Pengaruh pemanasan global terhadap kenaikan permukaan air laut
Pemanasan Global adalah suatu peristiwa meningkatnya suhu permukaan bumi secara global dan dampak nya dirasakan oleh seluruh masyarakat dan amkhluk hidup di dunia, peristiwa ini banyak faktor pendorong terjadinya dan dampak ini pula mengakibatkan permasalahan yang cukup mengancam ke stabilitiasan makhluk hidup serta lingkungan dunia.
Kenaikan Permukaan Air Laut adalah fenomena naiknya permukaan laut yang diakibatkan oleh beberapa faktor-faktor yang paling mendorong yaitu perbuatan dan tingkah laku manusia kepada alamanya dan faktor lainnya yaitu dari umur buminya sendiri yang sudah memasuki masa akhirnya.
Keterkaitan Pemanasan Global Terhadap Naiknya Permukaan Air Laut
Peningkatan air laut ,mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, antara tahun 1900-1990 rata rata permukan air laut naik sekitar 1,2mm hingga 1,7mm per tahun, lalu di atas tahun 2000, angka rata-rata kenaikan permukaan laut menambah menjadi 3,2 mm hingga 2,4 mm per tahun.
Menururt Jurnal Nature Climate Change bahwa naiknya permukaan air laut yang ekstrim ini akan lebih sering dan meluas diseluruh dunia akibat pemanasan global, perubahan tersebut berkemungkinan besar akan terjadi lebih cepat diakhir abad ini, dan lokasi yang paling terdampak ialah orang-orang yang bermukim di negara beriklim tropis[1]
Lebih dari 46 juta orang di dunia tinggal di wilayah dengan ketinggian tidak lebih dari satu meter di atas permukaan laut,oleh karna itu apabila permukaan air laut terus meningkat dan tidak ada kesadaran dari manusia untuk mengurangi, memperlambat atau mengatasi permasalahan ini,Kenaikan permukaan air laut ini dikarnakan pemanasan global yang dimana karna suhu global yang terus memanas mengakibatkan cairnya es di kutub dan berkurangnya air yang menguap ke atmosfer , pemanasan global ini juga berdampak dengan perubahan iklim.[2]
Pemanasan Global kini menjadi permasalahan yang kompleks dan dirasakan oleh seluruh manusia di muka bumi,pemanasan bumi ini menjadi suatu fenomena alam yang sekarang sangat perlu perhatian seluruh manusia karena dampak yang akan diberikan oleh pemanasan global ini akan menyebabkan permasalahan alam yang sangat negatif untuk Indonesia.
Pemanasan Global ini lebih banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, tanpa disadari manusia menghasilkan karbon dioksida yang sangat berlebih, manusia menghasilkan karbon dioksida melalui aktivitas sehari-hari dan kegiatan pabrik, seperti pembakaran fosil batu bara,minyak dan gas bumi ,pembakaran sampah, pembakaran hutan, asap limbah dll
Gas rumah kaca juga berperan dalam meningkatkan pemanasan global. Gas rumah kaca ialah suatu kondisi panas matahari terjebak didalam atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi menjadi hangat. Gas –gas di atmosfer yang dapat menangkap panas nya matahari disebut gas rumah kaca. Contoh gas rumah kaca itu karbon dioksida,nitrogen dioksida,metana dan freon.[3]
Proses pembentukan pemanasan global yang sekarang menjadi fenomena paling urgent dihadapi seluruh negara dan masyarakat diawali dengan meningkatnya suhu rata-rata permukaan diakibatkan oleh emisi gas rumah kaca, hal ini lah yang mnejadikan pemanasan global dan menyebabkan perubahan pada tatanan ekosistem di bumi,seperti iklim yang ekstrim dan kenaikan permukaan air laut.
Dampak Naiknya Permukaan Air Laut Terhadap Kehidupan Jangka Panjang
Perubahan iklim salah satunya dampak dari pemanasan global, pola cuaca tidak teratur menunjukkan efek pemanasan global tersebut. Meningkatnnya pemanasan global akan menyebabkan lebih banyak penguapan yang akan menyebabkan lebih banyak hujan. Perubahan iklim ini juga berdampak pada kenaikan permukaan air laut.
Semakin meningkatnya pemanasan global dibumi, akan semakin berpengaruh pada perubahan iklim yang nantinya akan berdampak buruk bagi keberlangsungan manusia. Kenaikan permukaan air laut membawa dampak yang buruk yaitu berdampak pada pengaturan kedaulatan teritorial suatu negara,terutama dengan negara-negara yang memiliki pantai yang luas dan negara yang memiliki kepulauan.
Wilayah pantai terutama di daerah luar dan daerah perbatan telah ditetapkan garis pangkal pantai,ketika kenaikan permukaan air laut ini terjadi sedikit atau banyak mengalami pergeseran dan perubahan pada letak ketetapan perbatasannya. Fenomena perubahan iklim dapat mengakibatkan pemukaan air laut naik hal ini tentu terjadi dalam waktu yang cepat atau lama. Oleh karna itu perlunya pengaturan yang lebih lanjut dan perhatian yang lebih, jika hal ini luput dari perhatian akan menimbulkan berbagai konflik diantara negara karna terjadi kerancuan dalam perbatasan di laut.[4]
Kenaikan permukaan air laut yang dialami para negara pantai akan berpengaruh pada menyempitnya wilayah daratan bahkan potensi tenggelamnya pulau atau negara, terutama kepada pulau-pulau kecil yang berada disana. Kenaikan permukaan air laut diperkirakan oleh para peneliti akan terus meningkat terutama di akhir abad 21 ini. Fenomena naik nya permukaan air laut ini juga nantinya akan berdampak pada mangrove, akna semakin berkurang mangrove di pesisir pantai, jika pohon mangrove ini terus berkurang maka pantai akan semakin sering terjadi abrasi karna tidak ada penangkal nya yaitu pohon mangrove.[5]
Dampak lainnya juga di wilayah pesisir pantai atau rumah-rumah yang dekat dengan pantai akan mengalami banjir rob, banjir ialah fluktuasi muka air laut yang dipengaruhi oleh gaya tarik benda angkasa,terutama oleh bulan dan matahari terhadap massa air laut di bumi. Banjir rob ini juga disebabkan oleh pencairan es kutub yang dipicu pemanasan global.[6]
Referensi
- ^ Indonesia, C. N. N. "Kenaikan Air Laut Paling Parah Landa Negara Tropis Macam RI". teknologi. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ "Proses Terjadinya Pemanasan Global, Perlu Diketahui". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). 2020-07-14. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ Ulfa, Maria. "Apa Itu Gas Rumah Kaca, Emisi Karbon & Dampaknya untuk Lingkungan". tirto.id. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ Karlina Rainnisa, Widya; Viana Silvino, Abilio (2020). "PENGARUH NAIKNYA PERMUKAAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANGKAL PANTAI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM". ResearchGate. Vol.6 (No.2): 575–586. doi:10.23887/jkh.v6i2.28203.
- ^ "Kenaikan Permukaan Laut Pada 2100 Lebih Buruk dari yang Diperkirakan - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2022-06-01.
- ^ Zulfikar, Fahri. "Apa Itu Banjir Rob Seperti di Jakarta Utara, Ketahui Penyebab dan Dampaknya". detikedu. Diakses tanggal 2022-06-01.