Laksana (perusahaan karoseri bus)
CV Laksana adalah sebuah perusahaan Karoseri bus asal Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan salah satu pembuat Karoseri di Indonesia yang merakit berbagai macam badan bus. Karoseri Laksana digunakan oleh perusahaan-perusahaan bus di Indonesia seperti Raya dan Sumber Alam.
Persekutuan komanditer | |
Industri | Transportasi |
Didirikan | 1967 |
Pendiri | Yusuf Arman |
Kantor pusat | Ungaran, Semarang, Jawa Tengah |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Iwan Arman Stefan Arman Alvin Arman |
Produk | Karoseri |
Situs web | http://www.laksanabus.com |
Sejarah
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1967 oleh Yusuf Arman yang awalnya hanya berupa bengkel otomotif, yang memulai perjalanan usahanya sebagai toko mesin di Semarang. Toko tersebut awalnya difokuskan pada mesin otomotif, kemudian pada tahun 1970 toko tersebut pindah ke lokasi baru yang lebih luas. Pada 1977, Laksana membentuk divisi manufaktur bodi otomotif dengan merilis produk karoseri pertama mereka untuk kendaraan niaga minivan, Mitsubishi T–120.[1] Pada 1978, fasilitas produksi Laksana direlokasi ke lahan seluas 5.000 m2 di Ungaran untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kemudian pada 1990-an, Laksana mulai beralih untuk memproduksi karoseri untuk kendaraan ukuran medium hingga bus besar.[2] Saat ini fasilitas produksi Laksana telah mencapai hingga lebih dari 100.000 m2 dengan kapasitas produksi mencapai 1.500 bus per tahun.[3] Hingga kini, perusahaan ini dikelola oleh tiga orang, yakni Iwan Arman, Stefan Arman dan Alvin Arman.[4] Selain untuk pemasaran dalam negeri, Laksana juga memasarkan produknya untuk pangsa pasar luar negeri, termasuk ekspor ke Fiji[5], Timor Leste[6] hingga ke Bangladesh.[7]
Produk
Produk karoseri yang dikembangkan oleh Laksana berupa bodi bus dengan berbagai ukuran, baik bus ukuran medium hingga bus dengan ukuran besar yang secara umum digunakan sebagai moda transportasi komersial dari berbagai perusahaan otobus, baik untuk sarana angkut penumpang bertrayek perkotaan, antar kota maupun bus pariwisata.
Cityline dan Discovery
Bagi segmen transportasi perkotaan, Laksana memproduksi varian seri Cityline yang banyak digunakan untuk armada Bus Rapid Transit Transjakarta.[8] Hingga kini, seri terbaru varian Cityline ini juga telah dibuat dengan berbagai sub-varian, terutama dari segi daya angkut jumlah penumpang dan penempatan pintu masuk yang sesuai dengan standar ketinggian halte atau stasiun bus di perkotaan (high entry dan low entry) serta varian bus gandeng (artikulasi). Varian high entry Cityline yang digunakan sebagai armada Transjakarta, umumnya disandingkan dengan sasis Mercedes Benz OH1526[9] atau Volvo B11R dan Scania K310IB dengan tiga sumbu roda (triple axle). Sedangkan Cityline varian low entry, yang mulai diperkenalkan dalam ajang IIMS 2011, pada awalnya dirancang untuk moda transportasi para atlet ASEAN Paragames 2011 yang diselenggarakan di Solo,[10] umumnya juga diberdayakan sebagai sarana angkutan penumpang di lingkungan Bandar udara.[11] Generasi terbaru varian Cityline ini, telah dikembangkan hingga seri Cityline 3 menggunakan sasis Volvo B8RLE (low entry) dan sasis Hino RN8 (high entry).[12]
Berbeda dengan seri Cityline dengan konfigurasi sasis mesin belakang, Laksana merilis varian Discovery yang juga diperuntukkan bagi moda transportasi perkotaan jarak dekat dan angkutan kota dalam provinsi (AKDP) jarak menengah dengan konfigurasi mesin yang terletak di depan.[13] Varian Discovery mulai dirilis dalam ajang IIMS 2012 untuk menggantikan varian Proteus sebagai siklus pembaruan model.[14] Versi terbaru varian ini telah dikembangkan hingga seri Discovery 3 dengan sasis Mercedes Benz OF1623.[13] Generasi lain dari versi Discovery ini adalah Maxibus yang dikembangkan dari varian Discovery 2, tetapi mengadopsi konsep XHD (extra high deck) dengan dimensi yang lebih panjang dan konfigurasi sasis mesin belakang menggunakan Mercedes Benz OH1836. Sejak dirilis pada 2016,[a] Laksana tidak lagi melanjutkan pengembangan varian Maxibus ini karena fokus dengan pengembangan bus premium dan pembaruan berikutnya dari varian Discovery 2.[16]
Tourista dan Nucleus
Untuk bus ukuran kelas medium, Laksana merilis varian Tourista yang telah dikembangkan sejak 2017, menggunakan sasis Hino, Mitsubishi dan Isuzu.[17] Laksana juga mengembangkan seri Tourista ini dengan menggabungkan bus konvesional dan kelas tidur (sleeper), disebut dengan Tourista Suites Combi yang mengadopsi tampilan muka single glass, dikombinasikan dengan kabin kursi tidur (sleeper seat) pada bagian belakang,[18] menggunakan sasis konfigurasi mesin depan Mercedes Benz OF917.[19] Selain untuk moda transportasi umum perkotaan, varian Tourista juga umumnya diberdayakan sebagai sarana angkutan bus pariwisata.[20] Varian lain dari bus kelas medium ini disebut dengan Tourista XL dengan ukuran yang lebih panjang dan kapasitas angkut antara 35-40 penumpang bermesin Hino FC190, yang mulai diperkenalkan dalam ajang GIAAS 2016.[21] Versi pembaruan varian ini dinamakan Tourista XL Luxury yang diluncurkan pada pertengahan tahun 2021 menggunakan sasis Mercedes Benz OF917, dengan mengadopsi kaca depan ganda (double glass).[22]
Selain seri Tourista, varian lain untuk kelas bus medium adalah seri Nucleus yang juga diperuntukkan bagi segmen moda transportasi perkotaan dengan kapasitas angkut hingga 35 penumpang.[23] Seri Nucleus yang sebelumnya diperuntukkan bagi disain bus besar ini,[24] mulai diperkenalkan sebagai seri bus kelas medium dalam ajang Indonesia International Bus & Truck Component Exhibition (IIBT) 2016, dengan disain dan dimensi karoseri yang dapat diaplikasikan pada sasis Fuso FE84, Isuzu NQR71 dan Hino FB130.[25] Generasi terbaru seri ini adalah Nucleus 5 yang diluncurkan pada 2021, dengan fasilitas low-entry yakni akses pintu masuk dan ground clearance yang rendah, dirancang untuk kemudahan bagi penyandang disabilitas.[24]
Legacy
Laksana meluncurkan varian yang disebut dengan Legacy untuk segmen bus kelas premium dan sarana transportasi umum bertrayek antar kota antar provinsi (AKAP), yang dirilis pertama kali sejak 2008 dan menjadi produk andalan serta cikal bakal dari semua disain karoseri Laksana.[26] Perkembangan varian ini terus berlanjut dengan merilis pembaruan model hingga dirilisnya Legacy SR1 pada 2011,[26] dengan sub-variannya SR1 Limited Edition pada 2012[27] dan SR1 Facelift setahun berikutnya. Perubahan signifikan pada model varian ini sejak perilisan Legacy SR2 pada 2016, terutama pada pembaruan model yang mengadopsi tren kaca double glass pada 2017.[26] Seri Legacy ini memiliki varian terbanyak dari varian lain yang diproduksi oleh Laksana untuk disesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar. Generasi paling akhir dari varian ini adalah Legacy SR2 dengan sub-varian HD (high deck), XHD (extra high deck), Panorama, Transporter, Suites hingga bus tingkat (double decker).[b] Karoseri Legacy SR2 ini menggunakan pilihan sasis Scania K360IB atau K410IB, Hino RK8 atau RN285, Mercedes Benz OH1626 atau OH2542.[29] Pada 2022, Laksana merilis Legacy SR2 Panorama untuk mengikuti tren pangsa pasar dengan mengadopsi kembali kaca single glass menggunakan sasis Hino RN8J.[30]
Apresiasi dan penghargaan
Tahun | Nomine/Karya | Penghargaan | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|
2020 | Laksana | Pelopor Keselamatan-KNKT[c] | Terpilih | [33] |
2021 | Cityline 3 | Good Design Indonesia-KEMENDAG | Menang | [34][35] |
Galeri
-
Laksana Comfort milik AKAS ASRI
-
Laksana Legacy Sky SR 1 milik Perum DAMRI
-
Laksana Nucleus 3 yang dioperasikan sebagai Trans Sarbagita
-
Laksana Nucleus 3 Medium milik Coastline Transport (Fiji)
-
Laksana Legacy Sky SR 1 milik Sunbeam (Fiji)
-
Laksana Cityline milik Pemprov DKI Jakarta yang dioperasikan Perum DAMRI
-
Laksana Legacy Sky SR 1 Facelift milik Pahala Kencana
-
Laksana Legacy Sky SR 1 Facelift milik Rajawali
-
Laksana Discovery milik Perum PPD
-
Laksana Cityline 2 BRT (gandeng) milik PT Transjakarta
-
Laksana Cityline 2 BRT milik Pahala Kencana yang dioperasikan sebagai moda Transjakarta
-
Laksana Cityline 2 Low Entry milik PT Transjakarta
-
Laksana Nucleus 4 yang dioperasikan sebagai Trans Semarang
-
Laksana Cityline 2 yang dioperasikan sebagai Suroboyo Bus
-
Laksana SR2 XHD Prime milik ENA (Bangladesh)
-
Legacy SR2 XHD Prime milik Sumber Alam
Catatan
- ^ Pada 2016, Maxibus hanya dirilis sebanyak 4 unit dan pengguna satu-satunya varian ini adalah perusahaan otobus Putera Mulya.[15]
- ^ Khusus untuk seri Legacy SR2 Double Decker, sasis yang digunakan untuk standar bus tingkat adalah sasis dengan tiga sumbu roda (triple axle) dan mesin Scania K410IB, Mercedes Benz OH2542 atau Volvo B11R. Khusus untuk produk yang akan diekspor, Laksana menggunakan mesin Scania K410eB.[28]
- ^ Dalam kaitannya dengan kesesuaian standarisasi regulasi United Nation Economic Commission of Europe Regulation nomor 66 (UN-ECE No.66) mengenai standar keselamatan yang berlaku di negara-negara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi Eropa.[31][32]
Referensi
- ^ Selfie Miftahul Jannah (24 Juni 2018). "Mengenal CV Laksana yang Bakal Ekspor 1.034 Bus ke Bangladesh". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Dio Dananjaya (15 November 2019). Agung Kurniawan, ed. "Karoseri Semarang Telah Ekspor Bus Hingga ke Fiji". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Teguh (3 September 2020). "Karoseri Laksana Tembus Pasar Ekspor Otomotif". Pemprov Jawa Tengah. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ "7 Rahasia Kesuksesan Karoseri Laksana". ayonaikbis.com. 14 April 2019. Diakses tanggal 7 Juli 2021.
- ^ Eko Susanto (20 Juli 2018). "Bus Made in Ungaran Diekspor ke Fiji". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Luthfi Anshori (19 Juli 2021). "Bikin Bangga, Bus Buatan Indonesia Diekspor ke Timor Leste Hingga Bangladesh". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Rangga Rahadiansyah (25 Juni 2018). "Laksana Siapkan Bus untuk Ekspor ke Bangladesh". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Rizky Darmawan (13 Juli 2022). "3 Perusahaan Karoseri Bikin Bus Transjakarta, Nomor 1 Terbesar di Asia Tenggara". Sindonews.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ "Akhirnya, Mercedes-Benz mengisi lagi Transjakarta". Haltebus.com. 16 Juni 2016. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ mai (28 Juli 2011). "Karoseri Laksana Tampilkan Bus Berlantai Rendah di IIMS 2011". haltebus.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Suryanto (26 Juli 2011). "Karoseri Adi Putro Pamerkan Bus Bandara". Antaranews. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ "TransJakarta Luncurkan Bus Spesial dengan Body Cityline 3 Buatan Karoseri Laksana". Tribunnews.com. 3 Maret 2022. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ a b Luthfi Anshori (9 Mei 2022). "PO Sudiro Tungga Jaya Rilis Bus Baru, Pakai Bodi Laksana Discovery Teranyar". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Choirul Arifin (29 September 2012). Hendra Gunawan, ed. "Discovery, Bus untuk Armada Reguler dari Karoseri Laksana". Tribunnews.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ ILM (29 Juli 2021). "Maxibus XHD, Bodi Bus Limited Yang Cuma Dimiliki PO Putera Mulya". bus-truck.id. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani (14 Oktober 2020). Azwar Ferdian, ed. "Mengenal Bodi Maxibus XHD yang Hanya Dimiliki PO Putera Mulya". Kompas.com. Diakses tanggal 29 Juli 2022.
- ^ Ghulam Muhammad Nayazri (14 September 2017). "Lebih Dekat dengan Karoseri Bus Tourista Terbaru". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Luthfi Anshori (5 Juli 2022). "Laksana Rilis Tourista Suites Combi, Gabungkan Kelas Konvensional dan Sleeper". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Rangga Rahadiansyah (9 November 2021). "Mewah! Bus Laksana Berbasis Mercedes-Benz OF 917 Ini Punya Suites Cabin". Detik.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ Fatkhul Maskur (14 September 2017). "Karoseri Laksana Luncurkan Bus Medium All New Tourista, Ini Kelebihannya". Bisnis.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ mai (25 Agustus 2016). "All New Tourista XL Untuk Bus Medium Yang Ekstra". haltebus.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani (30 Juni 2021). Azwar Ferdian, ed. "Laksana Rilis Bus Medium Baru dengan Kabin Super Mewah". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Citra Dara (28 Mei 2021). "Melihat Lebih Dekat Bus Nucleus 5, Garapan Karoseri Laksana yang Ramah Difabel". Mobilkomersial.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ a b Luthfi Anshori (21 Mei 2021). "Laksana Rilis Bus Medium Nucleus: Fasilitas Komplet, Harga Tak Sampai Rp 1 M". Detik.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Choirul Arifin (31 Maret 2016). "All New Nucleus Siap Ramaikan Pasar Bus Kota Medium". Tribunnews.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ a b c Muhammad Fathan Radityasani (5 Juli 2022). Azwar Ferdian, ed. "Ini Deretan Generasi Bus Pendahulu Legacy SR3". Kompas.com. Diakses tanggal 27 Juli 2022.
- ^ mai (12 Oktober 2011). "Yang Tersembunyi dari Legacy SR-1 2012". Haltebus.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Luthfi Anshori (17 Juni 2021). "Harga Bus Double Decker Rp 3 Miliaran, Bodinya Saja Tembus Rp 800 Juta". Detik.com. Diakses tanggal 29 Juli 2022.
- ^ Bagas (12 Oktober 2021). "Laksana Legacy SR2 XHD Prime, Pilihan Bodi Bus Tronton Terbaru PO Bin Ilyas". Mobilkomersial.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Choirul Arifin (12 Januari 2022). "Karoseri Laksana Kenalkan Versi Facelift Legacy SR-2 Single Glass dengan Sasis Anyar Hino RN8J". Tribunnews.com. Diakses tanggal 29 Juli 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani (24 November 2021). Azwar Ferdian, ed. "Mengenal Standar Uji Guling Bus, UN ECE R66". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ "Review and Revision of UN-ECE Regulation No. 66. Consolidated Document presenting the work to date of the ad hoc Expert Group" (PDF). UNECE (dalam bahasa Inggris). Oktober 22. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani (26 Desember 2020). Aditya Maulana, ed. "Laksana Raih Penghargaan dari KNKT Sebagai Pelopor Keselamatan". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ "G-Mark Winners". KEMENDAG. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2022. Diakses tanggal 28 Juli 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani (19 Juli 2021). Azwar Ferdian, ed. "Bus Buatan Laksana Sabet Penghargaan Good Design Indonesia 2021". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Juli 2022.