Kredo Para Rasul

Pengakuan Iman Rasuli adalah salah satu dari kredo yang secara luas diterima dan diakui oleh Gereja-gereja Kristen, khususnya Gereja-gereja yang berakar dalam tradisi Barat
(Dialihkan dari Pengakuan Iman Rasuli)

Kredo Para Rasul (bahasa Latin: Credo Apostolorum atau Symbolum Apostolorum) atau Kredo Rasuli (Credo Apostolicum atau Symbolum Apostolicum), yang lebih sering disebut Syahadat Para Rasul[a] pada Gereja Katolik Roma atau Pengakuan Iman Rasuli pada Gereja-Gereja Protestan, adalah salah satu rumusan kredo atau pengakuan iman/syahadat[a] yang diakui dalam Kekristenan.[1] Menurut buku liturgi Misale Romawi yang digunakan oleh Gereja Katolik Roma, kredo ini disebut juga Syahadat Pembaptisan Gereja Romawi (bahasa Latin: Symbolum baptismale Ecclesiae Romanae).[2][3]

Bentuk modern dari rumusan kredo ini kemungkinan besar berasal dari tradisi Kristen Galia dari abad ke-5 sebagai pengembangan dari Pengakuan Iman Romawi yang lebih kuno, yaitu kredo Latin kuno dari abad ke-4. Kredo ini diperkirakan telah digunakan dalam ritus liturgi Latin sejak abad ke-8. Hingga saat ini, kredo tersebut digunakan oleh berbagai Gereja yang termasuk dalam denominasi Kekristenan Barat, terutama dalam liturgi dan katekese modern yang digunakan oleh Gereja Katolik, Gereja Lutheran, Gereja Reformed (Kalvinis), Persekutuan Anglikan, Gereja Presbiterian, Gereja Moravian, Gereja Metodis, dan Gereja-Gereja Kongregasional.

Rumusan Kredo Para Rasul lebih pendek dari rumusan Kredo Nikea-Konstantinopel penuh yang ditetapkan pada tahun 381. Kredo ini memuat unsur-unsur trinitas secara tegas, dengan adanya bagian-bagian yang menyebutkan kepercayaan kepada Allah Bapa, Allah Anak/Putra, dan Allah Roh Kudus.[4] Namun, kredo tersebut tidak menyebutkan beberapa isu kristologis yang disebutkan secara tegas dalam Syahadat Nikea, dengan kata lain kredo ini tidak menegaskan secara eksplisit tentang keilahian Yesus atau Roh Kudus. Untuk alasan itu, Kredo Para Rasul diyakini dirumuskan sebelum Syahadat Nikea dalam tradisi Gereja Latin abad pertengahan.

Istilah "Symbolum Apostorolum" (Kredo Para Rasul) pertama kali muncul dalam sebuah surat yang dikeluarkan oleh Sinode Milan tahun 390 M, yang merujuk pada keyakinan saat itu bahwa Kedua Belas Rasul masing-masing menyumbangkan salah satu dari dua belas "butir" dalam kredo tersebut.

Sejarah sunting

 
Ilustrasi dalam suatu naskah yang ditulis pada abad ke-13 yang menampilkan gambar para rasul yang menyusun Kredo Para Rasul, yang mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus.

Penyebutan paling awal dari ungkapan "Symbolum Apostorolum" muncul dalam surat tahun 390 M dari sebuah sinode di Milan dan mungkin telah dikaitkan dengan kepercayaan, diterima secara luas pada abad ke-4, bahwa, di bawah inspirasi Roh Kudus, masing-masing Dua Belas Rasul menyumbangkan sebuah artikel untuk dua belas artikel dari kredo.

Bukti historis konkret yang tertua tentang keberadaan kredo ini adalah sepucuk surat dari Konsili Milano (390 M) kepada Paus Siricius yang bunyinya demikian:

"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada Symbolum Apostolorum yang selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar."

Teks paling awal yang menyatakan pernyataan iman serupa tertulis dalam "Testamentum in Galilaca D[ominus]. N[oster]. I[esu]. Christi'' (150–180 M).[5] Lalu versi Kredo Para Rasul yang sekarang berasal dari tradisi Kristen Galia dari abad ke-5.[6]

Pada Abad Pertengahan, kredo ini diyakini rumu ajaran dasar Gereja perdana, yang dibuat berdasarkan amanat agung Yesus untuk menjadikan segala bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus (Matius 28:18–20). Karena itu, dari kredo ini kelihatan bahwa doktrin sentralnya adalah Tritunggal dan Allah sang Pencipta. Konon, pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan Kredo Para Rasul ini seiring dengan Doa Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan (Dasa Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja Barat.

Kredo Para Rasul tidak digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur dengan alasan bahwa isinya kurang mendefinisikan Kekristenan Nikea, bukan karena menolak isinya.

Teks sunting

Latin sunting

Berikut ini merupakan teks Latin berdasarkan Misale Romawi.

Credo in unum Deum
Patrem omnipoténtem, Creatórem cæli et terræ,
et in Iesum Christum, Fílium eius únicum,
Dóminum nostrum,
qui concéptus est de Spíritu Sancto,
natus ex María Vírgine,
passus sub Póntio Piláto,
crucifíxus, mórtuus, et sepúltus,
descéndit ad ínferos,
tértia die resurréxit a mórtuis,
ascéndit ad cælos,
sedet ad déxteram Dei Patris omnipoténtis,
inde ventúrus est iudicáre vivos et mórtuos.
Credo in Spíritum Sanctum,
sanctam Ecclésiam cathólicam,
sanctórum communiónem,
remissiónem peccatórum,
carnis resurrectiónem,
vitam ætérnam. Amen.

Bahasa Indonesia sunting

Berikut ini merupakan teks Kredo Para Rasul dalam bahasa Indonesia menurut Versi Katolik dan Protestan.

Versi Katolik sunting

Syahadat Para Rasul,[a] yang dimuat dalam Tata Perayaan Ekaristi (TPE), digunakan dalam liturgi Gereja Katolik, terutama dalam doa, ibadat, dan misa Perayaan Ekaristi. Syahadat ini disahkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bersama dengan panduan perayaan misa Ritus Romawi dalam buku TPE.[2] Doa ini juga dimuat dalam buku Puji Syukur no. 1.[7]

Catatan: Dalam misa Gereja Katolik, bagian yang "dicetak miring" didaraskan sambil "membungkuk", atau sambil "berlutut" pada Hari Raya Kabar Sukacita dan Hari Raya Natal.

Syahadat Para Rasul
Syahadat Pembaptisan Gereja Romawi

Aku percaya akan Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
pencipta langit dan bumi.
Dan akan Yesus Kristus,
Putra-Nya yang Tunggal, Tuhan kita,
yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara
dalam pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
yang turun ke tempat penantian,
pada hari ketiga
bangkit dari antara orang mati;
yang naik ke Surga duduk di sebelah kanan
Allah Bapa yang Mahakuasa;
dari situ Ia akan datang
mengadili orang yang hidup
dan yang mati.
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para Kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal. Amin.

Versi Protestan sunting

Versi berikut umumnya digunakan oleh denominasi-denominasi Kristen di Indonesia yang menggunakan kredo ini.[8]

Pengakuan Iman Rasuli
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita.
Yang dikandung dari(pada) Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
Yang menderita (sengsara) di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.
Disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam Kerajaan Maut.
Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.
Naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa.
Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus.
Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.
Pengampunan dosa.
Kebangkitan daging/tubuh/orang mati.
Dan hidup yang kekal.
Amin.

Deskripsi sunting

Menurut tradisi, Kredo Para Rasul terbagi atas dua belas "butir" pasal yang diyakini disebutkan oleh masing-masing Kedua Belas Rasul.

Butir Versi Latin Versi Indonesia (Katolik)
1

Credo in unum Deum Patrem omnipoténtem, Creatórem cæli et terræ,

Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi.
2

et in Iesum Christum, Fílium eius únicum, Dóminum nostrum,

Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang Tunggal, Tuhan kita,
3

qui concéptus est de Spíritu Sancto, natus ex María Vírgine,

yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria;
4

passus sub Póntio Piláto, crucifíxus, mórtuus, et sepúltus,

yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan;
5

descéndit ad ínferos, tértia die resurréxit a mórtuis,

yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati;
6

ascéndit ad cælos, sedet ad déxteram Dei Patris omnipoténtis,

yang naik ke Surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa;
7

inde ventúrus est iudicáre vivos et mórtuos.

dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati.
8

Credo in Spíritum Sanctum,

Aku percaya akan Roh Kudus,
9

sanctam Ecclésiam cathólicam, sanctórum communiónem,

Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para Kudus,
10

remissiónem peccatórum,

pengampunan dosa,
11

carnis resurrectiónem,

kebangkitan badan,
12

vitam ætérnam. Amen.[9]

kehidupan kekal. Amin.

Menurut Katekismus Heidelberg, Kredo Para Rasul terbagi atas tiga bagian utama menurut konsep trinitarian, yaitu Allah Bapa, Allah Anak/Putra, dan Allah Roh Kudus.

  1. Bagian pertama mengungkapkan kepercayaan akan Allah Bapa, kemahakuasaan-Nya, dan penciptaan-Nya.
  2. Bagian kedua mengungkapkan keimanan akan Yesus Kristus sebagai Allah Anak/Putra dan Tuhan, serta kepercayaan akan misteri inkarnasi, kelahiran, sengsara, kematian, turunnya ke neraka (menurut denominasinya disebut "tempat penantian" atau "dunia orang mati"), kebangkitan, dan kenaikan Yesus, serta pengadilan terakhir.
  3. Bagian terakhir mengungkapkan kepercayaan akan Roh Kudus, Gereja, orang kudus (bagi Katolik), absolusi (atau bentuk pengampunan dosa lain menurut denominasinya), kebangkitan tubuh (atau kebangkitan orang mati tergantung denominasi), dan kehidupan kekal.

Lihat pula sunting

Catatan sunting

  1. ^ TRADIATION, ST STEPHEN THE MARTYRA PARISH IN THE ANGLO CATHOLIC (2022-02-22), English: The depiction of the apostles, diakses tanggal 2022-02-22 
  2. ^ a b Konferensi Waligereja Indonesia (2021). Tata Perayaan Ekaristi: Buku Umat. Jakarta: Obor. hlm. 33. ISBN 978-979-565-892-4. 
  3. ^ Misale Romawi edisi umum ke-3 dalam bahasa Latin.
  4. ^ Bayes, Jonathan F. (2010-09-09). The Apostles' Creed: Truth with Passion (dalam bahasa Inggris). Wipf and Stock Publishers. ISBN 978-1-60899-539-4. 
  5. ^ Denzinger, Henry (1957). The Sources of Catholic Dogma (edisi ke-30th). B. Herder Book Co. hlm. 3. 
  6. ^ "Origin of the Creed", Catholic Encyclopedia, New advent .
  7. ^ Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. hlm. 13. ISBN 978-979-565-009-6. 
  8. ^ "Pengakuan Iman Rasuli | Gereja Reformed Injili Indonesia BSD" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-27. 
  9. ^ "Symbolum Fidei" [Faith symbol]. Catechismus Catholicae Ecclesiae (dalam bahasa Latin). Vatican. June 25, 1992. Diakses tanggal August 5, 2014. 

Referensi sunting

Pranala luar sunting


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan