Kepunahan

renghentian takson secara permanen dengan kematian anggota terakhir

Kepunahan dalam biologi berarti hilangnya keberadaan dari sebuah spesies atau sekelompok takson. Waktu kepunahan sebuah spesies ditandai dengan matinya individu terakhir spesies tersebut, walaupun kemampuan untuk berkembang biak tidak ada lagi sebelumnya. Tetapi dikarenakan wilayah sebaran sebuah spesies atau takson yang bisa sangat luas, sehingga sangat sulit untuk menentukan waktu kepunahan. Kesulitan ini dapat berujung kepada suatu fenomena yang dinamakan takson Lazarus, dimana sebuah spesies dianggap telah punah tetapi muncul kembali.

Ilustrasi Dodo yang sering dikutip sebagai contoh kepunahan
Harimau Jawa yang telah punah tahun 1980-an.

Melalui proses evolusi, spesies yang baru muncul dari suatu mekanisme spesiasi (dalam bahasa Inggris: speciation) dimana jenis makhluk hidup baru muncul dan berkembang biak secara lancar bila mereka mempunyai ecology niche. Spesies akan punah bila mereka tidak bisa bertahan bila ada perubahan di ekologi mereka ataupun bila persaingan semakin ketat dari makhluk hidup lain yang lebih kuat. Umumnya, suatu spesies akn punah dalam waktu 10 juta tahun,dihitung dari permulaan kemunculannya. Beberapa spesies, biasanya juda disebut fosil hidup telah bertahan dan tidak banyak berubah selamaratusan juta tahun. Salah satu contoh fosil hidup adalah buaya.

Berkas:Panthera tigris balica.jpg
Harimau Bali yang punah tahun 1937.

Sebelum manusia memenuhi muka bumi, laju kepunahan makhluk hidup cukup rendah, walaupun beberapa kepunahan massal telah terjadi sebelum itu. Sejak kira-kira 100.000 tahun yang lalu, seiring dengan laju populasi manusia yang semakin tinggi, laju kepunahan makhluk hidup menjadi sangat cepat, jauh lebih cepat dari kepunahan Cretaceous-Tertiary, yang terjadi sekitar 65.5 juta tahun yang lalu. Kepunahan ini dinamakan kepunahan Holocene, salah satu dari enam jenis kepunahan yang sudah diidentifikasikan sampai saat ini.

Definisi

 
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae), hewan yang terancam kepunahan

Suatu spesies dinamakan punah bila anggota terkahir dari spesies ini mati. Kepunahan terjadi bila tidak ada lagi makhluk hidup dari spesies tersebut yang dapat berkembang biak dan membentuk generasi. Suatu spesies juga disebut fungsional punah bila beberapa anggotanya masih hidup tetapi tidak mampu berkembang biak, misalnya karena sudah tua, atau hanya ada satu jenis kelamin.

Di dalam ilmu ekologi, istilah kepunahan dipakai untuk kepunahan disuatu studi area. Namun demikian, sepsies ini masih bisa ditemukan di tempat lain. Fenomena ini disebut juga ekstirpasi. Contohnya adalah penempatan srigala dari tempat lain di Taman Nasional Yellowstone, di Idaho, Amerika Serikat, dimana sebelumnya srigala sudah punah ditempat itu.

Salah satu aspek penting di tema kepunahan binatang ialah usaha manusia untuk mengembangkan spesies yang terancam punah ("endangered species") dengan membuat katagori Conservasi Status. Katagori ini memberikan indikasi dari risiko kepunahan suatu spesies. Salah satu katagori membagi jenis ancaman kepunahan sebagai berikut (1) kritikal terancam, (2) terancam , dan (3) rawan.

Beberapa Hewan yang sudah Punah di zaman Holocene

Dodo

Berkas:Dodo 1.jpg
Dodo(Raphus cucullatus), punahnya tragis

Dodo berasal dari Mauritius. Dodo bergerak lamban dan cukup jinak, sifat yang sebenarnya tidak begitu bagus untuk bisa bertahan hidup. Dagingnya tidak enak bila dimakan dan mempunyai hubungan jauh dengan famili burung merpati. Ia diperkirakan mempunyai ketinggian 70 cm dan lebar yang hampir sama dari paruh sampai buntut. Dodo adalah jenis burung yang tidak dapat terbang. Oleh karena itu, ia meletakkan telurnya di tanah. Tak heran bila telurnya banyak dimakan hewan yang dibawa oleh manusia di abad ke-17 ke pulau Mauritius, seperti babi, anjing, dan kedelai. Dalam waktu yang waktu 70 tahun setelah orang Eropa pertama kali menginjakkan kaki di Mauritius, Dodo menjadi punah. Dodo diperkirakan punah di tahun 1693.

Nasib tragis dodo tidak berhenti sampai begitu saja. Di tahun 1755, direktur Museum Ashmolean di Oxford memerintahkan untuk membakar eksemplar dodo di museum karena tampangnya semakin jelek. Ini keputusan yang cukup mengagetkan karena eksemplar ini adalah satu-satunya yang ada. Seorang pekerja museum yang tidak setuju dengan keputusan ini mencoba menyelamatkan eksemplar dodo dari bakar api. Sayangnya, ia hanya berhasil menyelamatkan kepala dan sebagian dari kakinya.

Akibat dari keputusan yang bodoh ini, kita tidak tahu dengan pasti bagaimana rupa dodo. Juga kita tidak tahu bagaimana ia berkembang biak, makannya apa, suaranya, dan lain-lain. Kita juga tidak mmempunyai satupun eksemplar dari telurnya. Informasi mengenai dodo sangat sedikit. Hanya informasi yang tidak pasti dari pelaut-pelaut dan beberapa lukisan dodo hasil interpretasi pelukisnya. Tak heran Hugh Edwin Strickland, seorang naturalis Inggris, mempunyai komentar ironis mengenai dodo: "Kita mempunyai eksemplar yang lebih lengkap dari sauropoda (suatu jenis dinosaurus) dibandingkan dodo, seekior burung yang hidup di zaman modern dan yang hanya punya satu tuntutan dari manusia: untuk dibiarkan hidup dengan tenang." Besar Dodo seperti bebek dan tingginya setinggi hampir 90 cm.

Sapi Laut Stellers

Berkas:Stellers sea cow.gif
Sapi laut Steller(Hydrodamalis gigas), punah akibat keganasan berburu

Sapi laut Stellers adalah jenis sapi laut yang mempunyai hubungan dengan duyung. Binatang ini sangat besar; binatang yang dewasa berbobot 10 ton dan bisa mencapai kepanjangan 9 meter. Georg Steller, seorang botanis Jerman yang bekerja di Alaska (dulunya bagian dari Rusia), sangat menggemari binatang ini. Ia menemukan binatang ini pada thuan 1741 di pulau Siberia, di depan pesisir Siberia. Ia membuat gambar yang sangat detail. Berdasarkan hasil observasinya, Georg Steller menggambarkan berapa panjang kumis binatang ini. Entah mengapa, Steller tidak menggambarkan kelamin dari jenis jantan, walaupun ia menggambarkan secara teliti kelamin dari jenis wanita. Steller bahkan menyimpan sebagian dari kulit binatang ini, sehingga ilmuwan bisa mempelajari struktur kulitnya. Ini adalah prestasi yang cukup luar biasa, dibandingkan kisah dodo di atas. Tak heran, hewan ini dinamakan dari Georg Steller.

Satu hal yang tidak bisa dilakukan Steller ialah menyelamatkan binatang ini dari kepunahan. Binatang ini banyak diburu dengan ganas untuk bahan makanan dan kulitnya dipakai untuk membuat kapal. Lemak dari hewan ini juga dipakai sebaga bahan dasar pembuatan mentega dan untuk bahan bakar lampu. Minyak hewan ini tidak mempunyai bau ataupun asap, juga bisa disimpan lama di suhu yang cukup panas. Pada tahu 1768, kira-kira 30 tahun setelah binatang ini pertama kali diamati, ia punah.






Tarpan=

Tarpan adalah kuda liar di Asia dan Eropa yang punah pada 1919.Di cagar alam Askania Nova, Ukraina mereka mati pada tahun 1876.Tarpan ditemukan pertama kali pada tahun 1774 dan jenis-jenis Tarpan mulai ditemukan.Equus ferus,Equus gmelini,Equus Cabbalus selama abad ke-18 dan ke-19.Tarpan diyakini tinggal di Prancis dan Spanyol menurut fosil dan jejak kaki.


Tambahan:Ribodon adalah binatang punah dari genus Sirenia dan Ilaria juga telah punah lama


=QUAGGA

Quagga[equus quagga quagga]adalah spesies punah yang termasuk jenis plains zebra.Yang dewasa tingginya 1,4 meter sampai bahu, panjang 2,3 meter,dan berat 290-300kg.Binatang ini pernah ditemukan dalam jumlah ratusan ribu ekor di Afrika Selatan terutama di propinsi Cape dan propinsi Orange.Dia hidup di rerumputan kering yang ada di beberapa wilayah dua propinsi itu. Perbedaan Quagga dengan zebra biasa adalah, jika zebra berloreng hitam putih di seluruh badan[kepala sampai kaki]sedangkan Quagga,kepala berwarna hitam-putih sedangkan badan berwarna coklat kehitaman dan lebih menyerupai kuda pada badannya.Dari leher sampai perut,warna belang semakin memudar menjadi cokelat dan bagian belakang yang kurang hitam.Quagga juga mempunyai ekor dan kelakuannya mirip zebra-kuda[campuran]. Nama Quagga berasal dari bahasa Afrika Selatan yaitu Khoikhoi[zebra]dan Onomatopoeic yang jika dibaca keduanya dan disingkat suaranya mirip Quagga .Satu-satunya foto yang tersimpan tentang Quagga adalah sebuah foto dikalanganperlindungan hewanataukehewanandi kebun binatang Bupati's Park di London.Di foto ini terlihat seekor Quagga dikurung dengan sebelah kirinya[dilihat dari foto]ada besi-besi dan dibelakang Quagga ada kayu penghalang yang cukup tinggi.

Burung Kecil dari Pulau Stephen, Selandia Baru

 
Burung kecil dari pulau Stpehen (Xenicus lyalli), punah karena kebodohon manusia

Kepunahan burung ini memberikan contoh bahwa penyebab kepunahan tidak hanya akibat dari kekejaman manusia, tapi juga kebodohoan. Di tahun 1894, sebuah mercu suar dibangun di pulau Stephen, pulau yang terisolasi berada di selat antara pulau Utara dan Selatan Selandia Baru. Sebelumnya, pulau ini belum pernah diinjak oleh manusia. Penunggu mercu suar itu, bernama David Lyall, mempunyai seekor kucing yang sering membunuh dan membawa burung-burung kecil ke majikannya itu. David Lyall, penghuni satu-satunya dari pulau Stephen, mengirimkan suatu eksemplar ke museum di Wellington. Direktur museum ini sangat senang, karena burung kecil ini adalah satu-satunya contoh dari burung kecil yang bisa berkicau dan tidak dapat terbang. Dengan tergesa-gesa ia pergi ke pulau Stephen. Sesampainya dia disana, ternyata kucing itu telah membunuh semua burung kecil yang ada di pulau itu. Binatang ini menjadi terkenal karena kepunahannya diakibatkan oleh seekor makhluk hidup saja, yaitu kucing.

Burung kecil ini berburu pada waktu malam, tidak bisa terbang dan memakan seranga. Burung ini sangat kecil; paruhnya berukuran 14mm, sayapnya mempunyai kepanjangan 46-49 mm, dan ekornya 17mm. Jenis jantan sedikit lebih besar dari jenis betina. Hasil studi arkeologi menunjukkan bahwa burung ini hidup di daratan besar Selandia Baru di zaman dulu. Kemungkinan besar, populasi burung ini punah di daratan besar akibat kedatangan tikus yang dibawa orang Maori. Hanya sedikit populasi tersisa dari burung ini yang berdiam di pulau Stephen. Sayangnya, burung ini punah juga di tahun 1894.

Kepunahan di Indonesia

Sudah Punah

Terancam Punah

Rawan

Kakatua Maluku