Soekarno M. Noor

pemeran laki-laki asal Indonesia

Soekarno Mohammad Noor (13 September 1931 – 26 Juli 1986) adalah seorang aktor Indonesia. Ia telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk empat Piala Citra Festival Film Indonesia dan memenangkan tiga diantaranya, sebagai aktor terbaik untuk perannya di film Anakku Sajang, Dibalik Tjahaja Gemerlapan dan Kemelut Hidup.

Soekarno M. Noor
LahirSoekarno Mohammad Noor
(1931-09-13)13 September 1931
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal26 Juli 1986(1986-07-26) (umur 54)
Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainSoekarno M. Noor
PekerjaanAktor
Tahun aktif1950–1986
Suami/istriLily Istiarti
Anak6, termasuk Tino Karno, Rano Karno dan Suti Karno
KerabatIsmed M. Noor (adik)
IMDB: nm0634778 Modifica els identificadors a Wikidata

Asal usul

Soekarno M. Noer lahir dari pasangan Mohammad Noer dan Janimah asal Bonjol, Sumatra Barat.[1] Ketika usia dua tahun, dia menjadi anak yatim. Setelah wafatnya ayah, bersama ibu dan adiknya Soekarno pulang kampung ke Bonjol terus berpindah ke Tebing Tinggi, Sumatra Utara.

Karier

 
Soekarno M. Noor sekitar tahun 1955

Selama kariernya ia telah membintangi lebih dari 68 judul film sebagai pemeran utama, sekitar 30 judul film sebagai pemeran figuran, dan 20 judul drama. Pria Minangkabau ini tiga kali terpilih sebagai Aktor Terbaik dalam Festival Film Indonesia (Piala Citra), masing-masing dalam film Anakku Sajang (1960), Dibalik Tjahaja Gemerlapan (1967), dan Kemelut Hidup (1979).

Dari pernikahannya dengan Lily Istiarti, ia memperoleh enam orang anak yang beberapa di antaranya mengikuti jejaknya sebagai aktor, termasuk Tino Karno, Rano Karno, dan Suti Karno. Selain itu juga diikuti oleh adiknya Ismed M. Noer yang juga menjadi aktor pada tahun 1970-an.

Organisasi

Filmografi

Film

Tahun Judul Peran Keterangan
1953 Musafir Kelana
1954 Djakarta Bukan Hollywood
Djubah Hitam
Karina, Gadis Pasaran
Senen Raja Iskandar
Sri Asih
Kebaja Fantasi
Eulis Atjih Achmad
Malu-Malu Kutjing Darmadji
1955 Gelora Semarang
Puteri Revolusi
Sampai Berdjumpa Kembali Tirtoroso
Tjorak Dunia Johan
Gambang Semarang
1956 Melati Sendja
Sri Kustina Hasan
Daerah Hilang Jegol
1957 Air Mata Ibu Akhmad
Dewi
Sengketa
Anakku Sajang Hendra
1958 Bunga dan Samurai Harun
Sesudah Subuh Karim
Tjambuk Api Karnen
1959 Bertamasja
1960 Desa yang Dilupakan
Istana yang Hilang Arman
Tjita-Tjita Ajah Agus
1961 Korban Fitnah Husein
Pagar Kawat Berduri Parman
Nelajan dari Pantai Seberang
1964 Anak-Anak Revolusi
KK 17
Ekspedisi Terakhir
Pilihan Hati
1965 Sahabat-Sahabat dalam Gelap
Langkah-Langkah di Persimpangan
Liburan Seniman Suromo
1966 Di Balik Tjahaja Gemerlapan Djoni
1967 Disela-sela Kelapa Sawit
Menjusuri Djedjak Berdarah Wirya
1968 Djampang Mentjari Naga Hitam
1969 Big Village
1970 Honey, Money and Djakarta Fair Sebagai produser
Djalang Isbandi
1971 Lewat Tengah Malam Djoko
Lisa Budi
Si Gondrong Rombeng
1972 Lingkaran Setan Tohir
Mama Anani
Pemberang
Selamat Tinggal Kekasih Rachmat
Si Bongkok
Takkan Kulepaskan Ben Mahitu
1973 Ibu Sejati
Jembatan Merah Ngawang
Ratapan Anak Tiri Yuwono
Si Doel Anak Betawi
Yatim
1974 Kemasukan Setan
Jangan Biarkan Mereka Lapar
Perawan Malam Pak Arif
Raja Jin Penjaga Pintu Kereta Gono
Senyum di Pagi Bulan Desember Bakar
Romi dan Juli Sabar
1975 Balas Dendam
1977 Kemelut Hidup Abdurahman
Suci Sang Primadona Oom Kapten
Yang Muda yang Bercinta Paman Sony
1978 Rhoma Irama Berkelana I
Rhoma Irama Berkelana II Surya
Begadang
Binalnya Anak Muda Kolonel Sukamto
Pacar Seorang Perjaka
1979 Puspa Indah Taman Hati Arga
Juwita
1980 Ratapan Anak Tiri II
Senyummu adalah Tangisku
Selamat Tinggal Duka Sebagai produser dan sutradara; menjadi debut dalam penyutradaraan
Nostalgia di SMA Anton dewasa
Yang Kembali Bersemi Sebagai penulis cerita, produser dan sutradara
Selamat Tinggal Masa Remaja
Aladin dan Lampu Wasiat
1981 Lima Sahabat Pak Wira
1982 Titian Serambut Dibelah Tujuh Pak Harun
1983 Musang Berjanggut Baginda Raja Negeri Parun
1984 Merindukan Kasih Sayang Pak Salim
Hati yang Perawan
1985 Opera Jakarta

Penghargaan dan nominasi

Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
Festival Film Indonesia 1960 Pemeran Utama Pria Terbaik Anakku Sajang Menang
1967 Di Balik Tjahaja Gemerlapan Menang
1979 Kemelut Hidup Menang
1986 Pemeran Pendukung Pria Terbaik Opera Jakarta Nominasi
Aktor-Aktris Terbaik PWI 1972 Aktor Terbaik Si Gondrong Runner-up
1973 Lingkaran Setan Runner-up
1974 Jembatan Merah Menang
1975 Raja Jin Penjaga Pintu Kereta Menang

Referensi

  1. ^ Lambert M Surhone, Mariam T Tennoe, Susan F Henssonow, Soekarno M. Noer, VDM Verlag Dr. Mueller AG & Co. Kg, 2010

Pranala luar

Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Kaharuddin Syah
Film : Letnan Harahap
(1978)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Kemelut Hidup
(1979)
Diteruskan oleh:
Maruli Sitompul
Film : Laki-Laki dari Nusakambangan
(1981)
Didahului oleh:
Soekarno M. Noer
Film : Anakku Sajang
(1960)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Dibalik Tjahaja Gemerlapan
(1967)
Diteruskan oleh:
Benyamin Sueb
Film : Intan Berduri
(1973)
Didahului oleh:
A.N. Alcaff dan A. Hadi
Film : Lewat Djam Malam dan Tarmina
(1955)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film : Anakku Sajang
(1960)
Diteruskan oleh:
Soekarno M. Noer
Film : Dibalik Tjahaja Gemerlapan
(1967)