Tokek hutan
Tokek hutan atau tokek mata-hijau (Gekko smithii) adalah jenis tokek paling besar tubuhnya di antara marga Gekko yang tersebar di kepulauan Sunda Besar dan Semenanjung Malaya. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Large Forest Gecko atau Smith's Green-eyed Gecko, merujuk pada warna matanya yang kehijauan. Nama spesiesnya, Smithii, sebagai penghormatan kepada ilmuwan Andrew Smith (1797-1872), ahli zoologi dari Skotlandia yang mendirikan Museum Afrika Selatan.
Tokek hutan
| |
---|---|
Gekko smithii | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 178240 |
Taksonomi | |
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found. | |
Spesies | Gekko smithii Gray, 1842 |
Tata nama | |
Sinonim takson | |
Distribusi | |
Pengenalan
suntingTubuh berukuran besar. Panjang total hewan jantan mencapai 0.38 meter (376 mm).[3][4] Sisi punggung (dorsal) berkulit kasar, dengan 10-12 deretan bintil-bintil berwarna keputihan yang berjajar hingga ke ekor. Ujung-ujung jari kaki melebar dengan pangkal berselaput. Semua jari bercakar (kuku) kecuali jari jempol (ibu jari).[3][5][6] Punggung berwarna abu-abu kuning kecoklatan atau kehijauan, dengan sederetan pita atau garis putih (terbentuk dari bintik-bintik besar berwarna putih) didahului oleh jalur pita gelap. Iris berwarna hijau pucat, lidah merah jambu berujung abu-abu.[4] Ekor berwarna sama dengan punggung dengan belang-belang putih, krem, dan deretan bintik-bintik menonjol yang berjejer beraturan.[3]
Kebiasaan dan penyebaran
suntingTokek mata-hijau aktif pada malam hari dan tinggal di pepohonan hutan, walau terkadang juga ditemukan di bangunan atau rumah. Bunyinya sedikit mirip suara anjing ketika menyalak, yaitu bunyi tok atau gok keras yang diulang-ulang sebanyak 3 hingga 4 kali dan diikuti oleh bunyi desir. Makanan utama tokek ini adalah serangga.[4][6] Tokek hutan bertelur 2 butir setiap kalinya. Setiap telur berukuran kurang-lebih 19 × 20 mm.[4]
Tokek ini didapati mulai dari Burma, Thailand selatan (Satun, Narathiwath, Pattani), Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di sekitarnya (Perak, Pahang, Selangor, P. Pinang, P. Tioman dan Kep. Seribuat), Kepulauan Nikobar, Sumatra dan pulau-pulau di sekitarnya (termasuk P. Nias), Jawa, Kalimantan (termasuk wilayah Sabah, Serawak, dan Brunei), serta Sulawesi dan Kepulauan Togean.[1][4][5]
Jenis yang serupa
sunting- G. verreauxi Tytler menyebar di Kepulauan Andaman.
- G. siamensis Grossmann & Ulber menyebar di Thailand tengah.
Catatan kaki
sunting- ^ a b The Reptile Database: Gekko smithii
- ^ Richman N, Böhm M (2010). "Gekko smithii ". The IUCN Red List of Threatened Species 2010: e.T178240A7504944. https://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2010-4.RLTS.T178240A7504944.en. Downloaded on 31 May 2018.
- ^ a b c Manthey, U. & W. Grossmann. 1997. Amphibien und Reptilien Südostasiens. Natur und Tier Verlag, Münster, pp. 234-235
- ^ a b c d e Das, I. 2011. A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of Borneo. 2nd Ed. New Holland Publisher Ltd. p. 100
- ^ a b Koch, A. et al. 2009. First record of Gekko smithii Gray, 1842 (Reptilia: Gekkonidae) from Sulawesi, Indonesia[pranala nonaktif permanen]. Salamandra 45 (3): 172-176
- ^ a b Cox, M.J., P.P. van Dijk, J. Nabithabhata & K. Thirakhupt. 1998. A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of Peninsular Malaysia, Singapore and Thailand. Asia Books, Bangkok, Thailand. p. 82
Pranala luar
sunting- Informasi terkait dengan Gekko smithii dari Wikispecies.
Media tentang Gekko smithii di Wikimedia Commons
- (Inggris) Gekko smithii
- (Inggris) Info pemeliharaan Diarsipkan 2011-12-18 di Wayback Machine.
- (Inggris) Foto-foto