Solo Raya

wilayah metropolitan di Indonesia

Solo Raya[1] adalah salah satu wilayah metropolitan di Indonesia yang sebelumnya bekas Kerasidenan Surakarta berdiri.[2] Wilayah ini meliputi Kota Surakarta dan daerah penyangganya seperti Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten.[3]

Kawasan Metropolitan Surakarta
Solo Raya
Dari atas, kiri ke kanan: Tugu Pemandengan Surakarta, Lahan Pertanian di Sukoharjo, Petani Sayur Selo, Panorama Tawangmangu, Waduk Gajah Mungkur, Candi Plaosan Lor, Waduk Ketro Sragen.
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Tengah
Kota intiSurakarta
Daerah penyanggaKabupaten Sukoharjo
Kabupaten Boyolali
Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Wonogiri
Kabupaten Sragen
Kabupaten Klaten
Dasar hukumUndang Undang No.26 Tahun 2007
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62

Sejarah

Masa Kerajaan

Berdirinya Surakarta berawal dari peristiwa Perang Jawa pada tahun 1740-an. VOC dan beberapa pemberontak menyerang keraton Mataram Kartasura, membuat keraton tersebut hancur lebur. Mataram yang saat itu dipimpin oleh Susuhunan Pakubuwono II harus memindahkan keraton ke tempat lain. Ia memilih desa Sala untuk dijadikan tempat pemerintahan yang baru. Setelah mendapatkan restu dari Ki Gede Sala selaku penguasa setempat, ia membangun keraton di wilayah tersebut.

Beberapa tahun kemudian, Pakubuwono II meninggal dunia, dan digantikan oleh anaknya yakni Susuhunan Pakubuwono III. Disini terjadi pecahnya Mataram, yang dituangkan dalam Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Mataram dibagi menjadi dua, Pakubuwono III memimpin Surakarta dan Pangeran Mangkubumi memimpin Yogyakarta. Pakubuwono III mendapat wilayah bagian timur Mataram, sedangkan Mangkubumi (kelak menjadi Sultan Hamengkubuwono I) mendapat wilayah bagian barat. Kedua wilayah tersebut dibatasi oleh Sungai Opak.

Beberapa tahun kemudian kembali terjadi pergolakan, kali ini dipimpin oleh Pangeran Sambernyawa. Pergolakan ini memunculkan hasil Perjanjian Salatiga, dimana Sambernyawa berhak atas sebagian wilayah Kasunanan Surakarta dan diangkat menjadi pemimpin wilayah tersebut, dengan gelar Pangeran Adipati. Wilayahnya bernama Praja Mangkunagaran.

Masa Kolonial Belanda

Keresidenan Surakarta dibentuk dari gabungan wilayah Kasunanan dan Mangkunagaran. Wilayahnya meliputi Kabupaten Kota Surakarta, Kabupaten Kota Mangkunagara (kini Karanganyar), Kabupaten Sukowati (kini Sragen), Kabupaten Wonogiri Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali.

Referensi

  1. ^ Noviani, Rita (2019). "DINAMIKA KARAKTERISTIK TINGKAT KEKOTAAN DI WILAYAH METROPOLITAN SOLO RAYA TAHUN 1990-2015". Universitas Gadjah Mada. 
  2. ^ "UNIVERSITAS DIPONEGORO KAJIAN PROSES PERKEMBANGAN PUSAT PELAYANAN DAN PUSAT PERMUKIMAN DI KAWASAN METROPOLITAN SOLO RAYA TUGAS AKHIR". 123dok.com. Diakses tanggal 2022-03-19. 
  3. ^ Miladan, Nur (2019-10-25WIB04:00:45+00:00). "Masa Depan Soloraya dalam Wacana Provinsi". Solopos.com. Diakses tanggal 2022-03-19. 

Pranala luar