Ngadiluwih, Kediri

kecamatan di Kediri, Jawa Timur
Revisi sejak 24 November 2022 14.03 oleh Vinrama (bicara | kontrib)

Ngadiluwih adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ngadiluwih berasal dari bahasa Jawa adi yang berarti "utama", luwih yang berarti lebih. kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Kras di sebelah selatan, Kecamatan Kandat di sebelah timur, Kecamatan Mojo di sebelah Barat yang dipisahkan oleh sungai Brantas dan Kecamatan Kota , Kota Kediri di sebelah utara.

Ngadiluwih
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenKediri
Pemerintahan
 • CamatDrs. M. Muslich Syaifuddin[butuh rujukan]
Populasi
 • Total66,024 (2.012) jiwa
Kode Kemendagri35.06.04 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3506030 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan-
Peta
PetaKoordinat: 7°53′57.23844″S 111°59′25.43381″E / 7.8992329000°S 111.9903982806°E / -7.8992329000; 111.9903982806

Kuliner

Soto Ayam Khas Ngadiluwih

Sudahkah anda mencoba kuliner nusantara yang khas di Kabupaten Kediri raya ini?, soto porsi mini yang pas dalam rata rata kepalan tangan dewasa. Harga yang dibanderol dalam warung-warung tepi Jalan Raya Ngadiluwih ini pun juga murah di kocek. Kisaran harga yang dibanderol adalah 5000 rupiah saja per porsi. Nikmatnya cita rasa kuah soto ayam kampung khas Ngadiluwih yang dipadukan dengan kuah santan,Kecambah, seledri, daun kucai, daun jeruk purut yang nendang kari kuahnya. Ditambah anda bisa menentukan sendiri jumlah cabe yang akan ditumbuk langsung oleh penjual dalam mangkuk mini tersebut.Sangat membikin "ngiler" para pembeli yang suka "pedas" ataupun "mukbang". Namun bagi yang menghendaki tidak pedas bisa langsung meminta kepada penjualnya.

Penjualnya pun sangat ramah menurut beberapa orang yang telah berkunjung menikmati semangkuk soto hangat tersebut.Disediakan juga semangkuk jeruk nipis segar yang sudah dipotong-potong bilamana anda ingin menambahkan sensasi pada soto tersebut. Anda yang biasanya makan dengan kerupukm tidak udah khawatir karena disini juga disediakan kerupuk rambak semacam kerupuk dari kulit sapi. Sangat disarankan untuk datang pada cuaca yang sering hujan dingin ataupun malam hari.Pengunjung yang datang biasanya mulai dari motor-motoran,bawa mobil, bareng keluarga, si mobil mewah, atau bisa rame rame bareng temen. Rata-rata warung sudah habis sejak jam 9 malam. Jadi disarankan untuk datang sebelum waktu-waktu tersebut. Warung-warung strategis ini tak pernah sepi pembeli karena banyak dari luar kota maupun warga sekitar Kabupaten Kediri yang akan menikmati kelezatan soto khas Ngadiluwih

Penjualnya pun menurut beberapa survey wartawan sangat ramah, biasa diajak mengobrol saat sedang bersantai menyantap soto khas ngadiluwih ini. Biasanya, rata-rata pembeli menghabiskan 2 sampai 3 mangkuk ditempat ini dengan rata-rata menghabiskan 15 sampai 30 menit disini. Dari segi suasana warung sudah nyaman, disediakan juga kopi, es teh, ataupun es jeruk. Bagi yang menghendaki air putih saja, juga tersedia di semua warung soto. Tersedia pula aneka lauk pauk lainnya yang disediakan di meja, seperti usus krispi, sate usus dan jeroan, maupun telur puyuh.

Ada tiga warung terkenal menurut beberapa survey baik dari wartawan maupun google yakni warung soto munir ngadiluwih, soto Pak Di yang berlokasi di depan Kantor Pos Ngadiluwih jam buka antara jam 3 sore sampai 9 malam, soto Pak Kewek Ngadiluwih. Semua kuliner ramai saat petang hari, terutama pada hari hari libur selepas kerja. Jadi, sempatkan bagi anda yang melintasi sekitar Jalan Raya Ngadiluwih untuk tidak lupa mampir atau istirahat di warung soto populer dan khas se-Karisidenan Kediri.

Soto Ayam Kampung Branggahan

Pernahkah Anda membayangkan seporsi soto dalam mangkuk mini tak lebih besar dari kepalan tangan sendiri? Jika penasaran, berkunjunglah ke pusat kuliner soto di Kabupaten Kediri, tepatnya di sebelah utara Rumah Sakit Arga Husada, Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih. Kurang lebih 13 Km dari pusat Kota Kediri. Soto ayam kampung Branggahan namanya. Dari kejauhan keunikannya telah terpancar dengan ditandai padatnya kendaraan yang berjajar di depan warung soto tersebut.

Sekilas tampak tak ada yang berbeda dari layaknya warung soto di tempat yang lain. Akan tetapi kalau dicermati saksama akan tampak salah satu keunikan dari soto ayam kampung Branggahan ini. Keunikannya terletak pada mangkuk yang digunakan untuk menyajikan soto. Mangkok kecil yang terbuat dari kaca warna putih yang besarnya tidak lebih dari ukuran kepalan tangan manusia. Mangkuk ini bisa dijumpai pada penjual es dawet keliling pada masa lalu.

Kok kecil sekali mangkuk nya? Tapi jangan tanya sensasi rasanya. Daging ayam goreng yang lembut dan kenyal dipadu kuah santan kental keputih-putihan bercampur bumbu rempah, ditambah taburan daun seledri, tauge kecil dan kecap manis menambah cita rasa yang tak akan terlupakan.

Untuk menu pendampingnya ada kerupuk rambak, telur puyuh, telur bebek dan yang tidak kalah serunya kepala ayam goreng. Harganya cukup terjangkau yakni sekitar 4000 rupiah per porsi mangkuk super mini. Ukuran porsi untuk pembeli pria bisa dua hingga tiga mangkuk sekali makan, sedangkan untuk wanita cukup dua mangkuk dijamin kenyang.Sayangnya mangkuk yang digunakan tidak sebesar soto khas Ngadiluwih

Warung yang buka mulai sore hari dan akan tutup pukul 10 malam ini tak pernah sepi pembeli. Walaupin kini beberapa warung ada yang sepi sekali mungkin karena kurang ramah pelayanan atau mangkuknya yang bertambah mini. Pelanggannya mulai dari masyarakat sekitar Kediri sampai masyarakat luar kota. Pelanggannya berasal dari semua kelas. Mulai dari pengendara sepeda motor sampai pengendara mobil, bahkan tak jarang ada pengendara mobil mewah yang sengaja mampir untuk merasakan sensasi keunikan soto ayam kampung Branggahan. Jadi jangan lupa jika berkunjung ke Kediri sempatkan merasakan kelezatan dan keunikan soto ayam kampung Branggahan. Dijamin ketagihan.

Referensi

http://surabaya.tribunnews.com/2014/05/09/soto-branggahan-porsi-imut-rasa-yahut