Rojava
Rojava, secara resmi disebut sebagai Republik Federasi Islam Rojava (bahasa Arab: جمهورية روج آفا الاتحادية الإسلامية) atau lebih dikenal dengan Kurdistan Barat[8] atau Kurdistan Suriah[9] adalah sebuah wilayah yang merdeka secara sepihak dikarenakan konflik Rojava dan Perang Saudara Suriah yang tengah berlangsung, membangun secara mandiri dan bertahap mengembangkan politik falsafah Anarkisme[10][11] berdasarkan prinsip-prinsip piagam demokrasi konfederalisme seperti demokrasi langsung, kesetaraan gender dan keberlanjutan.[5][12][8][13]
Republik Federasi Islam Rojava جمهورية روج آفا الاتحادية الإسلامية | |
---|---|
Semboyan: – | |
Wilayah Kurdistan Raya | |
Ibu kota | Qamishli[1][2] |
Bahasa resmi | Kurdi Arab Aram Timur |
Kelompok etnik | Kurdi |
Pemerintahan | Federasi sosialis libertarian di bawah sistem demokrasi semi-langsung |
Hediya Yousef & Mansur Selum[3] | |
Amina Omar & Riad Darar[4] | |
Legislatif | Parlemen |
Kemerdekaan | |
17 September 2016 | |
Penduduk | |
- Perkiraan 2014 | 4.6 juta (setengahnya merupakan pengungsi dalam negeri)[5][6][7] (-) |
Mata uang | Pound Suriah |
Zona waktu | Waktu Eropa Timur (UTC+2) |
Kode telepon | +963 |
Pada tanggal 17 Maret 2016, pemerintahan de facto secara sepihak mendeklarasikan pembentukan wilayah merdeka dengan sistem federal yang terpisah dari Suriah yang memiliki nama resmi Republik Federasi Islam Rojava.[14][15][16] Dengan tetap mempertahankan hubungan luar negeri, Rojava secara resmi tidak diakui oleh pemerintah Suriah[17][18] maupun oleh negara internasional dan organisasi lainnya. Rojava mempertimbangkan konstitusi mereka sebagai dasar untuk federalisasi secara keseluruhan.[19]
Geografi
Rojava terletak di sebelah barat Sungai Tigris bersama dengan perbatasan Turki. Rojava terdiri dari tiga kanton: Jazira, Kobanî, Kanton Afrin, dan Region Shahba.[20] Kanton Jazira berbatasan dengan Kurdistan Irak di sebelah tenggara. Perbatasan lainnya telah dipertentangkan selama Perang Saudara Suriah berlangsung. Semua kanton berada di sekitar lintang 36 derajat setengah utara. Semuanya relatif datar kecuali untuk Pegunungan Kurdi di Kanton Afrin.
Dalam kegubernuran Suriah, Rojava sebagian besar merupakan bagian dari Kegubernuran Al-Hasakah, bagian utara dari Kegubernuran Al-Raqqah dan bagian utara dari Kegubernuran Aleppo.
Politik
Pemerintahan kanton
Pasal 8 dari konstitusi 2014 menetapkan bahwa "semua Kanton di Daerah Otonom didirikan di atas prinsip pemerintah daerah. Kanton dapat dengan bebas memilih wakil-wakilnya dan badan-badan perwakilan, dan dapat mengejar hak-hak mereka sejauh tidak bertentangan dengan artikel dari Piagam.[21]
Pada bulan Januari 2014, majelis legislatif Kanton Afrin memilih Hêvî Îbrahîm Mustefa sebagai perdana menteri, dan menunjuk Remzi Şêxmus dan Ebdil Hemid Mistefa sebagai wakilnya, dan majelis legislatif Kanton Kobanî memilih Enver Müslim sebagai perdana menteri, dan menunjuk Bêrîvan Hesen dan Xalid Birgil sebagai wakilnya. Di Kanton Jazira, majelis legislatif telah memilih tokoh beretnis Kurdi Akram Hesso sebagai perdana menteri dan Hussein Taza Al Azam yang beretnis Arab dan Elizabeth Gawrie yang beretnis Asiria sebagai wakil perdana menteri.[22]
Kanton di Rojava | Nama resmi (bahasa) | Perdana Menteri | Wakil Perdana Menteri | Governing Koalisi |
Pemilihan umum terakhir | Pemilihan umum selanjutnya | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Afrin | Kanton Afrin | Kantona Efrînê | Hêvî Îbrahîm | Remzi Şêxmus Ebdil Hemid Mistefa |
TEV-DEM | Januari 2014 | ||
Jazira | Kanton Jazira | Kantona Cizîrê | Akram Hesso | Elizabeth Gawrie Hussein Taza Al Azam |
TEV-DEM | Januari 2014 | ||
Kobanî | Kanton Kobanî | Kantona Kobaniyê | Enver Muslim | Bêrîvan Hesen Xalid Birgil |
TEV-DEM | Januari 2014 | ||
Region Shahba | Regiona Herêma Şehba | Ismail Musa | Mohammed Ahmed Khaddro Ayman al-Hafez |
TWDS | Februari 2016 |
Majelis Federal
Pada bulan Desember 2015, selama pertemuan perwakilan Suriah Utara di Al-Malikiyah, para peserta memutuskan untuk mendirikan sebuah Majelis Federal, Majelis Demokratik Suriah untuk melayani sebagai wakil politik dari Pasukan Demokratik Suriah.[23] Pemimpin bersama yang dipilih untuk memimpin Majelis pada pendiriannya, adalah aktivis hak asasi manusia terkemuka Haytham Manna dan Dewan Eksekutif TEV-DEM Îlham Ehmed.[24][25]
Dewan Federal
Pada tingkat federasi Rojava, Dewan Federal kementerian menangani urusan ekonomi, pertanian, sumber daya alam, dan urusan luar negeri.[26]
Para menteri diangkat oleh TEV-DEM; pemilihan umum yang rencananya akan digelar sebelum akhir 2014,[26] ditunda karena pertempuran. Di antara ketentuan lainnya yang diuraikan adalah kuota 40% untuk partisipasi perempuan dalam pemerintahan, serta kuota lain untuk pemuda. Sehubungan dengan keputusan untuk memperkenalkan aksi afirmatif bagi etnis minoritas, semua organisasi pemerintah dan kantor didasarkan pada sistem presiden bersama.[27]
Nama[25] | Partai | Aliansi | Kanton | |||
---|---|---|---|---|---|---|
Îşûh Gewriyê | Partai Persatuan Siriak (SUP) | TEV-DEM | Jazira | Jazira | ||
Meram Dawûd | Konvensi Kehormatan dan Hak | ? | ||||
Îbrahîm El-Hesen | N/A | N/A | Kobanî | Kobanî | ||
Rojîn Remo | Yekîtiya Star | TEV-DEM | N/A | |||
Hikmet Hebîb | Koalisi Nasional Arab | ? | ||||
Bêrîvan Ehmed | N/A | N/A | N/A | |||
Cemal Şêx Baqî | Partai Demokratik Kurdistan Suriah (PDK-S) | KNC | ? | |||
Parêzer Elaaddin El-Xalid | Aliansi Nasional Demokratik Suriah | Shahba | ||||
Salih El-Nebwanî | Gerakan Hukum–Kewarganegaraan–Hak (QMH) | ? |
Demografi
Demografi wilayah inisecara historis sangat beragam. Salah satu perubahan besar pada zaman modern adalah pada tahun-tahun awal abad ke-20 karena Asyur dan genosida Armenia, ketika banyak orang Asyur dan Armenia melarikan diri ke Suriah dari Turki. Peristiwa ini diikuti oleh banyaknya orang Kurdi yang melarikan diri dari Turki pasca pemberontakan Syekh Said. Perubahan besar lain pada zaman modern adalah kebijakan Baath yang menambah permukiman suku Arab di Rojava. Baru-baru ini, selama Perang Saudara Suriah, penduduk Rojava meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 4,6 juta. Di antara pendatang baru adalah orang Suriah dari semua etnis yang telah melarikan diri dari kekerasan yang terjadi di bagian lain dari Suriah. Banyak warga etnis Arab dari Irak yang juga telah melarikan diri ke Rojava.[28][29]
Referensi
- ^ "Syrian Kurds declare Qamishli as capital for the new federal system". ARA news. 2016-07-05. Diakses tanggal 2016-07-05.
- ^ "ISIS suicide attacks target Syrian Kurdish capital - Al-Monitor: the Pulse of the Middle East". Al-Monitor. Diakses tanggal 18 February 2015.
- ^ "Syrian Kurds declare new federation in bid for recognition". Middle East Eye. 17 March 2016.
- ^ "Amina Omar ,Ryad Derrar elected as co-chairs of MSD" (dalam bahasa Inggris).
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamautopia
- ^ In der Maur, Renée; Staal, Jonas (2015). "Introduction". Stateless Democracy (PDF). Utrecht: BAK. hlm. 19. ISBN 978-90-77288-22-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-10-25. Diakses tanggal 2016-11-03.
- ^ Perkiraan pada pertengahan November 2014, termasuk pengungsi. Populasi Rojava meningkat dua kali lipat sampai 4,6 juta. Para pendatang merupakan etnis Arab Suriah baik Sunni maupun Syi'ah yang melarikan diri dari bagian selatan Suriah. Ada juga dari pendatang Kristen Suriah anggota Gereja Assiria Timur, Gereja Katolik Kaldea, Gereja Katolik Siriak, Gereja Ortodoks Siriak, dan lain-lain. "In Iraq and Syria, it's too little, too late". Ottawa Citizen. 14 November 2014.
- ^ a b "The Constitution of the Rojava Cantons". Diakses tanggal 14 May 2015.
- ^ "ISIS suicide attacks target Syrian Kurdish capital - Al-Monitor: the Pulse of the Middle East". Al-Monitor. Diakses tanggal 18 February 2015.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamamarriage
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaDawronoye
- ^ Jongerden, Joost (5–6 December 2012). "Rethinking Politics and Democracy in the Middle East" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-15. Diakses tanggal 9 October 2016.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamajolie
- ^ "Federation of Northern Syria and Rojava". Yeniozgurpolitika (dalam bahasa Kurdish). 14 March 2016.
- ^ "Syria civil war: Kurds declare federal region in north". Aljazeera (dalam bahasa English). 17 March 2016.
- ^ Bradley, Matt; Albayrak, Ayla; Ballout, Dana. "Kurds Declare 'Federal Region' in Syria, Says Official". Wall Street Journal. ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2016-03-18.
- ^ "Fight For Kobane May Have Created A New Alliance In Syria: Kurds And The Assad Regime". International Business Times. 8 October 2014. Diakses tanggal 18 February 2015.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamarussia-mediates
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMiddleEastEye
- ^ "Delegation from the Democratic administration of Self-participate of self-participate in the first and second conference of the Shaba region". 4 February 2016. Diakses tanggal 12 June 2016.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamacharter
- ^ Karlos Zurutuza (28 October 2014). "Democracy is "Radical" in Northern Syria". Inter Press Service. Diakses tanggal 2016-07-20.
- ^ "Dêrîk congress decides to establish Democratic Syria Assembly". Firat News Agency. kurdishinfo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-19. Diakses tanggal 2 August 2016.
- ^ "Haytham Manna Elected Joint Chairman of Syrian Democratic Council". The Syrian Observer. 2015-10-14. Diakses tanggal 2016-05-26.
- ^ a b "Executive Board of Democratic Syria Assembly elected". Ajansa Nûçeyan a Firatê English. Diakses tanggal 2 August 2016.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEcon1
- ^ "Western Kurdistan's Governmental Model Comes Together". The Rojava Report. Diakses tanggal 18 February 2015.
- ^ "Syrian Kurds provide safe haven for thousands of Iraqis fleeing ISIS". Ara News. 2016-07-03. Diakses tanggal 2016-07-02.
- ^ "Rojava hosts thousands of displaced Iraqi civilians as war on ISIS intensifies". ARA News. 17 October 2016. Diakses tanggal 2016-10-18.