Tarekat Shalihiyyah

salah satu tarekat dalam Islam
Revisi sejak 28 Desember 2022 05.39 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (clean up, added orphan tag)


Tarekat Shalihiyyah (bahasa Somali: Saalixiya; Urwayniya, bahasa Arab: الصالحية) adalah sebuah tarekat Sufi yang lazim di Somalia dan wilayah Somalia yang berdekatan di Etiopia. Didirikan di Sudan oleh Sayyid Muhammad Salih (1854-1919). Tarekat ini dicirikan oleh puritanisme yang khas dari gerakan revivalis lainnya.

Sejarah

Tarekat ini pada akhirnya dapat menelusuri asal-usulnya kembali yaitu ke ulama sufi asal Maroko Ahmad ibn Idris al-Fasi (1760-1837). Para pengikut dan muridnya menyebarkan ajaran al-Fasi ke seluruh dunia. Di antara murid-muridnya adalah Ibrahim bin Shalih bin 'Abd al-Rahman al-Duwayhi (1813-1874), dikenal sebagai al-Rasyid. Di negara asalnya, Sudan, al-Rasyid mempopulerkan ajaran al-Fasi, yang akhirnya mendirikan tarekatnya sendiri, Rasyidiyah.

Setelah berada di sisi al-Fasi ketika dia meninggal, al-Rasyid diakui sebagai penerus gurunya, dan tarekat Rasyidiyah menemukan banyak pengikut di Makkah. Keponakannya, Sayyid Muhammad Salih, adalah salah satunya; ia menyebarkan tarekat Rasyidiyah ke Sudan dan Somalia, mendirikan cabang eponimnya sendiri, tarekat Shalihiyyah. (Namun, tarekat tersebut tetap dikenal sebagai Rasyidiyah di Sudan.[1]) Seorang mantan budak, Muhammad Guled, berperan penting dalam mempopulerkan Shalihiyyah di wilayah Jowhar Somalia, sementara Isma'il ibn Ishaq al-Urwayni menyebarkannya di provinsi Juba Tengah.[2] Tarekat yang berhubungan juga menyebar ke Malaysia.

 
Diagram yang menunjukkan Urwayniya serta tarekat sufi lainnya.

Tarekat Shalihiyyah, seperti tarekat Idrisiyah, Rasyidiyah, dan Sanusiyya yang terkait erat, adalah gerakan reformasi revivalis dan secara historis menentang keras tarekat Qadiriyah. (yang terbesar dan paling lama berdiri di Somalia), mempermasalahkan doktrin Qadiri tentang tawassul (perantara). Sementara Qadiriyah menjunjung tinggi kepercayaan Sufi tradisional tentang kekuatan syafaat yang dipegang oleh orang-orang suci yang telah meninggal, sedangkan tarekat Shalihiyyah menyatakan bahwa hanya orang-orang suci yang masih hidup yang memegang kekuatan ini.[3] Salihiyya juga secara militan anti-kolonial.[4] Mohammed Abdullah Hassan, seorang syekh dan penyair Shalihiyyah, menyebarkan tarekat Shalihiyyah (khususnya di Ogaden) dan memimpin gerakan perlawanan antikolonial bersenjata di Tanduk Afrika di bawah naungan tarekat.[5]

Referensi

  1. ^ B.W. Andrzejewski; I.M. Lewis (1994). "New Arabic Documents from Somalia". Sudanic Africa. Brill. 5: 39–56. JSTOR 25653242. 
  2. ^ J. Spencer Trimingham (1998). The Sufi Orders in Islam. Oxford University Press. hlm. 121. ISBN 9780198028239. 
  3. ^ I. M. Lewis (1998). Saints and Somalis: Popular Islam in a Clan-based Society. The Red Sea Press. hlm. 37-38. ISBN 9781569021033. 
  4. ^ Nehemia Levtzion; Randall Pouwels (2000). The History of Islam in Africa. Ohio University Press. hlm. 235. ISBN 9780821444610. 
  5. ^ B. G. Martin (2003). Muslim Brotherhoods in Nineteenth-Century Africa. Cambridge University Press. hlm. 179. ISBN 9780521534512. 

Pranala luar