Stasiun Surabaya Kota

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Surabaya Kota (SB) atau yang lebih populer dengan nama Stasiun Semut merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya pada ketinggian +4 meter. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir di Kota Surabaya dari jalur kereta api Pulau Jawa bagian selatan yang menghubungkan Surabaya dengan Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta serta bagian timur yang menghubungkan Surabaya dengan Malang, Probolinggo, Jember, dan Banyuwangi.

Stasiun Surabaya Kota
J T A Kereta Api Indonesia

Tampak depan Stasiun Surabaya Kota, 2020
Nama lainStasiun Semut
Lokasi
Koordinat7°14′40″S 112°44′24″E / 7.24444°S 112.74000°E / -7.24444; 112.74000
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (dua peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama cukup tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 1 dan 2: sepur lurus)
LayananSri Tanjung, Dhoho, Penataran, Tumapel (dari Malang), Lokal Pasuruan, Ekonomi Lokal, Komuter, Jenggala, dan Parsel ONS Selatan
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Neoklasik (bangunan lama)
  • Modern (bangunan baru)
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka
  • 16 Mei 1878 (1878-05-16) (bangunan pertama stasiun)
  • 22 April 1986 (1986-04-22) (stasiun Indo Plaza)
Nama sebelumnyaStation Soerabaja, Soerabaia
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Tanggal penting
Dibuka kembali1899 (bangunan kedua stasiun)
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "SuSi".
Layanan penghubung
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "R2".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Terminal barang 
Tipe persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Surabaya Kota
KategoriBangunan
No. RegnasCB. 655
No. SKNo. PM.23/PW.007/MKP/2007
Tanggal SK26 Maret 2007
Tingkat SKMenteri
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Saat ini keberangkatan kereta api dari dan menuju kota-kota tersebut dipindahkan ke Stasiun Surabaya Gubeng, kecuali KA Sri Tanjung, sehingga Stasiun Semut dijadikan sebagai tempat langsiran dan menyimpan rangkaian kereta api jarak menengah dan jauh serta hanya melayani kereta ekonomi jarak dekat (lokal dan komuter). Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Surabaya Pasarturi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang dan Jakarta.

Sejarah

Bangunan lama stasiun
Sebelum 1899
Setelah 1899
Perbandingan bangunan pertama (sebelum 1899) dan kedua (sesudah 1899) Stasiun Surabaya Kota yang lama

Stasiun Surabaya Kota merupakan stasiun kereta api pertama yang dimiliki oleh Staatsspoorwegen (SS), operator kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan sejarahnya, stasiun ini dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tahun 1899, bangunan stasiun lama akhirnya dirobohkan dan diganti dengan bangunan baru yang ada saat ini.[3]

Stasiun Surabaya Kota menjadi stasiun ujung/terminus untuk kereta-kereta api ekspres terbaik pada masanya, mulai dari Eendaagsche Express yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam waktu tercepat 11 jam 30 menit pada tahun 1930-an,[4] hingga kereta ekspres malam Bima yang hingga awal 1990-an membawa kereta tidur.[5]

Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Surabaya.[6] Stasiun itu ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di Kota Surabaya. Keberadaannya terancam dengan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan yang mengancam rusaknya keaslian lanskap stasiun itu, seperti halnya Stasiun Jakarta Kota di Jakarta. Bahkan sempat terjadi pembongkaran kawasan itu yang ironisnya melibatkan PT Kereta Api Indonesia.

Bangunan dan tata letak

 
Tampak depan bangunan lama Stasiun Surabaya Kota yang ditetapkan sebagai cagar budaya, 2020

Stasiun Surabaya Kota memiliki total dua belas jalur kereta api: empat jalur dijadikan jalur kedatangan maupun keberangkatan penumpang dengan jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus, sedangkan delapan jalur sisanya merupakan sepur badug yang digunakan sebagai sepur simpan/tempat parkir rangkaian kereta.

Bangunan lama stasiun ini, yang berlokasi tepat di depan Pasar Atum, sudah tidak dioperasikan sejak 1990-an, tetapi sudah direnovasi selama kurun waktu tahun 2012-2015. Sampai saat ini belum ada rencana diaktifkan kembali, tetapi kemungkinan nantinya akan difungsikan kembali sebagai stasiun penumpang atau hanya sebagai museum. Kini pelayanan penumpang masih dipusatkan di gedung Indo Plaza yang terletak di sayap barat emplasemen. Bangunan stasiun di sisi barat Indo Plaza ini diresmikan pada tanggal 22 April 1986 berdasarkan prasasti yang terpasang di ujung jalur badug stasiun.[butuh rujukan]

Sejak bulan Juli 2014, stasiun ini telah menggunakan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri untuk menggantikan persinyalan mekanik. Rumah sinyal di sisi timur emplasemen yang biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat persinyalan mekanik di stasiun ini juga dinonaktifkan setelah peralihan sistem persinyalan selesai dilakukan dan ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2013.[7]

Sejak Oktober 2014, jalur pintas yang menghubungkan antara jalur yang memiliki akses langsung ke emplasemen stasiun dan jalur yang melewati viaduk Tugu Pahlawan dekat perlintasan sebelah timur stasiun ini telah dioperasikan sehingga memungkinkan rangkaian kereta api dapat berjalan langsung dari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasarturi atau Kalimas maupun sebaliknya tanpa memutar rangkaiannya terlebih dahulu di Stasiun Sidotopo.

Sehubungan dengan rencana peningkatan kapasitas angkut kereta api lokal dan komuter di stasiun ini, muncul wacana untuk mengaktifkan kembali bangunan lama Stasiun Surabaya Kota peninggalan SS ini sebagai stasiun utama untuk kereta lokal dan komuter. Untuk menyiasatinya, PT KAI memutuskan akan memindahkan seluruh aktivitas perawatan sarana perkeretaapian ke Stasiun Sidotopo. Saat ini, stasiun lama sedang menjalani tahap akhir, seperti menghidupkan kembali jalur 1 dan 2 yang lama yang dipayungi atap overcapping, penambahan loket dan layanan pelanggan, serta perbaikan fasilitas seperti toilet. Ke depannya, pelayanan penumpang yang sebelumnya berada di Indo Plaza akan dikembalikan ke bangunan stasiun lama.[8][9]

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Jalur lintas selatan Jawa

Kelas ekonomi

Sri Tanjung, tujuan Lempuyangan dan Ketapang

Lokal

Barang

Jalur lintas selatan Jawa

Angkutan logistik Overnight Services (ONS) Parcel Selatan, dari dan tujuan Bandung

Antarmoda pendukung[10]

Stasiun kereta api di Kota Surabaya
 
Pelabuhan Tanjung Perak
 
 
 
 
Depo minyak Pertamina Bandaran
Kalimas/
 
 
Depo Jln. Jakarta/Jln. Teluk Kumai
 
 
 
 
 
 
 
Benteng
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Stasiun Sidotopo
 
 
 
 
Depo lokomotif Sidotopo
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Mesigit
 
 
 
 
 
Surabaya Kota SP J T P D R1
Jembatan KA Kali Mas
 
 
 
 
 
 
 
viaduk dekat SB & shortcut SGU-SBI
FD07 A B SI Surabaya Pasarturi
 
 
 
 
Tugu Pahlawan
Jalan Tol Surabaya–Gempol
 
 
 
Tandes
 
 
 
Jln. Prof. Dr. Moestopo
SI Kandangan
 
 
 
Surabaya Gubeng 2L FD07
ke Indro
 
 
 
 
Viaduk Kertajaya
A B Benowo
 
 
Ngagel
ke Semarang Tawang
 
 
 
Kali Jagir Wonokromo
 
Wonokromo SP J A SI T P D R1 FD03  
 
 
Ke Yogyakarta
 
Margorejo
 
Jemursari
 
Kertomenanggal
 
Jalan Tol Waru-Juanda
 
ke Bangil/Malang/Sidoarjo
Jenis angkutan umum Trayek (lyn) Tujuan
Bemo C Sedayu–Demak–Karang Menjangan (lewat Indrapura), p.p.
D RSI–Joyoboyo–Kupang–Pasar Turi–Sidorame, p.p.
M Joyoboyo–Dinoyo–Undaan–Jembatan Merah Plaza (Kalimas Barat), p.p.
R Jembatan Merah Plaza (Kalimas Barat)–Kapasan–Kenjeran
DA Darmo Permai–Pasar Atom, p.p.
Citraland–Jembatan Merah Plaza–Krembangan
Suroboyo Bus RajawaliPurabaya (transfer di Halte Tugu Pahlawan)

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Kop, Jan (2004). Bouwen in de Archipel: burgerlijke openbare werken in Nederlands-Indië 1800-2000. Walburg Pers. 
  5. ^ Ojong, P.K. (1981). Kompasiana: esei jurnalistik tentang berbagai masalah: pers, politik, asimilasi, cendekiawan, pelayanan masyarakat, tertib hukum, kebudayaan, ekonomi, kepemimpinan, kota Jakarta. PT Gramedia. 
  6. ^ Surat Keputusan Kepala Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 188.45/251/402.1.04/1996
  7. ^ "Rumah Sinyal Semut, Ditinggali Sambil Dirawat". Jawa Pos. 28 Januari 2018. 
  8. ^ Ginanjar, D., ed. (2020-02-08). "Ganti Rel Tua di Jalur Pemberhentian Kereta Stasiun Semut". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  9. ^ Ginanjar, D., ed. (2020-05-04). "Revitalisasi Rampung, Stasiun Semut Tunggu Diresmikan". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  10. ^ "Transportasi". www.surabaya.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-06-26. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Surabaya Gubeng
menuju Wonokromo
Lintas Surabaya
Wonokromo–Surabaya Kota
Wonokromo–Surabaya Kota
Terminus
Terminus Lintas Surabaya
Surabaya Kota–Sidotopo
Surabaya Kota–Sidotopo
Sidotopo
Terminus