Keuskupan Timika

wilayah administratif gereja di Indonesia
Revisi sejak 6 Desember 2022 00.22 oleh Ustad abu gosok (bicara | kontrib) (typo)

Keuskupan Timika adalah keuskupan yang terletak di seluruh Provinsi Papua Tengah (Kabupaten Mimika, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, , Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Paniai, dan Kabupaten Nabire) serta sebagian Provinsi Papua (Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, dan Kabupaten Mamberamo Raya) dalam Provinsi Gerejani Merauke di Indonesia. Keuskupan Timika meliputi wilayah seluas 102,892 km².

Keuskupan Timika

Dioecesis Timikaensis
Katolik
Lokasi
Negara Indonesia
WilayahPapua Tengah
Merauke
Dekanat
  • Mimika–Agimuga
  • Moni–Puncak Jaya
  • Paniai
  • Kamu–Mapia
  • Teluk Cendrawasih
  • Tigi
Kantor pusat
Jalan Cendrawasih 12 Kwamki, Mimika Baru, Mimika 99910
Koordinat4°31′53″S 136°51′43″E / 4.531442°S 136.861839°E / -4.531442; 136.861839
Statistik
Luas102.892 km2 (39.727 sq mi)[2]
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2015[1])
1142230
114.680 (10.04%)
Paroki30
Kongregasi21
Imam22[1]
Informasi
DenominasiKatolik Roma
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusRitus Roma
Pendirian19 Desember 2003
KatedralTiga Raja, Timika
Bahasa
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
Uskupsede vacante
Administrator diosesan
R.D. Marthen Kuayo[7][8]
Vikaris yudisial
R.D. Amandus Rahadat
Sekretaris jenderal
R.P. Andreas Madya Sriyanto, S.C.J.
EkonomMax Welerubun
Situs web
keuskupantimikapapua.com

Garis waktu

  • Didirikan sebagai Keuskupan Timika pada tanggal 19 Desember 2003, memisahkan diri dari Keuskupan Jayapura

Waligereja

Ordinaris

Uskup Timika

Prelat tituler

Administrator Diosesan Keuskupan Timika
  • R.D. Marthen Ekowaibi Kuayo (sejak 3 Agustus 2019)

Sejarah

Kontak pertama para imam dengan sejumlah warga di Keuskupan Timika terjadi pada Mei 1896. Mula-mula, Imam Cornelius Johannes Franciscus Le Cocq d'Armandville, S.J.,[9][10] bersama dengan dua siswa dari Daerah Kapaur, Fakfak, berkunjung ke Kipia,[11][12] Mimika, selama 10 hari dan kemudian berencana kembali ke Daerah Kapaur pada 27 Mei. Namun, kapal yang ditumpanginya menghadapi cuaca buruk dan Le Cocq d'Armandville tewas tenggelam.[13]

Peristiwa pembaptisan pertama dilakukan oleh Imam Kowatzky, M.S.C., pada 11 Agustus 1928 di Paroki Kokonao.[14] Selanjutnya, perluasan wilayah keuskupan dilakukan oleh Herman Tillemans, M.S.C., pada 27 Desember 1929 manakala ia mengunjungi Kokonao sebagai persiapan dalam mengunjungi sejumlah daerah di Danau Wisselmeren, Paniai.[15][16] Sesudah Paniai, misi Tillemans kemudian berlanjut ke Kamu, Mapia, Moni, dan Dogiyai.

Perjalanan Tillemans ini dibantu oleh Auki Tekege. Auki Tekege mempertemukan antara Mgr Tillemans beserta rombongan dari OFM dengan tokoh-tokoh adat dari Kamu, Mapia, Moni/Migani, maupun Dogiyai dengan memanfaatkan Paroki Modio sebagai titik awal pertemuan, yakni pada tanggal 26 Desember 1936.[6][17][18]

Hingga 1989, Keuskupan Timika merupakan bagian dari Keuskupan Jayapura. Setelah 1 Januari 1989, Herman Ferdinandus Maria Münninghoff, O.F.M. membentuk suatu vikar episkopal baru di sebelah barat Keuskupan Jayapura. Pada 15 Januari 2001, peserta sidang Konferensi Waligereja Indonesia mengusulkan satu kevikepan di sebelah barat dari Keuskupan Jayapura dipisah dari Keuskupan. Pada 15 November 2003, Paus Yohanes Paulus II meresmikan pembentukan Keuskupan Timika dan menetapkan Gereja Tiga Raja sebagai pusat keuskupan.[19]

Paroki


Dekanat Mimika–Agimuga

Kabupaten Mimika
  • Paroki Katedral Timika – Tiga Raja
  • Paroki Kokonao – Maria Bintang Laut
  • Paroki Paraoka / Pronggo – Maria Fatima
  • Paroki Atuka – Santo Yoseph
  • Paroki Mapurujaya – Emanuel
  • Paroki Agimuga – Kebangkitan
  • Paroki SP3 (Karang Senang) – Santo Petrus
  • Paroki Sempan – Santo Stefanus
  • Kuasi Paroki Timika Jaya SP2 – Santa Sesilia

Dekanat Moni–Puncak Jaya

Kabupaten Intan Jaya
  • Paroki Bilogai – Santo Misael
  • Paroki Bilai – Santo Yohanes Pemandi
  • Paroki Titigi – Santo Fransiskus Xaverius
  • Paroki Mbugulo – Santo Petrus
Kabupaten Puncak
  • Paroki Ilaga – Santo Petrus

Dekanat Paniai

Kabupaten Paniai
  • Paroki Enarotali – Santo Yusuf
  • Paroki Epouto – Santo Fransiskus Asisi
  • Paroki Komopa – Kristus Jaya
  • Paroki Obano – Santo Fransiskus
  • Paroki Madi – Salib Suci
  • Paroki Dauwagu – Kristus Sang Penebus
  • Paroki Wedaumamo – Kristus Sang Gembala
  • Paroki Yagai – Santo Antonius Padua
 
 
Paroki di Dekenat Timika:
 
Kokonao
 
Atuka
 
Mapuru
Jaya
 
Bilogai
 
Bilai
 
Bayun
 
Mbugulo
 
Ilaga
 
Paroki di Dekenat Paniai:
 
Komopa
 
Paroki di Dekenat Kamu-Mapia:
 
Apouwo
 
Deneiode
 
Paroki di Dekenat Tigi:
 
Paroki di Nabire:
 
Nabire Barat
Paroki di Keuskupan Timika

Dekanat Kamu–Mapia

Kabupaten Dogiyai
  • Paroki Moanemani – Santa Maria Imaculata
  • Paroki Modio – Santa Maria Ratu Rosari
  • Paroki Timeepa – Kristus Penebus
  • Paroki Bomomani – Maria Menerima Kabar Gembira
  • Paroki Idakebo – Santa Maria Ratu Rosari
  • Paroki Apouwo – Keluarga Kudus
  • Paroki Puweta – Kristus Terang Dunia
  • Paroki Mauwa – Santo Petrus
  • Paroki Ugapuga – Santo Yohanes Pemandi
  • Paroki Abouyaga – Hati Kudus Yesus Kristus
  • Kuasi Paroki Deneiode – Santo Yosef

Dekanat Teluk Cendrawasih

Kabupaten Nabire (Papua Tengah)
  • Paroki Nabire (KSK) – Kristus Sahabat Kita
  • Paroki Bumi Wonorejo – Santo Antonius Padua
  • Paroki Siriwini – Kristus Raja
  • Paroki Nabire Barat – Santo Yosep
Kabupaten Biak Numfor (Papua)
  • Paroki Biak (Kota) – Santa Maria Diangkat ke Surga
  • Paroki Biak (Brambaken) – Kerahiman Ilahi
Kabupaten Kepulauan Yapen (Papua)
  • Paroki Serui – Bunda Maria
 
 
Brambaken
 
Biak Kota
 
Serui
Paroki di Teluk Cendrawasih

Dekanat Tigi

Kabupaten Deiyai
  • Paroki Waghete – Santo Yohanes Pemandi
  • Paroki Diyai – Segala Orang Kudus
  • Paroki Damabagata – Kristus Kebangkitan Kita
  • Kuasi-Paroki Kemugepa - Santa Perawan Maria[20]
  • Paroki Wagomani – Santo Yoseph

Referensi

  1. ^ a b F.C.L., Benedicta (26 Maret 2020). "Keuskupan Timika". Departemen Dokumentasi dan Penerangan. Jakarta Pusat: Konferensi Waligereja Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2022. 
  2. ^ Magay September 2020, hlm. 13.
  3. ^ a b "Gereja katolik St Petrus Gelar Misa Inkulturasi Budaya Amungme Kamoro". Tabuka News. 13 Agustus 2018. Diakses tanggal 11 Juni 2022. 
  4. ^ Batlayeri (25 April 2022). "Herry Ario Naap Hadiri Misa Inkulturasi Suku Biak di Paroki Santa Maria". Papua Untuk Semua. Diakses tanggal 11 Juni 2022. 
  5. ^ Suroso (24 November 2020). "Setelah Tabisan Imamat Pastor Benyamin Magai, PR Pimpin Misa Perdana". Papua Pos Nabire. Diakses tanggal 24 Januari 2022. 
  6. ^ a b [1]
  7. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 2018-06-07. 
  8. ^ Belau, Arnold (27 April 2020). "Pastor Marthen Kuayo: Selain Bagi Uang dan Beras, Pemerintah Juga Harus Bagi Alat Kerja". Suara Papua. Diakses tanggal 21 Mei 2020. 
  9. ^ Mulyadi (Agustus 2019). Etnografi Pembangunan Papua (dalam bahasa (Indonesia)). Sleman: Deepublish. hlm. 45. ISBN 9786232099678. 
  10. ^ "Who (Jesuits)". Perpustakaan Boston College. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  11. ^ Tukan, Ben (2021). "Titus Pekei: Sejarah Misi Katolik di Tanah Papua Dimulai dari Pater Cornelis Le Cocq d'Armanville". Tiffa News. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  12. ^ Catatan lain menyebutkan bahwa Le Cocq d'Armandville dibunuh di kapal dan jenazahnya ditenggelamkan.[butuh rujukan]
  13. ^ Steenbrink, Karel (2007), Catholics in Indonesia, 1903-1942 : A Documented History (dalam bahasa (Inggris)), 2, Brill, hlm. 233, ISBN 978-90-67-18260-7 
  14. ^ [2]
  15. ^ [3]
  16. ^ Hanggu, Felicia Permata (25 Juni 2018). "Jalan Misi Gereja Papua". Majalah Hidup. Diakses tanggal 17 Januari 2022. 
  17. ^ [4]
  18. ^ [5]
  19. ^ Magay September 2020, hlm. 15.
  20. ^ "Keuskupan Timika, Administrator Mengesahkan Stasi Kemugepa: Sah Menjadi Quasi Paroki". Keuskupan Timika. 9 September 2022. Diakses tanggal 6 Desember 2022. 

Daftar pustaka

  • Magay, Benyamin (September 2020), "Problem Perdamaian di Keuskupan Timika", Problematika Perdamaian dan Pastoral Kemanusiaan di Keuskupan Timika (dalam bahasa (Indonesia)), Denpasar: Pustaka Larasan, ISBN 9786025401855 

Pranala luar