Umkhonto we Sizwe

Revisi sejak 27 Desember 2022 03.21 oleh Katekuchan (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Umkhonto we Sizwe (disingkat MK, artinya "Tombak Bangsa") adalah sayap bersenjata Kongres Nasional Afrika (ANC) yang didirikan Nelson Mandela dan berperang melawan pemerintah Afrika Selatan.[1] MK melancarkan serangan gerilya pertamanya terhadap instalasi-instalasi pemerintah pada tanggal 16 Desember 1961. MK kemudian dicap sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Afrika Selatan dan Amerika Serikat dan dilarang berdiri.[butuh rujukan]

Umkhonto we Sizwe
Bendera tempur Umkhonto we Sizwe.
Aktif1961–1990
NegaraAfrika Selatan, Angola
AliansiKongres Nasional Afrika Afrika Selatan
Tipe unitGerilya
JulukanMK
Tokoh
Tokoh berjasaNelson Mandela, Oliver Tambo, Joe Slovo, Joe Modise, Chris Hani, Raymond Mhlaba

Kantor pusatnya terletak di Rivonia, kota pinggiran Johannesburg. Pada 11 Juli 1963, 19 anggota ANC dan MK, termasuk Arthur Goldreich dan Walter Sisulu, ditangkap di Liliesleaf Farm, Rivonia (26°2′36″S 28°3′15″E / 26.04333°S 28.05417°E / -26.04333; 28.05417 (Liliesleaf Farm)). Pertanian ini adalah milik Arthur Goldreich dan dibeli dengan dana dari Partai Komunis Afrika Selatan dan ANC, karena orang-orang yang tidak dianggap "Putih" tidak boleh memiliki properti semacam ini sesuai Group Areas Act. Penangkapan ini dilanjutkan dengan Pengadilan Rivonia, yaitu pengadilan terhadap sepuluh pemimpin ANC atas 221 aksi sabotase yang dirancang untuk "mengobarkan revolusi kekerasan". Wilton Mkwayi, kepala MK waktu itu, kabur saat sidang berlangsung.

MK menghentikan operasinya pada tanggal 1 Agustus 1990 menjelang akhir apartheid dan terintegrasi penuh dengan Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan tahun 1994.

Anggota ternama

sunting

Selain pendiri Nelson Mandela,[2] anggota-anggota MK yang terkenal meliputi:

Dalam budaya masyarakat

sunting
  • Tahun 1984, album Spear of a Nation: Umkhonto we Sizwe karya musisi Prince Far I dirilis (pasca kematiannya) sebagai aksi solidaritas terhadap MK.
  • Tahun 1987, album kompilasi hardcore Viva Umkhonto! dirilis melalui label Konkurrel asal Belanda. Album ini menampilkan Scream, Challenger Crew, Morzelpronk, Social Unrest, The Ex, Depraved, Victims Family, B.G.K., Rhythm Pigs, Everything Falls Apart, Kafka Prosess, S.C.A.*, dan 76% Uncertain.
  • Penulis dan pembuat film Afrika-Amerika kelahiran Zimbabwe M.K. Asante, Jr. memakai inisial MK sebagai bentuk penghormatan unuk Umkhonto we Sizwe.
  • Profesor University of California, Irvine (UCI) Frank B. Wilderson III menulis tentang pengalamannya bekerja di MK tahun 1990-an dalam memoarnya yang diterbitkan tahun 2008, Incognegro.[5]
  • Lagu Dave Matthews Band "#36" dipersembahkan kepada Chris Hani, kepala staf MK dan pemimpin Partai Komunis Afrika Selatan yang dibunuh. Liriknya mengandung refrain, "Hani, Hani, won't you dance with me?"

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Manifesto of Umkhonto we Sizwe". African National Congress. 16 December 1961. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-17. Diakses tanggal 2006-12-30. 
  2. ^ "2013". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-21. Diakses tanggal 2013-06-30. 
  3. ^ "Joe Nzingo Gqabi". South African History Online. Diakses tanggal 2012-10-05. 
  4. ^ Laganparsad, Monica. "Recollections". Sunday Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-17. Diakses tanggal 2013-06-30. 
  5. ^ Wilderson, III, Frank B. (2008). Incognegro – A Memoir of Exile and Apartheid. South End Press. hlm. 500. ISBN 978-0-89608-783-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-27. Diakses tanggal 2013-06-30. 

Bacaan lanjutan

sunting
  • Vladimir Shubin (Institute for African Studies, Russian Academy of Sciences), "Unsung Heroes: The Soviet Military and the Liberation of Southern Africa", Cold War History, Vol. 7, No. 2, May 2007
  • Vladimir Shubin, Moscow and ANC: Three Decades of Co-operation and Beyond
  • Rocky Williams, see articles in the Journal of Security Sector Management and others

Pranala luar

sunting