Stasiun Walikukun

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Walikukun (WK) adalah stasiun kereta api kelas II yang terletak di Walikukun, Widodaren, Ngawi dan berada dalam pengelolaan Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun ini merupakan stasiun paling barat di Daop VII, Kabupaten Ngawi, dan Jawa Timur bagian selatan.

Stasiun Walikukun
Kereta Api Indonesia

Tampak depan Stasiun Walikukun, 2020
Lokasi
Koordinat7°24′3″S 111°13′16″E / 7.40083°S 111.22111°E / -7.40083; 111.22111
Ketinggian+74 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang cukup tinggi dan satu peron pulau yang rendah)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananSingasari, Gaya Baru Malam Selatan, Brantas, Malioboro Ekspres, Majapahit, Jayakarta, Kahuripan, Pasundan (reguler & tambahan), dan Sri Tanjung
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Bangunan dan tata letak

 
Bangunan lama Stasiun Walikukun yang telah dirobohkan, 2015

Stasiun Walikukun pada awalnya menggunakan bangunan lama di sisi utara jalur rel serta memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 lama merupakan sepur lurus dan satu sepur badug lama yang terletak tepat di sebelah timur bangunan stasiun. Setelah jalur ganda ruas GenengKedungbanteng dioperasikan sejak 30 November 2019,[3] jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 2 yang baru dijadikan sepur lurus arah Madiun, serta jalur 3 yang baru dijadikan sepur lurus arah Solo.

Saat pembangunan jalur ganda, diagram lintasan stasiun mengalami perombakan, yaitu dengan membongkar jalur 2 yang lama, menambahkan satu jalur belok baru di sisi selatan bangunan lama stasiun sebagai jalur 1 yang baru, mengubah jalur 1 yang lama menjadi jalur 3 yang baru, serta mengubah jalur 3 yang lama menjadi jalur 2 yang baru. Bangunan lama stasiun beserta gudang peninggalan Staatsspoorwegen telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 4 yang juga merupakan jalur belok baru di bekas sepur badug tersebut sehingga digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar di sisi selatan jalur rel. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik.[4]

Layanan kereta api

Penumpang

Jalur lintas selatan Jawa

Kelas campuran

Kelas eksekutif-ekonomi

Kelas ekonomi

Jalur lintas tengah Jawa

Kelas campuran

Kelas eksekutif-ekonomi

Kelas ekonomi

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Jalur Ganda KA Jombang-Solo 180 Km Mulai Dipakai". bisnis.com. Diakses tanggal 2019-11-30. 
  4. ^ "Kemenhub Bangun Tiga Stasiun Kereta Api". Jawa Pos. 26 September 2017. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kedungbanteng Solo Balapan–Kertosono Kedunggalar
menuju Kertosono