Jathil

tokoh dalam seni Reog Ponorogo
Revisi sejak 17 November 2022 09.24 oleh Duyaba (bicara | kontrib)

Jathil (aksara Jawa: ꦗꦛꦶꦭ꧀) adalah prajurit berkuda dan merupakan salah satu tokoh dalam seni Reog yang berasal dari Ponorogo dan Merupakan Kesenian Tertua di Tanah Jawa.

Pementasan tari Jathil dalam garapan Pakem atau Festival

Tentang Jathil

Jathil merupakan tarian yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih di atas kuda. Tarian ini dibawakan oleh penari di mana antara penari yang satu dengan yang lainnya saling berpasangan. Ketangkasan dan kepiawaian dalam berperang di atas kuda ditunjukkan dengan ekspresi atau semangat sang penari.[1][2]

 
Pementasan tari Jathil dalam garapan Obyokan

Jathil ini pada mulanya ditarikan oleh laki-laki yang halus, berparas tampan atau mirip dengan wanita yang cantik yang disebut Gemblak.[3] Gerak tarinya pun lebih cenderung feminin. Sejak tahun 1980-an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan PRJ (Pekan Raya Jakarta), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin. Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah, dan cekatan. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama mlaku (lugu) dan irama ngracik.

Jenis Jathil

Setidaknya ada 3 Jenis Jathil dalam terselenggaranya Reog Ponorogo :

1. Jathil Obyok

Merupakan Jathil yang diselenggarkan dalam garapan reog obyok yang dimana tanpa ada persiapan atau latihan sama sekali. Jathil Obyok merupakan peninggalan dari kelompok Reog Surya Alam, kini mudah ditemui dalam hajatan.

2. Jathil Pakem atau Festival

Merupakan Jathil yang diselenggarakan berdasarkan Pakem dan kesepakatan seniman Reog, karena berasal dari Reog Bantarangin, biasanya dapat ditemui dalam kegiatan formal dan Festival Reog,

3.Jathil Syariah

Merupakan Jathil yang menggunakan pakaian serba panjang, tertutup, tidak menonjolkan bagian perempuan. Mulanya muncul pertama kali di Malaysia pada tahun 1980an ketika Ponorogo mulai menampilkan Jathil Perempuan ke publik, kemudian disusul oleh seniman Jathil yang menganut Islam Muhammadiyah pada tahun 1990an hingga sekarang.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Mubarok, Imam (21 Oktober 2014). Winarno, Hery H, ed. "Mengenal falsafah dan sejarah Reog Ponorogo". Merdeka.com. merdeka.com. Diakses tanggal 27 Desember 2019. 
  2. ^ ditindb (17 Desember 2015). "Reog Ponorogo". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. Diakses tanggal 26 Desember 2019. 
  3. ^ Endra Dwiono (29 Agustus 2019). "Dalam Sejarah, Penari Jathil Adalah Laki-Laki". beritajatim.com. Diakses tanggal 27 Desember 2019. 

Pranala luar

  •   Media terkait Jathil di Wikimedia Commons