Inti Agri Resources
PT. Inti Agri Resources Tbk (IDX: IIKP) merupakan perusahaan multinasional yang bergerak di dalam bidang penangkaran ikan hias, khususnya ikan arowana. Berkantor pusat di Jakarta, Indonesia, perusahaan ini merupakan satu-satunya perusahaan penangkaran dan perdagangan ikan arowana yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Publik | |
Kode emiten | IDX: IIKP |
Industri | Perikanan |
Didirikan | 1999 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Alfian Pramana |
Produk | Ikan hias |
Pendapatan | Rp 84.355 Miliar (2016) |
Rp - 27.569 Miliar (2016) | |
Karyawan | 139 (2016) |
Situs web | www.iikp.com |
Kegiatan penangkaran ikan arowana dilakukan oleh anak perusahaan, PT Istana Bahari. Di Jakarta, perusahaan ini memiliki outlet yang menyediakan layanan penyewaan dan perawatan ikan. Shelook RED adalah merek dagang ikan Arowana Super Red yang ditangkar oleh IIKP.
Inti Agri Resources berawal dari sebuah perusahaan plastik yang memproduksi kantung plastik dan didirikan pada 16 Maret 1999. Di tanggal 14 Oktober 2002, perusahaan go public dengan melepas 60 juta saham dan 48 juta waran di Bursa Efek Jakarta, seharga Rp 450/lembar.[1] Perusahaan yang saat itu bernama PT Inti Indah Karya Plasindo kemudian banting setir ke usaha penangkaran arowana dengan investasi Rp 249 miliar karena kenaikan harga BBM, munculnya pesaing dan keuntungan yang rendah di tahun 2005[2] Tersebutlah dalam perubahan ini nama Heru Hidayat, yang kemudian menjabat direktur perusahaan sejak Desember 2004. Mulai Maret 2005, nama perusahaan diganti menjadi PT Inti Kapuas Arowana Tbk.[3] Bisnis arowana ini dilakukan di Kalimantan Barat yang diekspor maupun diperdagangkan dalam negeri. Belakangan, seiring upaya terjun ke bisnis kelapa sawit, nama Inti Kapuas Arowana berganti menjadi PT Inti Agri Resources Tbk pada April 2008. Terjun ke bisnis sawit dilakukan dengan keberadaan perusahaan patungan dimana IIKP memiliki 5% saham dan telah memiliki kebun sawit di Sumatra Selatan dan Sumatra Barat. Meskipun demikian, bisnis arowana tetap menjadi penopang bisnis utamanya.[4][3]
Rujukan
Pranala luar
- Situs resmi Diarsipkan 2007-08-18 di Wayback Machine.