Roy Suryo

politisi Indonesia

Drs. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, M. Kes. (bahasa Jawa: ꧋ꦫꦺꦴꦪ꧀ꦱꦸꦂꦪꦺꦴ; lahir 18 Juli 1968) adalah seorang pakar telematika asal Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Roy merupakan mantan politisi Partai Demokrat dan pernah menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Roy Suryo
Potret resmi, ca 2013
Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia ke-11
Masa jabatan
15 Januari 2013 – 20 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Pengganti
Imam Nahrawi
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
6 April 2017 – 31 September 2019
Sebelum
Pendahulu
Ambar Tjahjono
Pengganti
Petahana
Sebelum
Grup parlemenFraksi Partai Demokrat
Daerah pemilihanDaerah Istimewa Yogyakarta
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 15 Januari 2013
Pengganti
Ambar Tjahjono
Sebelum
Grup parlemenFraksi Partai Demokrat
Daerah pemilihanDaerah Istimewa Yogyakarta
Informasi pribadi
Lahir
Roy Suryo Notodiprojo

18 Juli 1968 (umur 56)
Yogyakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Demokrat (2004–2020)
Suami/istriIsmarindayani Priyanti
Orang tua
  • Soejono (ayah)
  • Soeratmiyati Notonegoro (ibu)
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
Pekerjaan
  • Pakar telematika
  • mantan politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Roy Suryo sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia. Roy Suryo pernah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama delapan tahun dan acara Orbit di TVRI selama tiga tahun . Ia diakui sebagai pakar informatika dan sering memberi Seminar, Workshop dan Kuliah Umum dibidang Informatika,[1] multimedia,[2] dan telematika.[3][4]

Roy Suryo menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1986-1991), kemudian mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004 [5][butuh rujukan]. Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar di Program S-1 dan D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi (SPC-212P) selama delapan semester namun berstatus sebagai dosen tetap di ISI.[6]

Roy Suryo tercatat sebagai salah satu konsultan teknis di situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[7] Terakhir, ia tercatat sebagai ketua departemen komunikasi dan informasi di Partai Demokrat,[8] serta sebagai penanggung jawab redaksi di situs resmi Partai Demokrat.[9] Pada tanggal 15 Januari 2013 Roy Suryo resmi ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga[10] menggantikan Andi Mallarangeng yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas keterlibatannya dalam kasus Korupsi Hambalang.

Riwayat Hidup

Kehidupan awal

Roy Suryo lahir di Yogyakarta pada tanggal 18 Juli 1968 dari pasangan Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Soejono PH, SpS., SpKJ dan Raden Ayu Soeratmiyati Notonegoro. Pada tanggal 10 Desember 1994, Roy Suryo menikah dengan Ririen Suryo, SH, CN, MH. Atau lebih dikenal Ismarindayani Priyanti atau akrab disapa Ririen. Mereka bertemu saat keduanya masih kuliah di kampus yang sama, yaitu Universitas Gadjah Mada. Saat itu Ririn kuliah di Fakultas Hukum sedangkan Roy Suryo kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi.[11] Ririen berkarier di dunia perbankan, sampai menduduki jabatan Regional Wealth Manager Bank Mandiri Kantor Wilayah Jakarta Thamrin sebelum akhirnya mengundurkan diri untuk fokus mendampingi Roy Suryo menjalani tugas-nya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.[12]

Pendidikan

Roy Suryo menamatkan pendidikan dasar di SD Netral C Yogyakarta, SMP Negeri 5 Yogyakarta, dan SMA Negeri 3 Yogyakarta.[13] Kemudian, ia menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1986-1991). Ia lalu mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994—2004. Ia juga pernah tercatat sebagai pengajar tamu di Program D-3 Komunikasi UGM, mengajar fotografi untuk beberapa semester namun tidak berstatus sebagai dosen tetap UGM.[14] Roy Suryo menamatkan pendidikan magister kesehatan di UGM.[13]

Karier

Roy sering menjadi narasumber di berbagai media massa Indonesia untuk bidang teknologi informasi, fotografi, dan multimedia. Ia juga pernah menjadi pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama lima tahun.[15] Oleh media masa Indonesia ia sering dijuluki sebagai pakar informatika, multimedia, dan telematika. Setelah lulus dari jurusan Ilmu Komunikasi UGM, Roy Suryo lebih banyak menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi seperti ISI dan almamater-nya UGM, menjadi narasumber seminar dan media massa, hingga menjadi ahli telematika, multimedia, dan IT.[16]

Berasal dari hobi yang ditekuninya, ia juga mendapatkan penghargaan dari berbagai lomba seperti lomba fotografi tingkat nasional serta penghargaan dari berbagai pihak, di antaranya dari Kadin bidang Telematika, Menteri Perhubungan Agum Gumelar, Majalah Trend Digital, Telkomsel, dan Garuda Indonesia.[17] Selain di bidang Telematika, ia juga berpartisipasi dalam kepengurusan Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia,[18] Federasi Perkumpulan Seni Foto Indonesia,[19] juga tercatat sebagai salah satu konsultan teknis di situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[20]

Selanjutnya nama Roy Suryo tercatat pernah menjadi Tutor Diklat RCTI, TPI & Reguler di SAV Puskat & Mandiri (mulai 1997), menjadi Widyaiswara Sistem Informasi Diklat Depdagri & Deppen (mulai 1998), Konsultan Internet & Video Teleconference Polda DIY (mulai 1999), Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Teknologi / BPTIY (mulai 1999), Anggota KPID [21](Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2004-2005.

Karier Politik

Pada tahun 2009, Roy Suryo maju sebagai Caleg (Calon Legislatif) DPR-RI dari partai Partai Demokrat daerah pemilihan Yogyakarta dengan no urut pertama.[22] Dan dari 10 orang menteri-menteri yang maju sebagai caleg 2014, Roy Suryo tercatat sebagai caleg peraih suara terbanyak.[23]

Kontroversi

Lagu Indonesia Raya asli

Media mencatat bahwa pada 4 Agustus 2007 Roy Suryo mengklaim menemukan lagu Indonesia Raya yang lebih lengkap daripada yang selama ini digunakan melalui kerjasama penelitian dengan Tim AirPutih.[24][25][26] Pada 6 Agustus 2007, ditambahkan pernyataan bahwa ia meneliti sekaligus tiga versi lagu Indonesia Raya.[27]

Namun kemudian diklarifikasi bahwa temuan tersebut bukanlah lagu Indonesia Raya asli. Lagu sebenarnya direkam oleh Perusahaan Piringan Hitam Populer, Pasarbaru milik Yo Kim Chan yang belum ditemukan hingga sekarang.[28] Pada 6 Agustus 2007, Tim AirPutih juga membantah Roy Suryo sebagai pihak yang pertama meneliti dan menemukan lagu tersebut. Roy Suryo juga tidak diakui sebagai pihak yang bekerjasama dengan tim ini dalam meneliti hal tersebut.[29] Roy Suryo menganggap bahwa penolakan tersebut tidak berasal dari sumber yang bisa dipercaya.[30] Namun pada tanggal 7 Agustus 2007, salah seorang anggota Tim AirPutih mengklarifikasi secara tertulis kepada media bahwa mereka memang bekerjasama dengan Roy Suryo untuk berhubungan dengan pemerintah.[31]

Sebuah stasiun televisi lokal Surabaya, JTV, diberitakan telah menayangkan video lagu kebangsaan Indonesia Raya tersebut sebagai bagian dari isi program dokumenter selama 3 tahun sejak 2004.[32] Video tersebut juga telah berada di YouTube sejak Desember 2006, jauh sebelum kontroversi yang timbul akibat klaim penemuan oleh Roy Suryo muncul di media massa.[33]

Kepakaran

Pada tanggal 25 September 2008 untuk pertama kalinya kepakaran Roy Suryo dipertanyakan di depan lembaga hukum. Situs berita detik memberitakan bahwa Assegaf, pengacara Habib Rizieq, keberatan jika Roy Suryo sebagai saksi ahli telematika dalam kasus tragedi Monas.[34] Assegaf menegaskan bahwa latar belakang pendidikan Roy Suryo dari fakultas ilmu sosial dan politik tidak ada kaitannya dengan telematika. Ditambah pula pihaknya belum pernah menemukan tesis ilmiah Roy Suryo di bidang Telematika. Habib Rizieq pun menuduh Roy Suryo sebagai plagiator pada kasus klaim penemuan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, sehingga kapasitas kepakarannya sangat diragukan.

Dalam sidang kasus Marcella Zalianty dan Ananda Mikola pada 16 April 2009, Roy Suryo dihadirkan sebagai saksi ahli oleh jaksa penuntut umum (JPU). Kesaksian Roy Suryo kemudian dibantah oleh Ruby Alamsyah, digital forensic analyst (analis forensik digital), yang diajukan sebagai saksi ahli oleh O.C. Kaligis, kuasa hukum Ananda Mikola, dalam sidang tanggal 20 April 2009. Ruby mengaku bahwa ia merupakan satu-satunya orang Indonesia sekaligus orang Indonesia pertama yang menjadi anggota International High Technology Crime Investigation Association (HTCIA). Kata Ruby, semua yang telah dipaparkan oleh Roy tersebut tidak valid dan tak berkualitas sebagai barang bukti. Menurut Ruby, Roy Suryo tidak punya standar operasional sebagai seorang ahli telematika, merujuk ke standar internasional, hasil analisis Roy tidak valid dan tak berkualitas sebagai barang bukti.[35]

Pada 21 Oktober 2009, Roy Suryo sebagai saksi ahli Jaksa Penuntut Umum memberikan keterangan memberatkan Prita Mulyasari dalam kasus pencemaran nama baik melawan RS Omni Internasional Alam Sutera. Roy Suryo memberi penjelasan bahwa salinan email Prita dapat menjadi barang bukti dan bahwa Prita memiliki niat menyebarkan email tersebut karena menggunakan menu 'To', bukan 'Cc'. Kesaksian Roy Suryo ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, terutama yang meragukan kepakaran Roy Suryo untuk membuat pernyataan dalam sidang pengadilan.[36][37]

Karier sebagai Menpora

Pada akhir tahun 2012 Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menjadi tersangka dalam kasus korupsi Hambalang. Ia kemudian mengundurkan diri dari jabatannya, dan pada awal tahun 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Roy Suryo menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga yang baru.[38]

Pada awal pengangkatannya sebagai Menpora, banyak pihak yang meragukan kemampuan pria kelahiran Yogyakarta, 18 Juli 1968 ini.[butuh rujukan]. Berdasarkan hasil survey atau jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Pol Tracking Institute yang dilakukan tanggal 13-23 September 2013 secara serempak di 33 provinsi di Indonesia Roy Suryo mendapatkan tingkat kepuasan publik yang relatif lebih tinggi daripada menteri lainnya. Namun dengan angka 21,63 persen kepuasan ini tetap masih kecil. Tingkat ketidakpuasan terhadap Roy Suryo malah lebih tinggi, sekitar 30 persen.[39][40]

Penghargaan

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Dalam artikel Penghitungan Suara Manual Dimulai KPU: Kredibilitas TI Dipertaruhkan Diarsipkan 2004-12-22 di Wayback Machine. tanggal 24 Juli 2004, Kompas menjuluki Roy Suryo sebagai pakar telekomunikasi informasi
  2. ^ Situs portal Departemen Komunikasi dan Informatika menjulukinya sebagai pakar multimedia dalam artikel Unsur Edukasi dan Informasi Terkalahkan Hiburan Diarsipkan 2008-01-22 di Wayback Machine.
  3. ^ Saat memberitakan kematian Alda, pada tanggal 23 Desember 2006, Kompas Cyber Media mengutip komentar Roy Suryo dan menyebutnya sebagai pakar telematika.
  4. ^ Dalam artikel Solusi "Tulalit" SMS Yudhoyono Dipikirkan, Kompas Cyber Media menjulukinya sebagai ahli pakar telekomunikasi dan informatika dari Universitas Gajah Mada
  5. ^ "KapanLagi.com: Profil Roy Suryo". KapanLagi.com. Diakses tanggal 2022-06-05. 
  6. ^ "Roy Suryo Dosen Tidak Tetap". Harnas. Diakses tanggal 14 Maret 2019. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Daftar Redaksi Situs Presiden Susilo Bambang Yudhoyono". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-01. Diakses tanggal 2008-03-28. 
  8. ^ "Roy Suryo Jadi Ketua Kominfo Partai Demokrat". Detik. Diakses tanggal 11 Juni 2020. 
  9. ^ Situs resmi Partai Demokrat mencatat KRMT Roy Suryo Notodiprojo sebagai penanggung jawab redaksi
  10. ^ "Roy Suryo Ditunjuk Presiden SBY Jadi Menpora". Detik. Diakses tanggal 11 Juni 2020. 
  11. ^ Situs merdeka menyebutkan bahwa Roy Ruryo menyelesaikan studinya di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada. Lalu dia mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 1994-2004.
  12. ^ Situs media kompas menyebutkan bahwa pada tanggal 15 Januari 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik Roy Suryo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga
  13. ^ a b http://www.dpr.go.id/blog/profil/id/361
  14. ^ Situs media detik menyebutkan Diarsipkan 2013-12-03 di Wayback Machine. bahwa Roy Suryo menyelesaikan kuliah pada Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (1991-2001), kemudian mengajar di Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia tahun 19942004
  15. ^ [1. http://news.detik.com/tokoh/399/0/kanjeng-raden-mas-tumenggung-roy-suryo-notodiprojo Diarsipkan 2013-12-03 di Wayback Machine. Situs media detik menyebutkan bahwa] Roy Suryo pernah terlibat sebagai pembawa acara e-Lifestyle di Metro TV selama lima tahun
  16. ^ Situs media okezone menyebutkan bahwa roy suryo sebagai pakar informatika, multimedia, dan telematika yang melekat padanya.
  17. ^ Situs berita forum detik membahas mengenai beberapa penghargaan yang diterima Roy Suryo
  18. ^ Dalam situs resmi perhimpunan mobil kuno indonesia Diarsipkan 2013-12-02 di Wayback Machine. Roy Suryo tercatat sebagai salah satu pembina
  19. ^ Dalam situs resmi Federasi perkumpulan senifoto indonesia Diarsipkan 2013-08-19 di Wayback Machine. Roy Suryo tercatat sebagai wakil ketua
  20. ^ Situs berita merdeka menyebutkan bahwa sebelum menjadi Menpora, roy suryo termasuk satu orang yang mengelola situs SBY.
  21. ^ Situs berita suaramerdeka menyebutkan Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. bahwa roy suryo hadir sebagai pembicara mewakili KPID Yogyakarta, dalam dialog dengan KPU.
  22. ^ Dalam situs pemuluindonesia Diarsipkan 2013-12-06 di Wayback Machine. roy suryo disebutkan sebagai salah satu Caleg dari demokrat untuk dapil Yogyakarta dengan nomer urut 1.
  23. ^ Situs berita liputan6 menyebutkan bahwa roy suryo sebagai menteri caleg terbaik 2014.
  24. ^ Media Indonesia Online pada tanggal 4 Agustus 2007 12:00 WIB] memberitakan penemuan versi Asli Lagu Indonesia Raya versi Roy Suryo bersama Tim AirPutih
  25. ^ Tempo memberitakan penemuan Lagu Indonesia Raya tiga stanza versi asli oleh Roy Suryo dan Tim AirPutih
  26. ^ Kompas Cyber Media memuat klaim Diarsipkan 2007-11-22 di Wayback Machine. Roy Suryo yang menyatakan bahwa Lagu Indonesia Raya tiga stanza adalah sama dengan yang dimuat dalam Harian Sinpo pada tahun 1928
  27. ^ Media Indonesia Online pada 6 Agustus 2007 09:03 WIB memuat Diarsipkan 2007-11-11 di Wayback Machine. pernyataan Roy Suryo bahwa ia berhasil menemukan tiga versi lagu Indonesia Raya.
  28. ^ Kantor berita Antara memuat klarifikasi oleh Drs H Muhammad TWH, seorang pemerhati sejarah, bahwa rekaman tersebut diduga hasil propaganda Jepang.
  29. ^ Situs berita detik memuat bantahan Tim AirPutih mengenai kerjasamanya dengan Roy Suryo.
  30. ^ Situs Detik memuat bantahan Diarsipkan 2008-03-13 di Wayback Machine. Roy Suryo mengenai risetnya yang hanya berasal dari penyalinan dokumen Tim AirPutih
  31. ^ Situs detik memuat Diarsipkan 2008-03-13 di Wayback Machine. tulisan M. Salahuddien tentang keterlibatan Roy Suryo pada tanggal 7 Agustus 2007 pukul 09:10 WIB
  32. ^ Radar Lampung, Berita (2007-08-06). "Indonesia Raya Asli Temuan Lama". Radar Lampung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-10-08. Diakses tanggal 2007-08-15. 
  33. ^ Video YouTube tertanggal 19 Desember 2006
  34. ^ Situs berita detik memberitakan bahwa Assegaf, pengacara Habieb Rizieq, keberatan jika Roy Suryo sebagai saksi ahli telematika dalam kasus tragedi Monas.
  35. ^ mikola Roy Suryo Dihantam Saksi Ahli Ananda Mikola[pranala nonaktif permanen], Kompas Entertaintment
  36. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-29. Diakses tanggal 2012-05-15. 
  37. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-10. Diakses tanggal 2012-05-15. 
  38. ^ Situs berita republika memberitakan tentang pelantikan roy suryo menjadi menjadi menpora.
  39. ^ Survei: Tingkat Kepuasaan Terhadap Kinerja Menpora Meningkat Beritasatu, diakses 2 Desember 2013
  40. ^ Survei Pol Tracking: Menpora Roy Suryo, Disukai Sekaligus Dibenci Publik Tribun News, diakses 2 Desember 2013
  41. ^ "WAGUB TERIMA BINTANG MAHAPUTRA ADIPRADANA". Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur. Diakses tanggal 2022-06-05. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Agung Laksono
sebagai Pelaksana Tugas
Menteri Pemuda dan Olahraga
2013–2014
Diteruskan oleh:
Imam Nahrawi