Pulau Sibandang

pulau di Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Indonesia
Revisi sejak 19 Desember 2022 10.50 oleh Kris Simbolon (bicara | kontrib) (Menghapus pengalihan ke Pulau Pardepur)

Pulau Sibandang atau Pulau Pardepur Salah satu destinasi wisata di Kawasan Danau Toba. Pulau ini berada di Muara, Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Merupakan pulau terbesar kedua di Kawasan Danau Toba setelah Pulau Samosir. Luasnya mencapai 461 hektare, dengan ketinggian sekitar 910 meter di atas permukaan laut.

Pulau Sibandang (Pardepur)
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat2°21′44.64″N 98°53′48.12″E / 2.3624000°N 98.8967000°E / 2.3624000; 98.8967000
Pemerintahan
NegaraIndonesia
ProvinsiSumatra Utara
Peta

Pulau ini dihuni empat marga, yaitu marga Ompusunggu, Rajagukguk, Simaremare, dan Siregar dengan jumlah penduduk keseluruhan sebesar 1.200 jiwa. Empat marga tersebut disimbolkan dengan adanya Pohon Hariara yang tumbuh di Desa Sibandang sebagai pendiri Sibandang. Pulau Sibandang juga merupakan salah satu dari 16 geosite yang ada di Geopark Kaldera Toba. Sejumlah hal yang bisa dinikmati di sana, nuansa pedesaan tradisional dan unsur-unsur geopark. Hasil perkebunan menunjang produksi pertanian di kawasan ini. Khususnya komoditas mangga udang, yaitu mangga khas Pulau Sibandang. Komoditas mangga dapat menjadi daya tarik agrowisata melalui beberapa olahan kuliner yang diproduksi masyarakat setempat, seperti dodol mangga dan selai mangga. Selain mangga, terdapat pula hasil kebun lainnya, seperti alpukat, kopi, jagung, kakao, kacang tanah, bawang merah, dan ubi-ubian.Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani. Sektor ekonomi lainnya, yaitu berasal dari hasil tangkapan ikan air tawar, seperti ikan mas, mujair, dan pora-pora. Beberapa ritual adat yang masih dilakukan di Pulau Sibandang, seperti Gombura berupa ritual meminta hujan pada musim hujan. Lumban Pasir, yaitu ritual memuja, dan Situnggung berupa ritual berdoa sambil memainkan ogung atau alat musik berbentuk gong sekaligus alat komunikasi yang digunakan masyarakat Batak. Selain ritual, terdapat juga kesenian sakral seperti Hoda-hoda, sejenis kuda lumping.