Rempuhan

keadaan sekelompok besar manusia atau hewan berlarian ke arah yang sama akibat terancam atau antusias

Rempuhan atau dalam bahasa Inggris, stampede (/stæmˈpd/)[1] adalah situasi di mana sekelompok hewan besar tiba-tiba mulai berlari ke arah yang sama, terutama karena mereka merasa antusias atau ketakutan. Spesies non-manusia yang diasosiasikan dengan perilaku rempuhan di antaranya zebra, sapi, gajah, rusa kutub, domba, babi, kambing, walrus,[2] kuda liar, dan badak.

Tragedi zakat pasuruan

Beberapa sumber media berbahasa Inggris menyebut situasi di mana orang mengalami cedera atau meninggal dunia karena terhimpit dalam kerumunan yang sangat padat sebagai "stampede", tetapi ini adalah istilah yang keliru; istilah yang lebih tepat adalah crush atau crowd collapse, yang dalam artian bahasa Indonesia: penghimpitan atau keambrukan kerumunan.[3]

Insiden rempuhan di Indonesia beberapa kali terjadi ketika banyak orang berkumpul, misalnya pada pembagian zakat atau sembako, seperti pada Tragedi Pembagian Zakat Pasuruan 2008,[4] ataupun pada acara-acara yang melibatkan banyak penonton, misalnya konser musik dan olahraga, seperti pada Tragedi Stadion Kanjuruhan 2022.

Referensi

  1. ^ "stampede 1 (noun)". Oxford Learner's Dictionary. Oxford University Press. Diakses tanggal 16 June 2021. 
  2. ^ "3,000 walruses die in stampede tied to climate". NBC News. Associated Press. 14 December 2007. Diakses tanggal 4 September 2016. 
  3. ^ Benedictus, Leo (3 October 2015). "Hajj crush: how crowd disasters happen, and how they can be avoided". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2019. Diakses tanggal 4 October 2015. 
  4. ^ 5 Peristiwa Tragis Bagi-bagi Sembako Berujung Maut di Tanah Air

Pranala luar