Ade Yasin

Bupati Bogor (lahir 1968)
Revisi sejak 31 Oktober 2022 13.37 oleh Bot5958 (bicara | kontrib) (Perbarui referensi situs berita Indonesia)

Hj. Ade Munawaroh Yasin, S.H., M.H. (lahir 29 Mei 1968) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Bogor sejak 30 Desember 2018.[1] Pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 26-27 April 2022, Ade Yasin bersama 11 orang lainnya terjaring dalam kasus suap,[2][3] di mana Ade dengan sejumlah jajarannya menggelontorkan uang sekitar 1,9 Miliar kepada beberapa pejabat BPK agar BPK memberikan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Pemerintah Kabupaten Bogor.[4]

Ade Yasin
Bupati Bogor ke-12
Masa jabatan
30 Desember 2018 – 28 April 2022
PresidenJoko Widodo
GubernurRidwan Kamil
WakilIwan Setiawan
Sebelum
Pendahulu
Nurhayanti
Pengganti
Iwan Setiawan
Informasi pribadi
Lahir
Ade Munawaroh Yasin

29 Mei 1968 (umur 56)
Bogor, Jawa Barat, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Persatuan Pembangunan
Suami/istriYanwar Permadi (alm.)
AnakNadia Hasna Humairah
Naufal Hilmi Ikhsan
KerabatRachmat Yasin (kakak)
Zaenul Mutaqin (adik)
AlmamaterUniversitas Ibnu Chaldun
ProfesiPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ade juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PPP dari tahun 2014 hingga 2018. Ia merupakan adik kandung dari mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin.[5]

Pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor 2018, Ade Yasin mencalonkan diri sebagai calon bupati di dampingi calon wakil bupati Iwan Setiawan. Pasangan ini didukung oleh tiga partai politik, yakni PPP, PKB, dan Gerindra, mereka mendapat nomor urut 2.[6] Ade memenangkan pemilihan tersebut dan terpilih sebagai Bupati Bogor setelah meraih suara tertinggi sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya.[7][8] Ade menggantikan bupati sebelumnya yang dijabat oleh Nurhayanti.

Riwayat Hidup

Pendidikan

Ade Yasin dilahirkan di Bogor, 28 Mei 1968. Ayahnya, HM Yasin, adalah pendiri Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kabupaten Bogor. Saudara laki-lakinya, Rachmat Yasin pernah menjabat Bupati Bogor dua periode dan Zaenul Muttaqin pernah maju sebagai calon Wakil Wali Kota Bogor 2018.[9]

Ade Yasin mengenyam pendidikan di SD Negeri Sindangbarang 01 (1981), MTs Negeri Bogor (1984), dan SMA PGRI 1 Bogor (1987). Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Ibn Khaldun Bogor dan Magister Hukum dari Universitas Djuanda Bogor.[10]

Karier

Ade Yasin memulai kariernya pada 1999 sebagai seorang pengacara yang berkutat di Lembaga Bantuan Hukum, in house lawyer di salah satu rumah sakit, dan membuka firma hukum di beberapa kota.[10][9]

Pada pemilihan umum 2009 dan 2014, Ade Yasin terpilih sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor. Ia duduk di komisi A bidang hukum, pemerintah dan peraturan-peraturan. Pada 2014, dengan perolehan suara partai yang besar, Ade Yasin terpilih sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor.[11]

Dalam struktur kepartaian, pada 2010 Ade Yasin menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Bogor. Pada 2015, ia menjabat Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Jawa Barat.[11]

Ade Yasin aktif dalam beberapa organisasi kemasyarakatan seperti Pembina P2TP2A Kabupaten Bogor, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), KPPI, dan Anggota Dewan Penasehat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor.[11]

Kehidupan pribadi

Ade Yasin menikahi seorang polisi bernama Ajun Inspektur Polisi Satu Yanwar Permadi yang bertugas di Kepolisian Resor (Polres) Bogor. Yanwar meninggal dunia pada 24 September 2020 karena sakit paru-paru akut.[12] Pasangan ini memiliki dua orang anak bernama Nadia Hasna Humaira dan Naufal Hilmi Ikhsan.[11]

Kontroversi

Kasus suap

Tanggal 27 April, Ade Yasin terkena operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas dugaan suap yang juga melibatkan pejabat BPK Kanwil Jawa Barat. Sejumlah uang yang diduga merupakan bagian dari suap turut disita KPK saat melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Bogor Ade Yasin. Namun jumlah uang itu masih dihitung KPK. Para pihak yang diamankan KPK itu masih berstatus terperiksa. Tanggal 28 April 2022 KPK menetapkan Ade Yasin sebagai tersangka.[13][14]

Dalam sidang putusan yang dilaksanakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kota Bandung pada 23 September 2022, Ade Yasin dijatuhkan hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp. 100 juta subsider enam bulan penjara karena dianggap secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 5 Ayat 1 Undang-undang Tindak Pidana Korupsi, Juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP, Juncto Pasal 64 Ayat 1 KUHP.[15] Sidang yang dihadiri secara daring oleh Ade Yasin tersebut berakhir ricuh, akibat kekecewaan para simpatisan dan kolega karena vonis terdakwa lebih tinggi dari tuntutan jaksa yang hanya tiga tahun penjara.[16][17]

Referensi

  1. ^ Iman Rahman Cahyadi (30 Desember 2018). "Dilantik, Ade Yasin-Iwan Setiawan Resmi Pimpin Kabupaten Bogor". Berita Satu. Diakses tanggal 15 Januari 2019. 
  2. ^ Krisiandi, ed. (2022-04-27). "KPK Tangkap Tangan Bupati Bogor Ade Yasin". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-27. Diakses tanggal 2022-04-27. 
  3. ^ "KPK Tangkap 12 Orang Dalam OTT Bupati Bogor Ade Yasin". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-27. Diakses tanggal 2022-04-27. 
  4. ^ detikJabar, Tim. "Pusaran Suap Bupati Bogor Ade Yasin: 8 Orang Jadi Tersangka!". detikcom. Diakses tanggal 2022-04-28. 
  5. ^ "Istri Rahmat Yasin Pimpin PPP Bogor, Adiknya Didorong Jadi Bupati". JPNN.com. 8 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-18. Diakses tanggal 18 Agustus 2018. 
  6. ^ Astyawan, Putra Ramadhani (13 Februari 2018). "Ini Nomor Urut Paslon Pilkada Kabupaten Bogor 2018". Okezone.com. Diakses tanggal 18 Agustus 2018. 
  7. ^ (kontributor), Ade Ridwan Yandwiputra (8 Juli 2018). Suseno, ed. "Pilkada Kabupaten Bogor, Ade Yasin - Iwan Setiawan Menang". Tempo.co. Diakses tanggal 18 Agustus 2018. 
  8. ^ Yusuf Wijanarko (7 Juli 2018). "Ade Yasin dan Iwan Setiawan Menangi Pilbup Bogor 2018". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 18 Agustus 2018. 
  9. ^ a b Kusuma, Faishal (2018). Perancangan Strategi Komunikasi Politik Calon Bupati Bogor Ade Yasin. STIKOM The London School of Public Relations. 
  10. ^ a b https://bogorkab.go.id/pages/profil-pimpinan
  11. ^ a b c d https://bhayangkari.or.id/profil-anggota/hj-ny-ade-yasin-sh-mh-anggota-bhayangkari-cabang-bogor/
  12. ^ https://rri.co.id/humaniora/info-publik/903549/profil-suami-bupati-bogor-mengabdi-tanpa-cacat
  13. ^ Fadhil, Haris (27 April 2022). "Kena OTT KPK, Bupati Bogor Ade Yasin Punya Harta Rp 4,1 Miliar". detikcom. Diakses tanggal 27 April 2022. 
  14. ^ Susanto, Vendy Yhulia (28 April 2022). Herlina Kartika Dewi, Herlina Kartika, ed. "KPK Tetapkan Ade Yasin Jadi Tersangka Suap Pengurusan Laporan Keuangan Pemkab Bogor". Kontan.co.id. Diakses tanggal 8 Mei 2022. 
  15. ^ Mutiarasari, Kanya Anindita (24 September 2022). "Soal Ade Yasin yang Menangis Dengar Vonis dan Ricuhnya Ruang Sidang". detikcom. Diakses tanggal 24 September 2022. 
  16. ^ Reni Susanti (23 September 2022). Susanti, Reni, ed. "Ade Yasin Divonis 4 Tahun Penjara, Massa Ricuh, Hakim Dilempar Botol Minuman". Kompas.com. Diakses tanggal 25 September 2022. 
  17. ^ dtv, detikTV, (23 September 2022). "Lemparan Botol di Sidang Vonis Ade Yasin yang Berakhir Ricuh". detikcom. Diakses tanggal 24 September 2022.