Lupus: Tangkaplah Daku, Kau Kujitak

film Indonesia tahun 1987
Revisi sejak 25 November 2022 14.52 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (Pranala luar: clean up)

Berawal dari cerpen karya Hilman Hariwijaya dimajalah Hai dan dibukukan menjadi sebuah novel yang laku keras diera tahun 80-an. Maka dibuatlah Lupus versi layar lebar yang berjudul Tangkaplah Daku Kau Kujitak. Walau judul ini hampir sama dengan film komedi pada tahun 1986, Kejarlah Daku Kau Kutangkap, tetapi antara kedua film ini tidak berkaitan sama sekali. Mengisahkan tentang pelajar kelas 2 SMA yang bernama Lupus.

Tangkaplah Daku Kau Kujitak
SutradaraAchiel Nasrun
ProduserSudwikatmono
Ditulis olehHilman Hariwijaya
PemeranRyan Hidayat
Nurul Arifin
Gito Gilas
Firda Razak
Tatiek Wardiono
Cornelia Agatha
Henky Solaiman
Ria Irawan
Wolly Sutinah
Penata musikAreng Widodo
PenyuntingKarsono Hadi
DistributorElang Perkasa Film
Tanggal rilis
1987
Durasi87 menit
NegaraIndonesia

Sinopsis

Lupus (Ryan Hidayat) adalah pelajar SMA merah-putih yang aktif menulis sebagai wartawan sebuah majalah, senang mengunyah permen karet, cuek dan sangat jail. Ia mengganggu siapa pun, temannya, ibunya (Tatiek Wardiono), adiknya (Firda Razak), kepala sekolah, orang yang baru dikenalnya. Ia memiliki kekasih bernama Poppy (Nurul Arifin), tetapi karena kesibukan Lupus sebagai wartawan muda, sehingga ia tidak memiliki waktu bersama Poppy. Ditambah lagi saat Lupus mewawancarai artis baru bersama sang sahabat Gito (Gito Gilas),Evita Fanny dan foto-foto mereka beredar luas. Poppy pun makin cemburu.

Lulu, sang adik saat itu tengah bingung karena ada laki-laki paruh baya yang bernama Om Pinokio (Hengky Solaiman) suka padanya. Disekolah Lupus ada anak pemilik kantin berparas cantik yang bernama Rini (Cornelia Agatha) hingga banyak siswa yang naksir padanya. Hingga kantin itu difitnah menjual minuman keras oleh seorang siswi yang iri. Rini pun berjualan di terminal, dan tanpa sengaja berjumpa dengan Lupus.

Ternyata ini ulah kawan Lupus yang bernama Ruri yang disuruh oleh Tante Merry yang sangat ambisius untuk menguasai kantin sekolah. Akhirnya Lupus dan kawan-kawannya melaporkan hal ini pada kepala sekolah.

Pemeran

Pranala luar