Uji kekonvergenan

Revisi sejak 5 Desember 2022 03.13 oleh Dedhert.Jr (bicara | kontrib) (→‎Contoh: perbarui)

Uji kekonvergenan (bahasa Inggris: convergence tests) dalam matematika adalah kumpulan metode untuk melakukan uji yang berkenaan dengan deret konvergen, kekonvergenan bersyarat, kekonvergenan mutlak, kekonvergenan selang atau divergensi suatu deret tak terhingga.

Daftar uji kekonvergenan

  • Limit dari jinumlah: Jika limit dari jinumlah (atau limit dari yang dijumlahkan) tidak dapat didefinisikan atau bukan nol, yaitu  , maka deret tersebut pasti divergen. Dalam hal ini, jumlah parsial merupakan barisan Cauchy hanya jika limit ini ada dan sama dengan nol. Uji ini tidak mempunyai kesimpulan jika limit jumlah semua elemen sama dengan nol.
  • Uji rasio: Uji ini juga dikenal sebagai kriteria d'Alembert (d'Alembert's criterion). Uji ini mengatakan: Misalkan terdapat   sedemikian rupa sehingga
     
    Jika  , maka deret tersebut konvergen. Jika  , maka deret tersebut divergen. Jika  , maka uji rasio tidak meyakinkan, dan deret itu bisa saja konvergen atau divergen.
  • Uji akar: Uji ini juga dikenal sebagai "Uji akar ke-n" (n-th root test)atau kriteria Cauchy (Cauchy's criterion). Misalkan
     
    dengan   melambangkan limit atas (kemungkinannya ∞; jika ada limit, maka itulah nilainya). Jika  , maka deret tersebut konvergen. Jika  , maka deret tersebut divergen. Jika  , maka uji akarnya tidak meyakinkan, dan deret itu bisa saja konvergen atau divergen.
  • Uji integral: Suatu deret dapat dibandingkan dengan suatu integral untuk menguji apakah deret tersebut konvergen atau divergen. Misalkan   adalah suatu fungsi positif dan menurun secara monoton sedemikian rupa sehingga  . Jika
     
    maka deret tersebut konvergen. Akan tetapi, jika integralnya divergen, maka deret tersebut juga divergen. Dengan kata lain, deret   konvergen jika dan hanya jika integralnya konvergen.
    • Korolari dari uji integral yang umum dipakai adalah uji deret-p: Misalkan  , maka   konvergen jika  . Kasus   untuk uji ini akan menghasilkan deret harmonik yang hasilnya divergen. Kasus   adalah masalah Basel dan deret tersebut konvergen menuju  . Secara umum, untuk  , maka deret tersebut sama dengan fungsi zeta Riemann dari  , yaitu  .
  • Uji perbandingan langsung: Jika deret   merupakan suatu deret konvergen mutlak dan   untuk   yang cukup besar, maka deret   konvergen mutlak.
  • Uji perbandingan limit: Jika  , dan limit   ada, merupakan terhingga dan bukan nol, maka   konvergen jika dan hanya jika   konvergen.
  • Uji kondensasi Cauchy: Misalkan   adalah barisan positif yang tidak menaik, maka jumlah   adalah konvergen jika dan hanya jika jumlah   konvergen. Terlebih lagi, jika jumlah tersebut konvergen, maka berlaku pertidaksamaan  .
  • Uji Abel: Misalnya pernyataan-pernyataan berikut ini benar:   adalah suatu deret konvergen;   adalah suatu urutan monoton; dan   mempunyai batasan (bounded). Maka   juga konvergen.
  • Uji Dirichlet: Jika   adalah barisan bilangan real dan   adalah barisan bilangan kompleks yang memenuhi syarat bahwa:  ,  , dan   untuk setiap bilangan bulat positif   dengan menyatakan suatu konstan, maka deret   konvergen.
  • Uji kekonvergenan Cauchy: Suatu deret   adalah konvergen jika dan hanya jika untuk setiap  , terdapat suatu bilangan asli   sehingga
      berlaku untuk semua   dan untuk semua  .
  • Teorema Stolz–Cesàro: Misalkan   dan   adalah dua barisan bilangan real. Asumsi bahwa   adalah barisan yang monoton sempurna dan divergen, serta mempunyai nilai limit berikut:
     
    Maka, limit
     
  • Uji-M Weierstrass: Misalkan   adalah suatu barisan dari fungsi bilangan real atau kompleks yang terdefinisi pada suatu himpunan  , dan misalkan terdapat barisan bilangan non-negatif   yang memenuhi syarat-syarat:   untuk semua   dan semua  , serta   konvergen. Maka deret   konvergen mutlak dan seragam di  .
  • Uji Raabe–Duhamel: Misalkan   adalah barisan bilangan positif. Misalkan terdapat barisan yang didefinisikan dengan
     
    Jika   ada, maka akan ada tiga kemungkinan: Jika  , maka deret itu konvergen; jika  , maka deret itu divergen; dan jika  , maka uji tersebut tidak dapat disimpulkan. Perumusan uji lainnya adalah sebagai berikut: Misalkan   adalah suatu deret bilangan real. Jika terdapat   dan   (adalah suatu bilangan asli) sehingga
     
    untuk semua  , maka deret   konvergen.

Catatan

  • Untuk sejumlah jenis deret tertentu ada tes konvergensi yang lebih khusus, misalnya untuk deret Fourier digunakan uji Dini

Perbandingan

Uji akar lebih kuat dari uji rasio (lebih kuat karena syarat yang dibutuhkan lebih lemah): bilamana uji rasio menentukan suatu deret tak terhingga itu konvergen atau divergen, maka hasil yang sama didapat dari uji akar, tetapi sebaliknya tidak selalu demikian.[1]

Contohnya, untuk deret

1 + 1 + 0.5 + 0.5 + 0.25 + 0.25 + 0.125 + 0.125 + ... = 4

konvergen menurut tes akar tetapi tidak konvergen menurut tes rasio.

Contoh

Misalkan, diberikan suatu deret

 

 

 

 

 

(i)

Uji kondensasi Cauchy menyiratkan bahwa deret di (i) adalah konvergen terhingga jika

 

 

 

 

 

(ii)

konvergen terhingga. Karena

 
maka deret di (ii) adalah deret geometri dengan rasio  . Deret di (ii) adalah konvergen terhingga jika rasionya lebih kecil dari 1, ditulis  . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa deret di (i) adalah konvergen terhingga jika dan hanya jika  .

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Tes Rasio

Pranala luar