Ini adalah artikel yang memenuhi kriteria penghapusan cepat karena dalam bentuk saat ini hanya berfungsi untuk promosi atau mempublikasikan entitas, orang, produk, atau ide, dan akan membutuhkan penulisan ulang mendasar untuk menjadi ensiklopedis.Namun, fakta bahwa perusahaan, organisasi, atau produk hanyalah subjek halaman, tidak dengan sendirinya, memenuhi syarat halaman tersebut untuk dihapus berdasarkan kriteria ini. Kriteria ini juga tidak berlaku jika konten ensiklopedis substansial akan tetap ada setelah menghapus materi promosi penghapusan bukan pembersihan; dalam hal ini harap hapus sendiri materi promosi, atau tambahkan tag {{advert}} untuk mengingatkan orang lain untuk melakukannya. Lihat KPC U11.%5B%5BWP%3ACSD%23U11%7CU11%5D%5D%3A+Iklan%2Fpromosi+terang-teranganU11
Jika artikel ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.
Ingat bahwa artikel ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.
Penataan ulang mulai dilakukan tahun 2020 hingga tahun 2021. Lingkup pekerjaan yang termasuk dalam penataan kembali kawasan ini diantaranya revitalisasi atap Rumah Bolon yang ada di sekitar kawasan, kemudian ada pembangunan Rumah Bolon yang baru, pembangunan Pusat Informasi Budaya Galeri dan Suvenir, penataan Pagar Makam, amfiteater atau plaza, pembangunan warung kopi, dan penyediaan toilet umum. Penataan Kampung Ulos Huta Raja ini mengeluarkan total biaya sebesar Rp 25,8 miliar, dengan luas lahan sekitar 16 ribu meter persegi.[2]
Salah satu penataan ulang di kawasan ini ialah pembangunan rumah adat baru. Untuk menyeragamkan bentuk rumah, beberapa rumah warga yang sebelumnya berbentuk rumah biasa, dibangun kembali sehingga berbentuk Rumah Bolon. Penyamaan bentuk rumah adat supaya menjadi ciri khas kawasan, dan lebih rapi. Atap rumah di kawasan ini juga diperbaiki dan disamakan menjadi atap berbahan kayuulin. Ada sekitar 40 rumah bolon di tempat ini. Jalan juga diganti menjadi berbahan batu candi.[3]
Tujuan pelestarian
Dalam acara peresmian setelah dilakukan revitalisasi, pada 2 Februari 2022, Joko Widodo menyampaikan bahwa penataan kembali Kampung Ulos Huta Raja ini dapat membantu upaya pemerintah dalam menjaga serta melestarikan warisan pusaka Tanah Air, khususnya peninggalan budaya Batak di kawasan Samosir.[4] Tempat ini juga menjadi salah satu tujuan utama wisatawan baik lokal dan internasional, di Pulau Samosir.[5]
Seperti namanya Kampung Ulos, tempat ini merupakan pembuatan kain adat Batak yakni Ulos. Corak dan jenis ulos yang dibuat umumnya adalah kain ulos Batak Toba. Kegiatan pembuatan atau produksitenun Ulos, biasanya dilakukan warga setempat di halaman Rumah Bolon, sehingga pembuatan ulos ini bisa dilihat wisatawan dan hal ini menjadi daya tarik wisata budaya, dimana wisatawan bisa melihat lebih dekat proses pembuatan kain ulos.[5] Pembuatan kain ulos, dengan latar belakang Rumah Bolon, menjadi ciri khas Kampung Ulos. Kampung Ulos Huta Raja menjadi pusat pembuatan ulos, juga menjadi tempat peninggalan situs sejarah Rumah Bolon atau Rumah Gorga yanng usianya sudah cukup lama.[5]