Pasuruan–Pelabuhan Pasuruan (Boom)

jalur kereta api di Indonesia
Revisi sejak 11 September 2022 15.27 oleh Ardy RfPas (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Kotak info jalur kereta api | box_width = | name = Jalur trem uap Pasuruan–Pelabuhan (Boom) | color = | logo = | logo_width = | image = File:Kaart van de gementee Pasuruan.tif|thumb|Vicinity of Pasuruan in 1922 | image_width = 200px | caption = Citra peta tahun 1922 (PsSM ke Pelabuhan) | type = Jalur trem lintas cabang | system = Jalur trem uap | status = Tidak beroperasi | routes = | ridership = | routenumber = | linenu...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Jalur trem uap Pasuruan-Pelabuhan (Boom) adalah jalur kereta api nonaktif yang dioperasikan oleh Pasoeroean Stoomtram Maatschappij sepanjang kurang lebih 2 km, dibuka pada tanggal 27 Desember 1897 dan termasuk dalam wilayah aset Wilayah Aset IX Jember

Jalur trem uap Pasuruan–Pelabuhan (Boom)
Citra peta tahun 1922 (PsSM ke Pelabuhan)
Ikhtisar
JenisJalur trem lintas cabang
SistemJalur trem uap
StatusTidak beroperasi
Operasi
Dibangun olehPasoeroean Stoomtram Maatschappij
Dibuka27 Desember 1896
Ditutup1943/1944
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset jalur dan stasiun)
OperatorWilayah Aset IX Jember
Karakteristik lintasLintas datar
DepoPasuruan
Data teknis
Panjang rel2 km
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi30 km/jam

Saat operasionalnya, jalur yang mengarah ke sebelah utara Stasiun Pasuruan tepatnya ke daerah Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo ini yang terhubung ke pabrik konstruksi Constructie Winkel en Gasfabriek der Maatschappij Bromo atau De Bromo, NV (PT. Bromo Steel Indonesia) dimana digunakan untuk keperluan mengangkut berbagai peralatan dan mesin beberapa industri pabrik gula di Karesidenan Pasuruan dan daerah tapal kuda, serta sarana dan infrastruktur pendukung operasional perusahaan trem uap tersebut. (Harap dibedakan antara jalur ini dengan Pasuruan-Gembongrivier yang merupakan jalur yang terhubung ke tepi kiri Sungai Gembong di Pelabuhan Pasuruan).

Jalur ini ditutup pada tahun 1943/1944, dimana jalur tersebut bersamaan dengan jalur yang mengarah ke Kali Gembong Pelabuhan dicabut oleh pihak Jepang untuk diangkut sebagai pembangunan jalur KA di daerah lain sebagai infrastruktur penunjang perang di Pasifik selama Perang Dunia II berlangsung.

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Galeri