Kredo Athanasius atau Pengakuan Iman Athanasius atau Symbolum Athanasianum atau Quicumque vult adalah salah satu rumusan iman yang diakui oleh Gereja Katolik, Gereja Anglikan, dan sebagian besar denominasi Protestan.

Bersama dengan Kredo Para Rasul, Kredo Nicaea-Konstantinopel, dan Kredo Trente, kredo ini merupakan rumusan iman yang diakui oleh Gereja Katolik dan secara tersurat disebut dalam Katekismus Gereja Katolik No. 192. Kredo ini diakui oleh Gereja Anglikan dalam Tiga Puluh Sembilan Pasal pada Pasal 8. Kredo ini diakui oleh sebagian besar umat Protestan karena diakui dalam Formula Concordiae (1576) dari Gereja Lutheran yang mewakili denominasi Lutheranisme dan dalam Confessio Belgica (1559) dari Gereja Reformed yang mewakili denominasi Kalvinisme.

Penggunaan

Dalam tradisi Gereja Katolik, Kredo Athanasius diucapkan atau dinyanyikan pada waktu prima setiap hari. Waktu prima adalah jam pertama yaitu sekira pukul 06:00 - 07:00 waktu setempat dalam breviarium atau ibadat harian. Selain itu kadang pula diucapkan setelah khotbah dalam misa hari Minggu. Tradisi yang dimulai sekira abad kesembilan ini dilanjutkan dalam Breviarium Romanum dari Kardinal Quiñones tahun 1535 dan Breviarium Romanum dari Paus Pius V tahun 1570. Breviarium Romanum dari Paus Pius X tahun 1911 mengurangi penggunaannya menjadi pada hari Minggu Tritunggal, hari-hari Minggu di antara oktaf Epifani dan Septuagesima, dan hari-hari Minggu di antara Pesta Tubuh Kristus dan Adven. Jika pada hari Minggu tersebut ada pesta ganda atau oktaf maka kredo ini dilewatkan. Breviarium Romanum dari Paus Pius XII tahun 1956 mengurangi lagi penggunaannya menjadi hanya satu kali dalam satu tahun yaitu pada hari Minggu Tritunggal. Akhirnya dalam Liturgia Horarum dari Paus Paulus VI tahun 1971 kredo ini dihapus sama sekali.

Pada masa kini, Kredo Athanasius terpelihara sebagai salah satu bagian dalam ritus eksorsisme pada Rituale Romanum dari Paus Paulus V tahun 1614. Walaupun pada tahun 1999 Paus Yohanes Paulus II menyetujui rumusan baru ritus eksorsisme (De Exorcismis et Supplicationibus Quibusdam) tanpa Kredo Athanasius di dalamnya, tetapi ritus eksorsisme dari Paus Paulus V tetap boleh digunakan oleh para imam eksorsis. Selain itu, para anggota Opus Dei mengucapkan kredo ini satu kali dalam satu bulan yaitu pada hari Minggu ketiga dalam bulan.

Dalam tradisi Gereja Anglikan, sesuai aturan Book of Common Prayer dari Raja Edward VI tahun 1549 Kredo Athanasius diucapkan atau dinyanyikan pada waktu matutina di enam hari besar yaitu Hari Raya Natal, Hari Raya Epifani, Minggu Paskah, Kamis Kenaikan, Minggu Pentakosta, dan Minggu Tritunggal. Waktu matutina adalah jam dini hari yaitu sekira pukul 02:00 - 03:00 waktu setempat dalam breviarium atau ibadat harian. Book of Common Prayer dari Raja Edward VI tahun 1552 menambah penggunaannya menjadi 13 kali dalam satu tahun yaitu Hari Raya Natal, Hari Raya Epifani, Pesta St. Matias, Minggu Paskah, Kamis Kenaikan, Minggu Pentakosta, Pesta St. Yohanes Pembaptis, Pesta St. Yakobus, Pesta St. Bartolomeus, Pesta St. Matius, Pesta St. Simon Zelot dan St. Yudas Tadeus, Pesta St. Andreas, dan Minggu Tritunggal. Book of Common Prayer dari Raja George V tahun 1928 mempertahankan penggunaan kredo ini pada waktu prima, tetapi hanya sebagai salah satu pilihan di samping Kredo Para Rasul.

Dalam buku doa berjudul “Saint Augustine's Prayer Book” yang diterbitkan tahun 1947 dan 1967 oleh Ordo Salib Suci yang adalah sebuah ordo biarawan Anglikan, Kredo Athanasius dimasukkan ke dalam bagian Devosi kepada Tritunggal Mahakudus. Sementara itu Gereja Episkopal di Amerika Serikat yang adalah bagian dari Persekutuan Anglikan tidak pernah menggunakan Kredo Athanasius dalam ibadat. Baru kemudian Gereja Episkopal memasukkan Kredo Athanasius dalam Book of Common Prayer tahun 1979 sebagai tambahan dalam bagian Dokumen Sejarah Gereja.

Dalam tradisi Gereja Lutheran dan Gereja Reformed, Kredo Athanasius nyaris tidak pernah digunakan dalam ibadat kecuali mungkin dibacakan dalam ibadat umum pada hari Minggu Tritunggal.

Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental tidak pernah secara resmi menerima Kredo Athanasius. Di antara umat Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental kredo ini hanya digunakan untuk devosi pribadi setelah membuang frasa “dan Putra” dari kalimat “Roh Kudus berasal dari Bapa dan Putra”. Hal ini dilakukan karena perbedaan ajaran Gereja Katolik dan denominasi Protestan dengan ajaran Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental mengenai keluarnya Roh Kudus.

Asal usul

Menurut tradisi, St. Athanasius, Patriark Alexandria (memerintah pada tahun 328 – 373), adalah penyusun kredo ini. Contoh penggunaan tertua Kredo Athanasius terdapat dalam kanon pertama Sinode Autun (sekitar tahun 670), dimana kredo ini disebut: Iman St. Athanasius. Walaupun perdebatan mengenai penyusun kredo ini telah mengemuka pada Abad XVI, Gerhard Voss, seorang humanis berkebangsaan Belanda, dalam bukunya yang berjudul De Tribus Symbolis, menunjukkan kemustahilan hubungan antara isi kredo ini dengan zaman ketika St. Athanasius hidup. Voss menerbitkan penemuannya itu pada tahun 1642. Sejak itu, para sarjana Katolik dan Protestan membenarkan pendapat Voss. Salah satu di antara beberapa petunjuk hal itu adalah, dari susunan bahasanya Kredo Athanasius jelas merupakan sebuah kredo yang aslinya ditulis dalam Bahasa Latin, sedangkan St. Athanasius merupakan Bapa Gereja Yunani, karena dia menulis karya-karyanya dalam Bahasa Yunani. Terlebih lagi, kredo ini tidak mengandung istilah-istilah teologis yang identik dengan St. Athanasius (seperti istilah homoousion), tetapi mengandung istilah-istilah yang umum di Gereja Barat (seperti istilah filioque). Selain itu, kredo ini tidak pernah dikenal di Gereja Timur sampai Abad XII.

Beberapa orang menganggap St. Ambrosius, Uskup Milan sebagai penyusunnya, tetapi beberapa orang lain telah diusulkan sebagai penyusun kredo ini oleh banyak pihak tanpa kesepakatan di antara mereka. Di antara mereka yang dianggap sebagai penyusun kredo ini adalah St. Hilarius, Eusebius dari Vercelli, dan Vigilius. Teori saat ini menyimpulkan bahwa kredo ini disusun di daerah Prancis Selatan pada Abad V. Pada tahun 1940, Excerpta karya St. Vincentius dari Lerins ditemukan (tulisan hiasan 440: quod ubique, quod semper, quod ab omnibus creditum est), dan karya ini mengandung banyak kutipan Kredo Athanasius. Dengan demikian, baik St. Vincentius ataupun salah seorang pengagumnya, dapat dianggap sebagai penyusun kredo ini. Salinan paling awal yang diketahui terdapat dalam sebuah pendahuluan kumpulan kotbah Caecarius dari Arles (meninggal tahun 542).

Pembagian Ayat

Dalam naskah tulis maupun naskah cetak tertua, Kredo Athanasius tidak dibagi menjadi sejumlah ayat atau bait tertentu. Pembagian yang umum dilakukan adalah pembagian menjadi dua paragraph yang dibedakan berdasarkan isinya, paragraf pertama menjelaskan iman mengenai Tritunggal dan paragraf kedua menjelaskan iman mengenai Yesus Kristus. Walaupun demikian, karena bentuknya serupa dengan puisi maka di kemudian hari kredo ini sering kali dibagi menjadi sejumlah ayat atau bait. Namun antara naskah yang satu dengan naskah yang lain pun tidak seragam pembagian ayatnya; ada yang membagi menjadi 40 ayat, ada yang membagi menjadi 41 ayat, dan ada yang membagi menjadi 44 ayat.

Contoh pembagian menjadi 40 ayat terdapat dalam buku karya Antonio Possevino berjudul “Notae Divini Verbi et Apostolicae Ecclesiae Fides ac Facies ex Quatuor Primis Oecumenicis Synodis” cetakan tahun 1586 pada halaman 147 - 148. Dalam buku tersebut Kredo Athanasius sudah dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 40 ayat tetapi tanpa diberi nomor. Pada tahun 1727 Daniel Cosgrove Waterland menerbitkan buku berjudul “A Critical History of the Athanasian Creed, Representing the Opinions of Antients and Moderns Concerning It”. Pada halaman 228 - 243 buku tersebut Kredo Athanasius dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 40 ayat dan diberi nomor.

Contoh pembagian menjadi 41 ayat terdapat dalam buku karya Josse van Clichtove berjudul “Elucidatorium Ecclesiasticum ad Officium Ecclesiae Pertinentia Planius Exponens et Quatuor Libros Complectens” cetakan tahun 1516 pada halaman 85a. Dalam buku tersebut Kredo Athanasius dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 41 ayat dan diberi nomor.

Contoh pembagian menjadi 44 ayat terdapat dalam buku suntingan Henry Boynton Smith dan James Manning Sherwood berjudul “The American Presbyterian and Theological Review, Volume IV” cetakan tahun 1866 pada halaman 585 - 589. Dalam buku tersebut Kredo Athanasius dibagi menjadi ayat-ayat dengan jumlah 44 ayat dan diberi nomor. Tetapi yang mempopulerkan pembagian menjadi 44 ayat adalah Philip Schaff dalam karyanya yang berjudul “History of the Christian Church, Volume III“ cetakan tahun 1867 pada halaman 690 - 695.

Daftar Pustaka

  • Clichtove, Josse van, 1516, Elucidatorium Ecclesiasticum ad Officium Ecclesiae Pertinentia Planius Exponens et Quatuor Libros Complectens, Henri Estienne, Paris.
  • Possevino, Antonio, 1586, Notae Divini Verbi et Apostolicae Ecclesiae Fides ac Facies ex Quatuor Primis Oecumenicis Synodis, Jan Wolrab, Poznan.
  • Waterland, Daniel Cosgrove, 1728, A Critical History of the Athanasian Creed, Representing the Opinions of Antients and Moderns Concerning It, Cambridge University Press, Cambridge.
  • Schaff, Philip, 1867, History of the Christian Church, Volume III, from Constantine the Great to Gregory the Great, Charles Scribner and Company, New York.
  • Smith, Henry Boynton & Sherwood, James Manning, 1866, The American Presbyterian and Theological Review, Volume IV, James Manning Sherwood, New York.

Pranala luar