Jalur kereta api Besitang–Medan
Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. |
Jalur kereta api Besitang–Medan adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Besitang dengan Stasiun Medan melalui Stasiun Binjai, termasuk dalam Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh. Jalur ini merupakan gelombang pertama dan terakhir dari pembangunan jalur kereta api di Sumatra Utara yang dilakukan oleh Deli Spoorweg Maatschappij.
Jalur kereta api Besitang–Medan | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur lintas utama |
Sistem | Jalur kereta api rel berat |
Status |
|
Lokasi | Sumatra Utara |
Terminus | Besitang Medan |
Operasi | |
Dibangun oleh | Deli Spoorweg Maatschappij |
Dibuka | 1887-1919 |
Ditutup |
|
Dibuka kembali |
(Binjai - Kuala Bingei)
|
Pemilik | Direktorat Jenderal Perkeretaapian PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Pemilik tanah dan bangunan) |
Operator | PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh |
Karakteristik lintas | Lintas datar |
Data teknis | |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) Percabangan Besitang–Pangkalan Susu dual gauge 1.067 mm (3 ft 6 in) dan 750 mm (2 ft 5+1⁄2 in) |
Kecepatan operasi | 60 s.d. 90 km/jam |
Jalur kereta api ini kemudian dihidupkan lagi sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sumatra.
Sejarah
Jalur ini dibangun dalam dua periode, yaitu pembangunan jalur kereta api dari Medan menuju Timbang Langkat (Binjai) serta pembangunan menuju Besitang. Pada tanggal 23 Januari 1883, Deli Maatschappij berhasil mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membangun jalur kereta api dari Belawan menuju Medan dan dilanjut ke Deli Tua dan Timbang Langkat, Sumatra Utara. Pembangunan jalur ini dimaksudkan untuk memperlancar arus angkutan kayu, kelapa sawit, tembakau, dan komoditas-komoditas ekspor lainnya dari Sumatra Utara.
Sebagai langkah awal, dibangunlah jalur kereta api Belawan–Medan, namun sejak 3 November 1883, konsesi yang didapat oleh Deli Maatschappij kemudian diserahkan kepada Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang sudah menspesialisasikan dirinya sebagai perusahaan kereta api di tanah Deli tersebut. Untuk jalur Medan–Timbang Langkat selesai pada tanggal 1 Mei 1887.[1][2][3]
Agar DSM dapat menjangkau seluruh Sumatra Utara, untuk hubungan ke utara, dibangun jalur kereta api Timbang Langkat–Stabat yang dimulai pada tahun 1900 dan selesai pada tanggal 20 Juni 1903,[1] lalu dilanjut ke Tanjung Pura pada tanggal 1 Agustus 1904 dan berakhir di Pangkalan Brandan pada tanggal 15 Desember 1904.[4]
Pada tahun 1916, DSM mengajukan konsesi untuk membangun jalur dari Besitang menuju Pangkalan Brandan, yang dibuka pada tahun 1919.[5] Hubungan ini bertujuan untuk menghubungkan Banda Aceh dengan Medan, hanya saja jalur-jalur milik Atjeh Staatsspoorwegen (ASS) semuanya menggunakan sepur 750 mm, sedangkan DSM adalah 1.067 mm. Karena berbeda, maka agar pengiriman ke Pelabuhan Pangkalan Susu lancar baik dari Aceh maupun Medan, maka dibangun jalur dengan lebar sepur ganda (double gauge) dari Besitang dengan Pangkalan Susu. Jalur ini selesai pada tanggal 29 Desember 1919.[6]
Reaktivasi
Penutupan jalur ini tidak diketahui kapan terjadinya dan mengapa dilakukan walaupun jalur ini strategis. Bahkan kereta api masih diperlukan terutama untuk angkutan minyak bumi dari tambang lepas pantai timur Sumatra Utara.
Pada tanggal 6 Maret 2010, diluncurkan kereta api Sri Lelawangsa yang melayani rute Medan–Binjai, p.p. serta menjadi satu-satunya kereta api yang melintas di jalur tersebut.[7]
Sejak tahun 2016, Kemenhub memulai mereaktivasi jalur Binjai–Besitang dengan membangun tujuh stasiun. Masing-masing dari stasiun ini menggunakan bangunan baru yang berdiri di samping bangunan stasiun yang lama:
- Stasiun Kuala Bingei,
- Stasiun Stabat,
- Stasiun Tanjung Pura,
- Stasiun Tanjung Selamat,
- Stasiun Gebang,
- Stasiun Pangkalan Brandan, dan
- Stasiun Besitang (terletak 1 km dari bangunan lama)
Selain pembangunan bangunan stasiun baru, Kementerian Perhubungan juga membangun sistem-sistem operasional terbaru untuk membantu operasi keseharian jalur ini bila sudah aktif. Sistem operasional dibangun dengan teknologi terbaru, yang meliputi sistem persinyalan seperti peraga sinyal, pendeteksi sarana, point machine, sistem interlocking, dan indikasi pelayanan PPKA; sistem telekomunikasi seperti sistem media transmisi, pesawat telepon, radio dan rekaman suara; dan sistem kelistrikan.[8]
Layanan kereta api di jalur Binjai–Besitang baru diadakan kembali pada tahun 2021 dengan adanya Kereta Api Perintis Amir Hamzah. Kereta perintis tersebut menjadi salah satu dari kereta-kereta perintis yang akan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai penugasan pengadaan layanan kereta dari Kementerian Perhubungan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 346 Tahun 2020. Nantinya, Kereta Api Perintis Amir Hamzah akan beroperasi dengan frekuensi perjalanan KA sebanyak 4 kereta/hari, dan dana pagu kontrak dari pemerintah sebesar Rp2,31 miliar selama kurun waktu 1 Januari–31 Desember 2021.[9]
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
- Medan–Batu/Pancur Batu
- Binjai–Kuala
- Percabangan menuju Pangkalan Susu
Lintas yang sedang dibangun
Daftar stasiun
Percabangan Besitang–Pangkalan Susu
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Besitang–Pangkalan Susu |
Diresmikan pada tanggal 1 Desember 1921 oleh Deli Spoorweg Maatschappij dan Atjeh Tram/Atjeh Staatspoorwegen Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh | ||||||
8704 | Besitang | BSG | Jalan Stasiun Besitang, Bukit Kubu, Besitang, Langkat | km 0+000 lintas Besitang–Pangkalan Susu km 14+990 lintas Pangkalan Brandan–Besitang |
Konstruksi | ||
Sungaimeran | SNM | km 2+735 | Tidak beroperasi | ||||
Sungaitiram | STR | km 5+135 | Tidak beroperasi | ||||
Sungaimeran | SNM | km 9+523 | Tidak beroperasi |
Besitang–Pangkalan Brandan (terminus di Pangkalan Brandan)
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas DSM Besitang–Pangkalan Brandan–Binjai–Medan Segmen Besitang–Pangkalan Brandan |
Diresmikan pada tanggal 29 Desember 1919 oleh Deli Spoorweg Maatschappij Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh | ||||||
8704 | Besitang | BSG | Jalan Stasiun Besitang, Bukit Kubu, Besitang, Langkat | km 14+990 lintas Pangkalan Brandan–Besitang km 0+000 lintas Besitang–Pangkalan Susu |
Konstruksi | ||
8801 | Bukit Mas | BMS | Tidak beroperasi | ||||
8802 | Lubuk Asih | LKS | Tidak beroperasi | ||||
8803 | Babalan | BAN | Tidak beroperasi | ||||
8804 | Pangkalan Brandan | PBD | Jalan Stasiun Pangkalan Brandan, Brandan Timur Baru, Babalan, Langkat | km 0+000 lintas Pangkalan Brandan–Besitang km 65+915 lintas Binjai–Pangkalan Brandan |
Konstruksi |
Pangkalan Brandan–Binjai–Medan
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Segmen Pangkalan Brandan–Tanjung Pura |
Diresmikan pada tanggal 15 Desember 1904 | ||||||
8804 | Pangkalan Brandan | PBD | Jalan Stasiun Pangkalan Brandan, Brandan Timur Baru, Babalan, Langkat | km 0+000 lintas Pangkalan Brandan–Besitang km 65+915 lintas Binjai–Pangkalan Brandan |
Konstruksi | ||
8805 | Gebang (Langkat) | GBA | Pekan Gebang, Gebang, Langkat | km 55+674 | Konstruksi | ||
Segmen Tanjung Pura–Stabat |
Diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1904 | ||||||
8806 | Tanjung Pura | TPU | Teluk Bakung, Tanjung Pura, Langkat | km 46+464 | Konstruksi | ||
- | Tanjung Pura Halte | km 44+890 | Tidak beroperasi | Berkas:Stasiun Tanjung Pura Halte.jpeg | |||
8807 | Stasiun Kuala Pesilam | KPM | Kuala Besilam, Padang Tualang, Langkat | km 41+483 | Tidak beroperasi | Berkas:Stasiun Kuala Pesilam.jpeg | |
- | Bukittua | km 38+906 | Tidak beroperasi | ||||
8808 | Tanjung Selamat | TAS | Tanjung Selamat, Padang Tualang, Langkat | km 32+763 | Konstruksi | ||
Segmen Stabat–Binjai |
Diresmikan pada tanggal 20 Juni 1903 | ||||||
8809 | Stabat | SBT | Gohor Lama, Wampu, Langkat | km 22+427 | Konstruksi | Berkas:Stasiun stabat baru.jpg | |
8811 | Kuala Bingei | KBG | Banyumas, Stabat, Langkat | km 14+926 | Beroperasi | ||
8812 | Kuala Begumit | KUG | Kwala Begumit, Binjai, Langkat | km 10+355 | Tidak beroperasi | Berkas:Stasiun Kuala begumit lama.jpeg | |
8813 | Pungai | PUA | km 5+733 | Tidak beroperasi | |||
8814 | Kebun Lada | KLA | km 3+400 | Tidak beroperasi | |||
Segmen Binjai–Medan |
Diresmikan pada tanggal 1 Mei 1887 | ||||||
8815 | Binjai | BIJ | Jalan Ikan Paus, Tanah Tinggi, Binjai Timur, Binjai | km 0+000 lintas Binjai–Brandan km 20+889 lintas Medan–Binjai–Kuala |
+25,30 m | Beroperasi | |
8816 | Diski | DI | km 14+926 | Tidak beroperasi | |||
8817 | Sunggal | SUN | ? | Konstruksi | Berkas:Bekas Stasiun Sunggal.jpeg | ||
- | Helvetia | - | km 6+000 | Konstruksi | |||
- | Sikambing | - | km 4+575 | Tidak beroperasi | |||
9300 | Medan | MDN | Jalan Stasiun Medan, Kesawan, Medan Barat, Medan | km 0+000 (semua lintas) | +22 m | Beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Referensi
- ^ a b Weijerman, A. W. E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij.
- ^ Sinar, Tengku Luckman (1996). The History of Medan in the Olden Times. Medan: Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu.
- ^ Anonim (1916). Yearbook of the Netherlands East Indies. Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel. hlm. 195.
- ^ Archiv Für Eisenbahnwesen. 58. 1935.
- ^ 1946-, Campo, Joseph Norbert Frans Marie à, (2002). Engines of Empire : steamshipping and state formation in colonial Indonesia. Hilversum: Verloren. ISBN 9065507388. OCLC 53057901.
- ^ "Vooltooling der Spoorwegverbinding Koeta Radja-Medan". de Ingenieur. 35. 1920.
- ^ Okezone. "Besok, KRDI Sri Lelawangsa Mulai Operasi di Medan : Okezone News". okezone.com. Diakses tanggal 2018-10-03.
- ^ Balai Pengujian Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. "Penguijan Fasilitas Operasi antara Stasiun Binjai s.d. Stasiun Besitang, Sumatera Utara". Diakses tanggal 2021-01-09.
- ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. "SUBSIDI ANGKUTAN KA PERINTIS DAN LINTAS PELAYANAN MENINGKAT DI TAHUN 2021". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-11. Diakses tanggal 2021-01-09.
- ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
Pranala luar
Peta rute: Attached KML Galat: Berkas KML tidak ditemukan
Berkas KML (sunting • bantuan)
|