Iwan Setiawan (militer)

Pejabat kemiliteran Indonesia

Mayor Jenderal TNI H. Iwan Setiawan, S.E., M.M. (lahir 16 Februari 1968) adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 25 Maret 2022 mengemban amanat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus.[1]

Iwan Setiawan
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-35
Mulai menjabat
8 April 2022
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Waaslat Kasad Bidang Kermamil
Masa jabatan
13 September 2021 – 25 Maret 2022
Komandan Korem 173/Praja Vira Braja
Masa jabatan
9 April 2020 – 13 September 2021
Sebelum
Pendahulu
Bahman
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir16 Februari 1968 (umur 56)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Suami/istriNy. Betty Siti Supartini
AnakArya Everest Setiawan
Alma materAkademi Militer (1992)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1992—sekarang
Pangkat Mayor Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Iwan, lulusan Akmil 1992 ini dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Waaslat Kasad bidang Kermamil.[2]

Ekspedisi Everest

Ketika dirinya baru lulus pendidikan Komando, Tak lama diumumkan adanya seleksi Tim Ekspedisi Everest 97. Ekspedisi ini untuk menyambut HUT ke-45 Kopassus. Ekpedisi Everest 1997 merupakan Ekspedisi pendakian ke puncak gunung tertinggi di dunia yang digagas Danjen Kopassus saat itu, Mayjen TNI Prabowo Subianto, bukan hanya mengharumkan nama Kopassus dan TNI, namun juga Indonesia di mata dunia. Iwan merupakan satu di antara tiga prajurit Kopassus yang berhasil menancapkan Bendera Merah Putih di puncak Everest. Iwan yang saat itu berpangkat Letnan Satu menjejakkan kaki di atap dunia bersama Sertu Misirin dan Pratu Asmujiono. Dia mengikuti seleksi, dan menjadi salah satu perwira Akmil (Akademi Militer) yang lolos dan lulus untuk ikut ekspedisi pendakian ini. Bagi prajurit Kopassus, kata Iwan, tugas merupakan segala-galanya. Tugas merupakan kehormatan. Begitu pula Ekspedisi Everest tersebut.

Iwan menyadari, bergabung dengan Tim Ekspedisi Everest sama dengan bertaruh nyawa. Dia menggambarkan, dari 100 pendaki yang ingin menggapai gunung setinggi 8.884 meter dari permukaan laut itu, kemungkinan hanya 10 orang yang sampai. Dari 10 tersebut, kemungkinan tiga orang yang selamat.

Pendidikan Militer

  • Akademi Militer (1992)
  • Sesarcabif (1992)
  • Komando
  • Susar PARA
  • Susar PARA Utama
  • Dik Free Fall
  • Dik Pandu Udara
  • Diklapa I
  • Diklapa II
  • Seskoad
  • Susdanyon
  • Susdandim
  • Sesko TNI
  • Lemhannas

Riwayat Jabatan

  • Danyon 22/Grup 2/Kopassus (2008)
  • Wadan Pusdikpassus (2012—2013)
  • Danbrigif 22/Ota Manasa (2013—2014)
  • Danpusdikpas­sus[3] (2014—2015)
  • Danrindam Jaya (2015—2016)
  • Danrem 052/Wijayakrama (2016—2018)
  • Pamen Denma Mabesad (2018—2020)
  • Danrem 173/Praja Vira Braja[4][5] (2020—2021)
  • Waaslat Kasad bidang Kermamil (2021—2022)
  • Danjen Kopassus (2022—Sekarang)

Brevet

  • Brevet Komando
  • Brevet Free Fall
  • Brevet PARA Utama
  • Brevet Pandu Udara
  • Brevet Paracuset Thailand
  • Brevet Astros (Kehormatan)
  • Pin Lemhannas

Referensi

Jabatan militer
Didahului oleh:
Mayjen TNI Widi Prasetijono
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus
2022—sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Brigjen TNI Bahman
Komandan Korem 173/Praja Vira Braja
2020—2021
Diteruskan oleh:
Brigjen TNI G. Taufan Gestoro
Didahului oleh:
Kolonel Kav. Muhammad Zamroni
Komandan Korem 052/Wijayakrama
2016—2018
Diteruskan oleh:
Kolonel Kav. Agustinus Purboyo