Stasiun Jayakarta

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Jayakarta (JAY) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +13 meter ini merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling utara pada jalur KA layang lintas Manggarai-Jakarta Kota dan hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja. Nama stasiun ini diambil dari sebuah jalan di dekat stasiun ini yang bernama serupa, yaitu jalan Pangeran Jayakarta.

Stasiun Jayakarta
KAI Commuter
B02

Tampak luar Stasiun Jayakarta.
Lokasi
Koordinat6°8′39″S 106°49′33″E / 6.14417°S 106.82583°E / -6.14417; 106.82583
Ketinggian+13 m
Operator
Letak
km 1+400 lintas Jakarta-Manggarai-Bogor/Nambo[1]
Jumlah peronDua peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur2
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1992
Perusahaan awalPerusahaan Umum Kereta Api (Perumka)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Jakarta Kota
Terminus
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Mangga Besar
menuju Bogor
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Mangga Besar
menuju Nambo
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun ini termasuk ke dalam kategori stasiun baru di jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota saat dijadikan jalur KA layang. Saat jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota masih berada di bawah (menapak di tanah), stasiun ini belum ada.

Sejarah

Pada Februari 1988, diadakan proyek jalur KA layang lintas Manggarai-Jakarta Kota yang menghabiskan dana sebesar Rp432,5 milliar, proyek ini juga meliputi pembangunan stasiun-stasiun KA baru di lintas ini termasuk Stasiun Jayakarta.

Pada 5 Juni 1992, Presiden Soeharto beserta Ibu Tien dan jajaran pemerintahan lainnya meresmikan jalur KA layang ini dengan naik Kereta Rel Listrik (KRL) Rheostatik kelas eksekutif dari Stasiun Gambir menuju ke Stasiun Jakarta Kota. Pada saat diresmikan, belum sepenuhnya pembangunan jalur KA layang ini telah selesai, hingga akhirnya bisa beroperasi penuh setahun kemudian.[3][4]

Berbeda dengan stasiun-stasiun lainnya yang terletak di jalur KA layang Manggarai-Jakarta Kota yang mempunyai tiga lantai, stasiun ini hanya mempunyai dua lantai saja, alasannya adalah karena jalur KA layang ini persiapan akan turun dan menapak ke tanah serta berakhir di Stasiun Jakarta Kota. Pada area stasiun ini juga masih terdapat sisa 1 buah jembatan KA lama peninggalan dari jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota saat masih menapak di tanah, sisa jembatan KA ini kini beralih fungsi menjadi jalan untuk warga. Sebelumnya, terdapat 2 buah jembatan disini karena jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota adalah jalur ganda atau double track. Namun, jembatan yang satunya lagi sudah dibongkar karena lahannya akan dipakai untuk pembangunan pondasi peron layang stasiun dan hanya tinggal menyisakan 1 jembatan saja.

Stasiun Jayakarta mempunyai dua jalur. Pada tahun 2019-2020, dipasang sebuah wesel persimpangan baru yang berlokasi sekitar 50-70 meter ke arah selatan dari Stasiun Jayakarta, serta juga dilakukan modifikasi listrik aliran atas (LAA) untuk jalur pada pada wesel ini.

Bangunan dan tata letak

Bangunan Stasiun Jayakarta ini sudah bergaya modern, dengan sentuhan panel-panel berwarna pink fanta yang sampai hari ini masih dipertahankan dan tidak pernah diubah catnya, hanya tiang peronnya saja yang diubah warnanya menjadi crimson.

Berbeda dengan stasiun-stasiun lainnya yang terletak di jalur KA layang Manggarai-Jakarta Kota yang mempunyai tiga lantai, stasiun ini hanya mempunyai dua lantai saja, alasannya adalah karena jalur KA layang ini persiapan akan turun dan menapak ke tanah serta berakhir di Stasiun Jakarta Kota.

Pada area stasiun ini juga masih terdapat sisa 1 buah jembatan KA lama peninggalan dari jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota saat masih menapak di tanah, sisa jembatan KA ini kini beralih fungsi menjadi jalan untuk warga. Sebelumnya, terdapat 2 buah jembatan disini karena jalur lintas Manggarai-Jakarta Kota adalah jalur ganda atau double track. Namun, jembatan yang satunya lagi sudah dibongkar karena lahannya akan dipakai untuk pembangunan pondasi peron layang stasiun dan hanya tinggal menyisakan 1 jembatan saja.

 
Sisa jembatan jalur bawah Stasiun Jayakarta (arah JAKK).
 
Sisa jembatan jalur bawah Stasiun Jayakarta (arah MGB).

Stasiun Jayakarta mempunyai dua jalur. Pada tahun 2019-2020, dipasang sebuah wesel persimpangan baru yang berlokasi sekitar 50-70 meter ke arah selatan dari Stasiun Jayakarta, serta juga dilakukan modifikasi listrik aliran atas (LAA) untuk jalur pada pada wesel ini.

 

  B02  

P
Lantai peron
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Jalur 1 (Jakarta Kota)      Commuter Line Bogormenuju Jakarta Kota
Jalur 2      Commuter Line Bogor menuju Bogor/Nambo (Mgg. Besar)
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan


Layanan kereta api

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
  Lin Bogor Jakarta Kota -
Bogor
Nambo Hanya beberapa perjalanan

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Bus kota Transjakarta 12K (Asemka Explorer) Stasiun Jakarta KotaStasiun Jakarta Kota (via Pangeran Jayakarta)
Mikrotrans Transjakarta JAK 10 Stasiun Jakarta KotaStasiun Tanah Abang
JAK 120 Terminal Muara Angke-Jakarta International Stadium

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Kayang, U. (2019). Keping-keping Kota. Bantul: Basabasi. hlm. 92. 
  4. ^ "Kereta Layang: Melayang di Atas Jalur Kumuh". Majalah Tempo. 22: 32. 1992. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Jakarta Kota
menuju
Lintas Jakarta
Jakarta Kota–Manggarai
Jakarta Kota–Manggarai
Mangga Besar
menuju


6°08′29″S 106°49′23″E / 6.141285°S 106.823133°E / -6.141285; 106.823133{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman