Indosat-M3
PT Indosat Multimedia Mobile (Indosat-M3) adalah perusahaan operator telepon seluler bersistem GSM di Indonesia yang berdiri pada 25 Juli 2001.[1] Pada triwulan akhir tahun 2003, ia telah dilebur (merger) dengan PT Indosat Tbk. Oleh karena itu, sejak saat itu, perusahaan ini bubar dan penanganan produknya diteruskan oleh Indosat.
Indosat-M3 | |
Anak perusahaan | |
Industri | Telekomunikasi |
Nasib | Merger dengan PT Indosat Tbk |
Penerus | Indosat |
Didirikan | 25 Juli 2001 |
Pendiri | Indosat |
Ditutup | 20 November 2003 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Hasnul Suhaimi (Mantan Direktur Utama) |
Produk | Operator seluler GSM |
Merek | BRIGHT (pascabayar) SMART (prabayar) |
Pemilik | Indosat |
Kelahiran Indosat-M3 sendiri didasarkan pada pandangan bahwa pada era liberalisasi industri komunikasi, Indosat tidak boleh sekadar menjadi pemain Sambungan Langsung Internasional seperti sebelumnya. Untuk itulah, Indosat harus menjadi penyedia bisnis telekomunikasi lengkap dan terintegrasi. Upaya ini dilakukan dengan mendirikan IM3 (yang bermain di industri operator seluler), IndosatM2 (yang bermain di bisnis internet), dan akuisisi saham Satelindo pada 2001. IM3 sendiri dimaksudkan untuk membentuk masyarakat multimedia mobile Indonesia.[2]
Produknya antara lain kartu prabayar SMART (sekarang menjadi IM3 Prabayar) dan kartu pascabayar BRIGHT (sekarang menjadi IM3 Pascabayar). Ia mempunyai banyak fitur yang bermanfaat seperti transfer pulsa serta fasilitas GPRS, MMS, Conference Call dan Call Divert. Selain itu, IM3 juga menawarkan fitur Information on Demand seperti berita, valas, ramalan cuaca dan horoskop yang bertarif antara Rp 400-1.000. Produk-produk ini diciptakan sesuai target pasar IM3, yaitu kaum muda berumur 15-35 tahun. Pada 2002, tercatat SMART sudah memiliki 150.000 pelanggan dan BRIGHT sudah memiliki 7500 pelanggan (lebih dari target awalnya yang hanya 50.000 pelanggan).[3] Pelanggan ini terus bertambah dan akhir 2002 IM3 sudah menambah pelanggannya menjadi 500.000.[4] IM3 diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2001 di Batam dan dilanjutkan dengan kota-kota besar di Jawa dari kota Semarang, Surabaya, Bandung, dan akhirnya Jakarta pada tanggal 14 November 2001. Demi mendukung proyek ini, manajemen sendiri menganggarkan dana US$ 250 juta untuk membangun 1500 BTS hingga 2003 (pada 2002 tercatat sudah memiliki 450 BTS), dan pada akhir 2001 induknya Indosat sudah menyuntikkan dana sebesar US$ 170 juta.[2] Infrastrukturnya sendiri dibangun oleh Ericsson sejak Oktober 2000 di berbagai daerah.[1]
Pelanggan IM3 dapat menggunakan telepon seluler dual band (900 & 1800 MHz). Khusus 1800 MHz, IM3 merupakan salah satu pionirnya karena merupakan operator kedua (setelah Lippo Telecom) yang menggunakan frekuensi ini (namun, karena Lippo Telecom masih beroperasi lokal di Jawa Timur, maka IM3 dianggap yang pertama beroperasi nasional). Izin GSM/DCS 1800 MHz nasional ini sebelumnya didapatkan oleh Indosat pada 16 Agustus 2000, namun kemudian dialihkan ke IM3.[5][6] Dengan frekuensi dual band ini, diharapkan dapat menampung pelanggan yang lebih banyak dan mengurangi drop call atau network busy serta dapat meningkatkan kualitas suara. Pelanggan IM3 dapat menggunakan layanan di seluruh Indonesia selama berada pada jangkauan jaringan IM3, Sat-C (Satelit Palapa-C), dan Indosat, mengingat ketiganya berada dalam satu pengendalian. IM3 memiliki jangkauan luas yang didukung oleh "Sinyal Kuat Indosat".
Seiring waktu, pemerintah kemudian menjual 41,94% sahamnya di Indosat kepada STT (anak usaha Temasek Holdings) Singapura pada 15 Desember 2002, dengan harga Rp 12.950/saham. Transaksi yang sampai saat ini masih kontroversial (dan dianggap kesalahan besar oleh beberapa pihak ini), dilakukan dengan harga total Rp 5,62 triliun.[7] Di bawah manajemen baru mereka kemudian melanjutkan kebijakan manajemen lama yang merencanakan merger sejak Agustus 2002 antara Indosat-M3, Satelindo, Bimagraha Telekomindo dan Indosat. Pada akhirnya, merger resmi dilakukan pada 20 November 2003, dan praktis Indosat-M3 (bersama Bimagraha dan Satelindo) pun lenyap dan operasionalnya bergabung dengan Indosat.[8][9] Untuk sisa-sisa dari merger ini sendiri diharapkan tuntas pada 2005. Khusus merek Indosat-M3 sendiri, yaitu SMART dan BRIGHT, kemudian dilebur menjadi satu nama: IM3, yang merupakan singkatan dari pemilik sebelumnya.[10]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Indosat Dirikan Perusahaan Pelayanan Jasa Selular
- ^ a b 45 kisah bisnis top pilihan
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 14,Masalah 8-12
- ^ Kejahatan terhadap negara: kasus divestasi Indosat
- ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 12,Masalah 9-17
- ^ Panji masyarakat, Bagian 4
- ^ Gerakan Pro Hak Angket Kasus Divestasi Indosat Peroleh 12 Tanda Tangan
- ^ Indonesian Commercial Newsletter, Volume 29,Masalah 379-386
- ^ Telecommunications Development in Asia
- ^ RUPSLB Indosat Setuju Merger IM3 dan Satelindo
Pranala luar
- Situs web resmi Indosat Diarsipkan 2007-11-24 di Wayback Machine.
- M3-Access Diarsipkan 2008-11-12 di Wayback Machine.