total.[3] Dalam bahasa Inggris "Holy" berarti sesuatu mengenai Ketuhanan, suci, keramat atau sakral, dan "wholly" berarti hal yang menyeluruh atau total.[4]

Di dunia Internasional, perkembangan pelayanan Kesehatan Alternatif juga mendapat perhatian dari berbagai negara. Dari hasil kesepakatan pada pertemuan WHO Congress on Traditional Medicine di Beijing pada November 2008 disebutkan bahwa pelayanan kesehatan alternatif yang aman dan bermanfaat dapat diintegrasikan ke dalam sistem pelayanan kesehatan. Dari pertemuan WHO tahun 2009 dinyatakan dalam salah satu resolusinya bahwa WHO mendorong negara-negara anggotanya untuk mengembangkan Pelayanan Kesehatan Alternatif di negaranya sesuai dengan kondisi setempat.

Tempat yang melayani Pengobatan Alternatif biasanya Supranatural Nusantara. Pengobatan Alternatif mengobati Strok, Tumor, Kanker, Asam lambung, dan Lain-lain. Pengobatan Alternatif biasanya menggunakan Zamzam, Madu hitam, Habbatussauda, Kunyit, Ginseng, Bawang putih, dan Lain-lain.

Konsep Pengobatan Holistik

Adalah salah satu disiplin ilmu yang mandiri dan merupakan gabungan dari berbagai macam pola pengobatan termasuk di dalamnya pola pengobatan barat atau konvensional dan pola pengobatan timur atau estern medicine yang bisa di pertanggung jawabkan secara medis dan organ tubuh secara optimal yang melibatkan keseimbangan kerja fisik, psikis, mental dan emosional dengan mengutamakan makanan atau diet sebagai obat utama. merupakan usaha yang mencakup keseluruhan usaha pencegahan atau Prevention, Pengobatan atau kuratif, Perbaikan atau Rehabilitasi dan Promotif atau upaya peningkatan kesehatan.[5]

Sejarah

Istilah holisme populer pada tahun 1926 Afrika selatan.[6] Pengobatan holistik telah dikenalkan sejak peradapan Babilonia di Mesipotamia sekitar 2600 tahun sebelum Masehi. pada saat itu tulisan mengenai pengobatan dituliskan pada lembaran tanah liat mengenai gejala penyakit dan cara pembuatan obatnya serta doa yang dipanjatkan kepada Tuhan. Metode ini dikenal dengan menggabungkan praktik kefarmasian, kedokteran dan perawatan secara spiritual dalam pengobatan suatu penyakit. penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh pada zaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia di peraktekkan, Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistic dimulai di India dan atau Cina.[7]

Tokoh Pengobatan

Pengobatan secara holistik telah dikenalkan oleh para tokoh kesehatan diantaranya Ibnu Sina 980M-1037M atau dikenal dengan Avicenna yang mengatakan bahwa Imunitas manusia bergantung pada 4 faktor yaitu 50% Spiritual, 20% Mental, 20% Emosional dan 10 % Fisik. Pada konsep pengobatan holistik ini Hippokrates juga mengungkapkan bahwa "Jadikan makanan sebagai obat mu dan jadikan obat sebagai makanan mu". Plato juga salah satu pendukung pandangan holistic yang mengatakan bahwa "menghormati hubungan antara pikiran dan tubuh adalah sangat penting bagi kesehatan".

Pengobatan Holistic Modern

Association Holistik Medical of America (AHMA) melaporkan bahwa kolaborasi pengobatan holistic dengan konvensional menjadi populer di amerika.[8]

Referensi