Bangsa mikro
Bangsa mikro (bahasa Inggris: micronation) atau juga dikenal Mikronasi adalah sebuah entitas atau komunitas kecil yang mengakui diri sendiri sebagai sebuah bangsa berdaulat dan mandiri, tetapi tidak diakui oleh bangsa berdaulat atau organisasi supranasional manapun. Pengertian bangsa mikro berbeda dengan negara mikro Eropa seperti Vatikan, San Marino, Liechtenstein ataupun negara dengan pengakuan terbatas.
Beberapa bangsa mikro mengeklaim daerah yang benar-benar ada, pada umumnya juga mengeklaim pulau-pulau terpencil dan daerah yang terisolasi. Bangsa mikro juga memproklamirkan kemerdekaan mereka, merilis dan membuat konstitusi, mata uang, bendera, prangko, paspor, medali, simbol, suvenir, dan barang-barang mereka sendiri, serta juga menunjuk kepala negara dan mengeklaim kependudukan sendiri. [1]
Bangsa mikro berbeda dari gerakan separatis karena kegiatan-kegiatan mereka hampir selalu cukup sepele untuk diabaikan daripada dilawan oleh negara-negara mapan yang wilayahnya mereka klaim. Istilah "mikronasi" untuk menggambarkan entitas tersebut setidaknya berasal dari tahun 1970-an.[2] Istilah "mikropatrologi" kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan studi tentang bangsa mikro oleh kaum mikronasionalis, beberapa di antaranya menyebut negara-negara yang berdaulat sebagai "makronasi".[3]
Defenisi
Bangsa mikro umumnya memiliki sejumlah fitur umum. Mereka mungkin memiliki struktur yang mirip dengan negara berdaulat seperti klaim teritorial, lembaga pemerintah, simbol resmi, dan warga negara, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil. Bangsa mikro seringkali kecil, baik wilayah maupun populasi yang diklaim—walaupun ada beberapa pengecualian untuk aturan populasi ini karena bangsa mikro yang berbeda memiliki metode kewarganegaraan yang berbeda pula. Bangsa mikro juga mengeluarkan instrumen formal seperti perangko, koin, uang kertas dan paspor, dan memberikan penghargaan dan gelar bangsawan.
Konvensi Montevideo adalah salah satu upaya untuk menciptakan definisi hukum yang membedakan antara negara mikro berdaulat dan non-negara mikro berdaulat, yakni negara-negara mikro berdaulat memiliki "(a) populasi permanen; (b) wilayah yang jelas; (c) pemerintahan; dan (d) kapasitas untuk menjalin hubungan dengan negara lain”. Beberapa bangsa mikro memenuhi definisi ini, sementara beberapa tidak, dan yang lain menolak konvensi. Beberapa bangsa mikro seperti Sealand dan Austenasia menolak istilah bangsa mikro dan menganggap diri mereka sebagai negara berdaulat; bangsa mikro lainnya seperti Flandrensis atau Molossia, sementara secara resmi menganggap diri mereka sebagai bangsa mikro, tidak berniat untuk benar-benar diakui sebagai negara nyata.[4]
Akademisi Harry Hobbs dan George Williams dalam Micronations and the Search for Sovereignty mendefinisikan mereka sebagai "negara yang memproklamirkan diri dengan melakukan dan meniru tindakan kedaulatan, dan mengadopsi banyak protokol negara, tetapi dalam hukum domestik dan internasional tidak memiliki dasar keberadaan mereka dan tidak diakui sebagai bangsa di forum domestik atau internasional manapun".[5]
Jenis-jenis
Ada banyak jenis bangsa mikro yang telah diklaim selama bertahun-tahun.
Bangsa mikro berdasarkan klaim historis
Sejumlah kecil bangsa mikro didirikan berdasarkan anomali sejarah atau anomali hukum (berasal dari interpretasi hukum yang disengketakan). Jenis negara mikro ini biasanya terletak di teritorial kecil (biasanya disengketakan), menghasilkan kegiatan ekonomi terbatas yang didasarkan pada pariwisata dan penjualan fitur-fitur tertentu seperti pranko, koin, jabatan, dll, dan ditoleransi atau diabaikan oleh negara-negara asal yang mereka klaim telah memisahkan diri. Kategori ini meliputi:
Referensi
- ^ "Definisi bangsa mikro". Berdasarkan definisi dari Kerajaan Talossa. Diakses tanggal 6 Agustus 2012.[pranala nonaktif permanen]
- ^ The People's Almanac #2, page 330.
- ^ Sellars, Simon (13 April 2018) Applied Ballardianism: Memoir from a Parallel Universe, p. 242. "The only alternative for micronations, then, as the existence of Sealand proves, is to hope for survival as a harmless tourist oddity, tolerated by the surrounding macronations and defanged of oppositional intent." Urbanomic Media Ltd. Published by MIT Press. ISBN 978-0-9954550-7-8. Retrieved 29 December 2021.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamabrusselstimes.com
- ^ Hobbs, Harry (2022). Micronations and the search for sovereignty. George Williams. Cambridge, United Kingdom. hlm. 76. ISBN 978-1-009-15013-2. OCLC 1287744825.