Hartarto Sastrosoenarto

politisi Indonesia
Revisi sejak 29 November 2022 19.36 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up, removed stub tag)

Ir. Hartarto Sastrosoenarto (30 Mei 1932 – 14 Mei 2017) adalah Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) dan Menteri Koordinator Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Menko Wasbangpan) pada Kabinet Pembangunan VII (1998-1999).[1]

Hartarto Sastrosoenarto
Menteri Negara Koordinator Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia ke-7
Masa jabatan
16 Maret 1998 – 21 Mei 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
T.B. Silalahi
Pengganti
Petahana
Sebelum
Masa jabatan
23 Mei 1998 – 20 Oktober 1999
PresidenBaharuddin Jusuf Habibie
Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
ad-interim
Masa jabatan
1 Oktober 1999 – 20 Oktober 1999
PresidenBaharuddin Jusuf Habibie
Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Indonesia ke-3
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 16 Maret 1998
PresidenSoeharto
Sebelum
Pengganti
Tidak ada,Dihapuskan
Sebelum
Menteri Perindustrian Indonesia ke-14
Masa jabatan
19 Maret 1983 – 17 Maret 1993
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1932-05-30)30 Mei 1932
Delanggu, Klaten, Hindia Belanda
Meninggal14 Mei 2017(2017-05-14) (umur 84)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia
Suami/istriR. Hartini Soekardi
AnakGunadharma
Airlangga
Indira Asoka
Gautama
Maya Dewi
AlmamaterITB
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier

Hartarto telah menjadi seseorang yang menggeluti dunia industri mulai dekade 1960-an. Berawal menjadi Koordinator Teknik Proyek Perluasan Pabrik Kertas Leces, Probolinggo lalu menjadi direkturnya. Pada periode 1964-1965, dia diangkat menjadi Direktur Badan Pimpinan Umum (BPU) Pulp dan Kertas. Selanjutnya, ia menjabat posisi Asisten I Kopel PN Industri Kimia menjadi miliknya. Pada 1968 ia lalu menjadi kepala dnas produksi pada Dirjen Perindustrian Kimia Departemen Perindustrian.

Pada 1973, pria bersuara bariton ini ditarik menjadi direktur pembinaan pada Ditjen Pembinaan Industri Kimia. Dua tahun berikutnya, dia diangkat menjadi Direktur Industri Silikat. Kariernya makin melejit saat jabatan Dirjen Industri Kimia dipegangnya pada 1979 sampai kemudian diangkat jadi Menteri Perindustrian Indonesia pada tahun 1983.[2]

Sebagai menteri, ia sangat menentang ekspor bahan mentah dan mendesak agar Indonesia hanya boleh mengekspor hasil olahan. Hal ini didasarkan dengan pengalaman saat zaman kolonial, VOC memiskinkan Indonesia dengan mengekspor bahan mentah.[3]

Pernikahan

Hartarto menikah dengan Hartini Hartarto yang merupakan putri dari RH. Didi Soekardi Widjaja (pengusaha dan pejuang dari Sukabumi) dan istrinya Iyar Sekarningsih (yang tidak lain merupakan kerabat dekat Laksamana Sukardi dan tokoh Petisi 50 Wachdiat Sukardi (yang pernah menjadi Caleg PDI pada Pemilu 1982))[4]. Saat awal menikah muda Hartini ditinggal Hartarto ke Australia untuk kuliah. Hanya berhubungan melalui surat-menyurat pos. Hartarto menulis surat kepada Hartini setiap minggu.[3] Pernikahan ini dan dikaruniai 5 anak yakni:

Buku Biografi

Ia meluncuran buku biografi yang berjudul Perjalanan Pemikiran dan Karya Hartarto yang ditulis oleh Carmelia Sukmawati. Buku ini bercerita mengenai perjalanan hidup dan kariernya. Diawali dengan perjalanan hidup semasa kecil dan kehidupan berkeluarga, buku ini menjabarkan pengalaman Hartarto selama menjabat sebagai Dirjen Industri Kimia Dasar (1979-1983), Menteri Perindustrian (1983-1993), Menteri Koordinator Bidang Industri dan Perdagangan (1993-1995), Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (1995-1998), Menteri Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara (Maret – Mei 1998), merangkap Menko Ekuin (1998-1999), serta pencapaiannya dalam meraih gelar Doktor Kehormatan dan berbagai penghargaan lainnya. Pada bagian akhir, penulis menyampaikan pemikiran-pemikiran Hartarto mengenai masa depan bangsa, dan keyakinannya bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar dan maju pada 2030.[9]

Referensi

  1. ^ Biodata Hartarto Sastrosoenarto di kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id
  2. ^ "Bisnis Anak Menko Hartarto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-10. Diakses tanggal 2015-08-26. 
  3. ^ a b Hartarto 80 Tahun; Konsisten Menolak Ekspor Bahan Baku
  4. ^ "R. Didi Sukardi Widjaja - PNI (Partai Nasional Indonesia) - Profil Anggota". Konstituante.Net. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  5. ^ Liputan6.com (2004-04-17). "Komisaris Independen SCTV Gunadharma Hartarto Wafat". Liputan6.com. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  6. ^ Administrator (1988-07-09). "Pernikahan indira hartarto". Tempo.co. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  7. ^ "PT Gajah Tunggal Tbk". www.gt-tires.com. Diakses tanggal 2021-03-26. 
  8. ^ "Profil Direksi | Polychem Indonesia". Diakses tanggal 2021-03-26. 
  9. ^ Ringkasan Buku Perjalanan Pemikiran dan Karya Hartarto
Jabatan politik
Didahului oleh:
T.B. Silalahi
Menteri Negara Koordinator Pendayagunaan Aparatur Negara Indonesia
1998–1999
Diteruskan oleh:
Freddy Numberi
Didahului oleh:
Ginandjar Kartasasmita
Menteri Negara Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia
ad-interim

1999
Diteruskan oleh:
Kwik Kian Gie
Didahului oleh:
Johannes Leimena
Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi Indonesia
1993–1998
Diteruskan oleh:
Tidak Ada
Didahului oleh:
A.R. Soehoed
Menteri Perindustrian Indonesia
1983–1993
Diteruskan oleh:
Tungki Ariwibowo