Dinasti Giray (Tatar Krimea: Geraylar, كرايلر‎)[1] adalah suatu dinasti kekhanan Mongol yang berkuasa di wilayah Semenanjung Krimea dan sekitarnya sejak abad ke-15 hingga ke-18. Pada awalnya kekhanan ini merupakan penguasa bawahan Toqtamisy dari dinasti Horde Keemasan, sebelum kemudian menyatakan berdaulat di bawah kepemimpinan Hajji Giray pada tahun 1426.[2]

Dinasti Giray
Wangsa indukDinasti Borjigin
NegaraKekhanan Krimea
DidirikanAbad ke-15 - Hacı I Giray
Gelar
PembubaranQasim:
1512 -

Astrakhan:
1523 -

Kazan:
1551 -

Krimea:
1783 -

Pendiri awal

Hajji Giray lahir di Troki (kini kota di Ukraina),[2] adalah keturunan dari Toqa Temur, yaitu salah seorang anak dari Jochi, yaitu anak sulung dari Jenghis Khan. Nama Giray kemungkinan berasal dari kata Kerey, yaitu salah satu suku Mongol yang tergabung dalam Kekhanan Horde Keemasan, yang mendukung para penguasa Giray ini. Gelarnya yang tercetak di mata uang adalah Al-Sultan Hajji Kerey b. Giyath ad-Din Khan.[2]

Perkembangan

Kekhanan Giray kemudian berkembang menjadi kekuatan yang cukup diperhitungkan di wilayah tersebut. Pada abad ke-16, kekuasaan mereka meluas sejak dari Qazan hingga wilayah Don-Kuban di selatan Ukraina. Pusat pemerintahan berada di Baghche Saray (saat ini adalah Simferopol).

Letak kekhanan ini strategis dan merupakan negara penyangga netral; antara Horde Keemasan, Kekaisaran Rusia, dan Kerajaan Polandia di utara, dengan Kesultanan Utsmaniyah di selatan. Khan-khan Giray mengklaim sebagai penerus Horde Keemasan yang berakhir pada tahun 1502, serta kerap bersekutu dengan Utsmaniyah dalam menghadapi ekspansionisme Rusia.

Kejatuhan

Tsarina Katerina Agung dari Rusia berhasil menaklukan kekhanan ini pada tahun 1783, yang mana khan-khan Giray tidak berhasil mendapatkan bantuan yang cukup dari Utsmaniyah yang keadaannya saat itu telah melemah. Pasukan Katerina menduduki Krimea, dan beberapa keturunan penguasa Giray terakhir dipindahkan ke Bessarabia dan selanjutnya memimpin keturunan Tatar di sana.

Setelah kekhanan mereka dianeksasi oleh Kekaisaran Rusia pada tahun 1783, penguasa terakhir Khan Şahin Giray tetap menjadi pemimpin nominal hingga 1787, kemudian ia mengungsi ke Kesultanan Utsmaniyah namun ia dieksekusi di Pulau Rodos.

Beberapa anggota dinasti diizinkan oleh penguasa Rusia untuk tetap menetap di istana Baghche Saray. Salah seorang anak dari Selim III, Qattı Giray, berpindah ke agama Kristen Protestan dan menikahi seorang perempuan Skotlandia, Anne Neilson.[3]

Referensi

  1. ^ Alternatif ejaan: Geray, Girey, Guirey, Ghirai, Ghiray, dan Ghiray.
  2. ^ a b c Mahayudin Haji Yahaya (1986). Ensiklopedia sejarah Islam, Siri Islam dan pembangunan Malaysia. 1. Universiti Kebangsaan Malaysia. hlm. 381. ISBN 967-942-033-7, 9789679420333. 
  3. ^ Hakan Kırımlı, “Crimean Tatars, Nogays, and Scottish Missionaries: The Story of Kattı Geray and Other Baptised Descendants of the Crimean Khans”, Cahiers du monde russe 45, no. 1 (2004): 61–107.