Inner child

Revisi sejak 9 Desember 2022 15.38 oleh Kris Simbolon (bicara | kontrib) (merapikan, template harusnya ditaruh di atas.)

Inner child adalah kepribadian seseorang yang dihasilkan dari pengalaman masa kanak-kanak, dapat disebut juga sisi kenak-kanakan yang masih ada pada masa dewasa. Hal ini dikarenakan pengalaman masa lalu yang belum terselesaikan. [1] Ibaratnya seorang anak yang dimarahi oleh orang tunaya ketika menjatuhkan gelas, dan tanpa sengaja pecahan itu melukai kakinya. Luka pada kaki mungkin bisa disembuhkan dalam waktu singkat, namun luka yang diakibatkan oleh bentakan orangtua akan terus membekas pada jiwa anak tersebut dan terbawa hingga masa dewasa. Hal ini menyisakan rasa sedih, marah, gelisah, malu dan perasaan negatif lainnya.[2]

Ada beberapa kasus yang awalnya dianggap keanehan, namun jika memahami dengan baik, sebenarnya semua berawal dari inner child. Misalkan kasus seorang gadis yang dianggap aneh oleh lingkungannya, karena dia cenderung menjauh dari komunitas, menutup diri dan hampir jarang berbicara. Mungkin di awal, kita akan melihat dia sebagai seorang anak yang sangat pendiam. Namun, sesungguhnya pendiam itu sendiri merupakan akibat dari lukanya. Masa kecil yang dipermalukan oleh teman-temannya karena miskindan menjadi sasaran orangtua ketika berkelahi dan menjadikan dirinya tertekan. Kedua hal tersebut yang menjadikan dia sebagai anak yang pendiam.[3]

Referensi

  1. ^ Surianti, Surianti (2022-09-30). "Inner Child: Memahami dan Mengatasi Luka MasaKecil". Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohani. 8 (2): 10–18. doi:10.47435/mimbar.v8i2.1239. ISSN 2716-3806. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2008-10-19). "Memahami Luka Batin Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-09. 
  3. ^ Tampubolon, Tiawan. "Luka Batin".