Minanga

Ibukota Kerajaan Melayu

Minanga merupakan entitas wilayah yang berlokasi sekitar Dataran Tinggi Minangkabau di Sumatra Barat.[1][2][3][4] Catatan paling awal terkait eksistensi Minanga dapat ditemui dalam Tambo Minangkabau (sejarah tanah Minangkabau),[5][3][4] dan juga disebutkan di Prasasti Kedukan Bukit.

Minangatamwan

Minanga
645–682
Lokasi Minanga
Lokasi Minanga
Ibu kotaDataran Tinggi Minangkabau
Bahasa yang umum digunakan
PemerintahanMonarki
Maharaja 
Sejarah 
• Didirikan
645
• Pindah ke Palembang
682
Mata uangKoin emas dan perak
Digantikan oleh
Sriwijaya
Dharmasraya
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Rujukan sejarah

 
Pemandangan Gunung Marapi di Sumatra Barat

Tambo Minangkabau mencatat bahwa Dapunta Hyang berasal dari daerah Gunung Marapi di Minanga (kini merupakan bagian dari wilayah Sumatra Barat) dan keturunannya meluaskan rantau ke selatan Sumatra (Sumatra Selatan).[5][3][4] Dalam Prasasti Kedukan Bukit, disebutkan bahwa Dapunta Hyang (sang pendiri kedatuan Sriwijaya) bertolak dari Minanga dengan membawa puluhan ribu tentara lengkap dengan perbekalan.[6][3]

Lokasi

Ada beberapa perkiraan mengenai lokasi pasti dari daerah Minanga:

  • Dalam Tambo Minangkabau, disebutkan bahwa Minanga ialah merujuk kepada wilayah asal-usul Dapunta Hyang yakni di sekitar Gunung Marapi, yang kini merupakan bagian dari Kabupaten Tanah Datar di Sumatra Barat.[5][3][4]
  • Poerbatjaraka mengemukakan bahwa Minangatamwan merupakan nama kuno dari Minangkabau,[7][4] yang merupakan wilayah yang pada masa kini berlokasi di Sumatra Barat.[4]
  • Dr. Buchari dalam penelitiannya menyatakan bahwa Minanga berkemungkinan berada di hulu Batang Kuantan di Sumatra Barat.[8]
  • Soekmono memiliki pendapat bahwa Minanga terletak di hulu Sungai Kampar, tepatnya dipertemuan Sungai Kampar Kanan dan Kampar Kiri.[9]
  • M. Arlan Ismail memiliki teori bahwa lokasi Minanga terdapat di muara Sungai Komering purba.[10]
  • Slamet Muljana menyatakan teori bahwa Minanga berada di hulu Sungai Batanghari.

Kaitan dengan Sriwijaya

Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit (bertanggal 682 M) Dapunta Hyang bertolak dari Minanga di Sumatra Barat dengan membawa dua puluh ribu tentara lalu mendirikan kedatuan Sriwijaya di Sumatra Selatan.[11][12] Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaan dari Minanga (Sumatra Barat) di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut (Palembang).[9][8] Kandungan dalam prasasti tersebut berkorelasi dengan catatan pada Tambo Minangkabau yang mengisahkan bahwa Dapunta Hyang berasal dari Gunung Marapi (di Kabupaten Tanah Datar) dan kemudian mengadakan ekspedisi ke arah selatan Sumatra (yang kini dikenal sebagai Sumatra Selatan).[5][3]

Referensi

  1. ^ R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan
  2. ^ Mansoer, Mohammad Dahlan (1970). Sedjarah Minangkabau. Bhratara. 
  3. ^ a b c d e f Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat (2000). Bunga Rampai Pengetahuan Adat Minangkabau. Sumatra Barat: Yayasan Sako Batuah. 
  4. ^ a b c d e f Junaidi, Ahmad Muhli (2020). Sejarah Itu Asyik. 2. CV Jejak Publisher. ISBN 978-602-474-985-9. 
  5. ^ a b c d Jamal. Manyigi Tambo Minangkabau. 
  6. ^ George Cœdès, 1930, Les inscriptions malaises de Çrivijaya, BEFEO.
  7. ^ R. Ng. Poerbatjaraka, Riwajat Indonesia. Djilid I, 1952, Jakarta: Yayasan Pembangunan
  8. ^ a b Dr. Boechari, An Old Malay Inscription of Srivijaya at Palas Pasemah (South Lampung). In Pra Seminar Penelitian Sriwijaya, 1979, Jakarta: Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional
  9. ^ a b R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 2, 1973, Jakarta: Kanisius
  10. ^ M. Arlan Ismail, Periodisasi Sriwijaya: Minanga Komering Ulu, Palembang, Jambi, 2002, UNANTI Press
  11. ^ Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto; Sejarah Nasional Indonesia II; 2008, Jakarta: Balai Pustaka
  12. ^ N.J. Krom, Hindoe-Javaansche geschiedenis, 1931

Lihat Juga