Rumah tanpa Jendela
Rumah tanpa Jendela adalah film musikal Indonesia 2011 yang diangkat dari cerita pendek karya Asma Nadia berjudul Jendela Rara. Film ini disutradarai oleh Aditya Gumay dan diproduseri oleh Kak Seto serta dibintangi oleh Emir Mahira dan Dwi Tasya.
Rumah tanpa Jendela | |
---|---|
Sutradara | Aditya Gumay |
Produser | |
Ditulis oleh |
|
Pemeran | |
Penata musik | Aditya Gumay |
Perusahaan produksi | PT Smaradhana Pro Sanggar Ananda |
Distributor | MNC Media (melalui Vision+ Originals) |
Tanggal rilis | 24 Februari 2011 |
Durasi | 100 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 2011 |
Film ini dirilis di bioskop pada 24 Februari 2011.
Berkat kemampuan aktingnya di film ini, Emir Mahira yang kala itu berusia 14 tahun berhasil mendapatkan Piala Citra untuk kategori Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia 2011. Hal ini mengulang kemenangan Albert Fakdawer yang berhasil memenangkan kategori yang sama di usia 13 tahun.
Sinopsis
suntingRara (Dwi Tasya) gadis kecil berusia 8 tahun, sangat ingin punya jendela di rumahnya yang kecil berdinding tripleks bekas di sebuah perkampungan kumuh tempat para pemulung tinggal di Menteng Pulo, Jakarta.
Si Mbok (Inggrid Widjanarko), neneknya Rara yang sakit-sakitan dan ayahnya, Raga (Raffi Ahmad) yang berjualan ikan hias dan tukang sol sepatu, tidak cukup punya uang untuk membuat atau membeli bahkan hanya selembar daun jendela dan kusennya saja. Rara juga punya Bude, yaitu Bude Asih.(Yuni Shara)
Bersama teman-temannya sesama anak pemulung, sebelum ngamen atau ngojek payung jika hari sedang hujan, Rara sekolah di tempat sederhana khusus untuk anak jalanan. Bu Alya (Varissa Camelia) satu-satunya pengajar sukarelawan disitu yang membimbing dan membina anak-anak pemulung tersebut.
Di tempat lain, di perumahan mewah kota Jakarta – adalah Aldo (Emir Mahira) anak lelaki berusia 11 tahun yang sedikit terbelakang, merindukan seorang teman di tengah keluarganya yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ia anak bungsu dari pengusaha sukses, Pak Syahri (Aswin Fabanyo) dan Nyonya Ratna (Alicia Djohar). Kehadiran Nek Aisyah (Aty Cancer Zein) – Ibu Pak Syahri menjadi penghiburan untuk Aldo. Nek Aisyah sangat menyayanginya.
Suatu hari, Aldo berkenalan dengan Rara yang saat itu tengah mengojek payung dan terserempet mobil Aldo. Sejak itu mereka menjadi akrab. Perkampungan kumuh tempat Rara tinggal terjadi kebakaran, sementara di rumah Aldo semua panik karena Aldo pergi dari rumah, kecewa dengan sikap kakaknya yang terang-terangan mengatakan merasa malu memiliki adik seperti dirinya.
Apa yang terjadi dengan hidup Rara selanjutnya ? Bagaimana persahabatannya dengan Aldo? Apakah Rara dapat mewujudkan mimpi memiliki jendela di rumahnya? Bagaimana juga dengan nasib Simbok dan Bude Asih?
Berbagai peristiwa yang mengejutkan dan menyentuh bergulir bersama kisah persahabatan Rara dan Aldo.[1]
Pemeran
sunting- Dwi Tasya sebagai Rara
- Emir Mahira sebagai Aldo
- Inggrid Widjanarko sebagai Si Mbok
- Raffi Ahmad sebagai Raga (Ayah Rara)
- Atie Cancer sebagai Nek Aisyah
- Yuni Shara sebagai Bude Asih
- Aswin Fabanyo sebagai Pak Syahri
- Alicia Djohar sebagai Bu Ratna
- Varissa Camelia sebagai Bu Alya
- Maudy Ayunda sebagai Andini
- Ouzan Ruz sebagai Adam
- Billy Davidson sebagai Rio
- Ayu Gumay sebagai Alfi
- Jessica Veranda sebagai Ade
- Indra Bekti
Referensi
sunting- ^ Laman Rumah Tanpa Jendela Diarsipkan 2013-01-04 di Wayback Machine., diakses pada 24 Desember 2010
Pranala luar
sunting- Rumah tanpa Jendela di IMDb (dalam bahasa Inggris)
- Ulasan di Cineplex Diarsipkan 2010-12-26 di Wayback Machine.