Krisis pangan 2022

artikel daftar Wikimedia

Krisis pangan 2022 adalah peningkatan harga pangan dan krisis pasokan pangan di seluruh dunia yang terjadi di tahun 2022. Berbagai kondisi secara bersama-sama menjadi penyebab mengapa krisis ini terjadi, seperti masalah geopolitik, ekonomi, dan bencana alam seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan akibat perubahan iklim. Pandemi COVID-19 juga menyebabkan masalah ketahanan pangan yang masih berlanjut di tahun 2022.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, FAO dan berbagai pengamat pasar komoditas pangan memperingatkan bahwa keruntuhan pasokan pangan akan terjadi dan akan menyebabkan harga pangan meningkat.[1][2][3][4][5] Kekhawatiran ini terutama terkait berkurangnya pasokan berbagai komoditas penting seperti gandum, jagung, dan minyak nabati yang dapat meningkatkan harga.[3] Invasi juga menyebabkan meningkatnya harga bahan bakar yang juga akan meningkatkan harga pupuk, sehingga akan menyebabkan krisis pangan yang makin berkepanjangan.[5]

Bahkan sebelum perang di Ukraina berlangsung, harga pangan sudah mencapai titik tertingginya. Berdasarkan data FAO, di bulan Februari 2022, harga pangan year-on-year sudah meningkat 20 persen.[6] Perang semakin meningkatkan harga pangan sehingga secara YOY sudah meningkat 40 persen di bulan Maret.[7] Masalah yang berlapis seperti pandemi COVID-19, invasi Rusia di Ukraina, dan kegagalan pangan terkait perubahan iklim diperkirakan akan membalikkan upaya global yang sudah dicapai dalam hal pengurangan kelaparan dan malnutrisi.[8]

Di beberapa wilayah seperti Afrika Timur dan Madagaskar, kekeringan dan kelaparan sudah terjadi akibat kegagalan sistem pertanian dan perubahan iklim, dan peningkatan harga pangan diperkirakan akan membuat situasi semakin memburuk.[5][7] Bahkan negara-negara belahan bumi utara yang biasanya memiliki suplai pangan yang baik, seperti Britania Raya dan Amerika Serikat, mulai mengalami dampak langsung inflasi harga akibat berkurangnya pasokan pangan.[9] Berbagai analis menyebutkan bahwa peningkatan harga pangan ini adalah yang terburuk sejak krisis pangan 2007-2008.[7]

Referensi

  1. ^ Julia Horowitz (12 March 2022). "War has brought the world to the brink of a food crisis". CNN. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  2. ^ Lynch, Colum. "U.N. to Keep Beasley at WFP as Food Crises Roil the World". Foreign Policy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  3. ^ a b McDonough, Siobhan (2022-02-27). "What the Russian invasion of Ukraine could mean for global hunger". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  4. ^ Nicas, Jack (2022-03-20). "Ukraine War Threatens to Cause a Global Food Crisis". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2022-04-01. 
  5. ^ a b c Good, Keith (2022-03-21). ""Global Food Crisis" Possible- - "No Precedent Even Close to This Since World War II" • Farm Policy News". Farm Policy News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-05. 
  6. ^ Reuters (2022-03-05). "Food prices jump 20.7% yr/yr to hit record high in Feb, U.N. agency says". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  7. ^ a b c Braun, Phillip. "How The Russia-Ukraine War Has Compounded The Global Food Crisis". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  8. ^ "Global food security: These are the main challenges to feeding the world – and how we can solve them". World Economic Forum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01. 
  9. ^ Philpott, Tom. "As Russia's invasion roils supply chains, the world grows hungrier". Mother Jones (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-07.