Grand Prix F1 Amerika Serikat 2005

Lomba kesembilan dari sembilan belas balapan dalam Formula Satu musim 2005
Istilah "Indygate" dan "Michelingate" mengacu ke halaman ini.

39°47′42″N 86°14′05″W / 39.79500°N 86.23472°W / 39.79500; -86.23472 Grand Prix Amerika Serikat 2005 (dengan nama resmi perlombaan XXXIV Foster's United States Grand Prix) merupakan sebuah acara lomba balap mobil Formula Satu yang diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2005 di Indianapolis Motor Speedway, Indianapolis, Amerika Serikat dan merupakan lomba kesembilan dari rangkaian sembilan belas seri lomba dalam kalender balap Formula Satu musim 2005. Lomba ini menjadi salah satu lomba kontroversial dalam sejarah olahraga automotif modern.[2] Dari 20 mobil yang ikut serta, hanya enam mobil dari tim yang menggunakan ban merek Bridgestone saja, yaitu tim Ferrari, Jordan dan Minardi, yang mengikuti perlombaan sampai selesai, sementara 14 mobil lainnya yang berasal dari tujuh tim yang berbeda yaitu tim B.A.R, McLaren, Red Bull, Renault, Sauber, Toyota dan Williams yang kesemuanya menggunakan ban bermerek Michelin hanya mengikuti lap pemanasan yang secara teknis dianggap tetap ikut ambil bagian dalam perlombaan sebelum kemudian memilih mengundurkan diri tepat sebelum lomba dimulai.[3][4]

Grand Prix Amerika Serikat 2005
Lomba ke-9 dari 19 dalam Formula Satu musim 2005
Detail perlombaan
Tanggal 19 Juni 2005
Nama resmi XXXIV Foster's United States Grand Prix
Lokasi Indianapolis Motor Speedway
Indianapolis, Indiana
Sirkuit Fasilitas balap permanen
Panjang sirkuit 4,192 km (2,605 mi)
Jarak tempuh 73 putaran, 306,016 km (190,238 mi)
Cuaca Berawan dan hangat, suhu berkisar sampai 77 °F (25 °C) dan kecepatan angin berkisar sampai 111 mil/j (179 km/j).[1]
Posisi pole
Pembalap Toyota
Waktu 1:10.625
Putaran tercepat
Pembalap Jerman Michael Schumacher Ferrari
Waktu 1:11.497 putaran ke-48
Podium
Pertama Ferrari
Kedua Ferrari
Ketiga Jordan-Toyota
Pemimpin perlombaan

Berawal dari kecelakaan parah yang diketahui berasal dari kegagalan ban yang menimpa Ralf Schumacher dari tim Toyota saat sesi latihan hari Jumat dan kemudian disusul oleh Ricardo Zonta di mobil Toyota satunya lagi, Michelin menasihati tujuh tim pelanggannya bahwa tanpa pengurangan kecepatan di tikungan ke-13 (tikungan oval miring di Indianapolis Motor Speedway), ban yang disediakan untuk perlombaan hanya akan aman digunakan selama 10 lap.[5] Michelin sendiri sudah menjadi pemasok ban di ajang F1 sejak musim 2001. Regulasi mengenai ban di musim 2005 menyatakan larangan untuk melakukan pergantian ban dalam pit stop selama lomba berlangsung.[5]

Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) sebagai badan pengelola olahraga bermotor dunia, menolak usulan kompromi dari Michelin untuk mengizinkan pemasangan sebuah chicane darurat, dengan alasan bahwa perubahan peraturan mendadak semacam itu akan sangat tidak adil bagi tim pemakai ban Bridgestone yang memiliki ban yang bisa dipakai dengan layak untuk kondisi sirkuit. Selain itu perubahan aturan secara mendadak pada tata letak lintasan akan berbahaya bagi para pembalap jika seandainya terjadi insiden.[3] Tim-tim pemakai Michelin yang tidak dapat menerima keputusan dari FIA kemudian memilih untuk walk out dan tidak ikut berlomba. Selanjutnya semua tim pemakai ban Michelin juga bisa terkena dugaan kriminal berdasarkan undang-undang negara bagian Indiana, karena dengan sengaja telah menempatkan orang lain pada risiko berbahaya jika mereka tetap memaksakan diri untuk ikut perlombaan (bahkan jika tidak terjadi kecelakaan sekalipun).[5]

Dengan hanya enam mobil yang berlomba, tim Ferrari mendapat keuntungan yang signifikan dengan Michael Schumacher yang tampil sebagai pemenang lomba.[3] Rekan setimnya Rubens Barrichello masuk finis di urutan kedua. Pembalap Portugal Tiago Monteiro dari tim Jordan finis di urutan ketiga yang sekaligus juga menjadi podium terakhir tim Jordan di arena F1.[6] Hasil dari lomba ini secara signifikan mengatrol posisi Schumi di klasemen pembalap dengan naik ke posisi ketiga. Lomba ini juga menandai raihan posisi pole yang pertama untuk Toyota di ajang F1 meski kemudian raihan ini menjadi sia-sia karena Toyota memilih mengundurkan diri dari lomba.[7] Hasil lomba ini juga menjadi lomba balap mobil yang digelar di Indianapolis dengan jumlah mobil yang masuk finis yang sangat sedikit, mengalahkan rekor perlombaan Indianapolis 500 1966 yang menyisakan tujuh pembalap yang bisa finis karena sebelumnya mayoritas peserta mengalami insiden kecelakaan beruntun di awal lomba.[8] Situasi ini menciptakan publisitas negatif yang sangat besar untuk ajang balap F1 terutama di Amerika Serikat yang merupakan sebuah pasar tempat F1 selalu dianggap tertinggal dalam hal popularitas. Sebagian penggemar ada juga yang menyebut lomba Grand Prix Amerika Serikat 2005 sebagai "Indygate" dan "Michelingate".[5][9][10]

Latar belakang menjelang lomba

 
Foto udara Indianapolis Motor Speedway, tempat berlangsungnya lomba Grand Prix Amerika Serikat.

Setelah gelaran lomba Grand Prix Kanada yang dimenangkan oleh pembalap McLaren Kimi Raikkonen,[11] Fernando Alonso dari Renault masih memimpin klasemen pembalap dengan 59 poin.[12] Ia unggul dengan 22 poin dari Raikkonen yang berada di posisi kedua dan 32 poin dari pembalap Toyota Jarno Trulli. Tim Renault memimpin klasemen konstruktor dengan 76 poin atau unggul 13 poin atas tim McLaren di peringkat kedua dan unggul 29 poin dari tim Williams yang berada di peringkat ketiga.[12]

Sampai tahun 2005, terdapat dua pembalap aktif yang pernah memenangi lomba Grand Prix Amerika Serikat yang digelar di Indianapolis yaitu Michael Schumacher sebanyak tiga kali (2000, 2003 dan 2004)[13] dan Rubens Barrichello yang memenangi lomba pada musim 2002.[14]

Sebelum perlombaan digelar sempat dilakukan pengaspalan ulang di beberapa area tikungan yang dinilai bergelombang yang kemudian ditambahi alur karena dinilai terlalu licin. Pengaspalan ini merupakan tambahan dari pengaspalan total sirkuit yang dilakukan pada tahun sebelumnya.[15]

Lomba Grand Prix F1 menjadi satu dari tiga acara balap mobil besar yang digelar di sirkuit Indianapolis Motor Speedway pada tahun 2005 selain lomba Indianapolis 500 dari ajang Seri IndyCar yang diselenggarakan pada tanggal 29 Mei[16] dan lomba Brickyard 400 dari ajang NASCAR Seri Piala yang digelar pada tanggal 7 Agustus.[17]

Sesi latihan bebas

 
Scott Speed turun di sesi latihan bebas untuk Red Bull Racing.
 
Ricardo Zonta turun untuk tim Toyota menggantikan Ralf Schumacher.

Tim yang tidak berhasil menempati posisi empat besar di klasemen akhir musim 2004 diperbolehkan untuk menurunkan pembalap ketiga di sesi latihan bebas hari Jumat.[18] Para pembalap ketiga yang turun di sesi hari Jumat dilarang ambil bagian di sesi hari Sabtu maupun pada hari pelaksanaan lomba pada hari Minggu dengan pengecualian untuk Ricardo Zonta yang menggantikan posisi Ralf Schumacher.[19][20][21]

Para pembalap ketiga yang turun di sesi latihan hari Jumat selain Zonta yaitu Pedro de la Rosa (McLaren), Scott Speed (Red Bull) dan Robert Doornbos (Jordan).[22] Dalam latihan bebas pertama Juan Pablo Montoya mencetak lap tercepat disusul kemudian oleh Zonta dan Fernando Alonso.[23] Ralf Schumacher mengalami kecelakaan parah di area Tikungan 13 sirkuit dan kemudian memilih untuk mengundurkan diri dari akhir pekan lomba atas saran dari tim dokter FIA yang dipimpin Gary Harstein.[24] Tidak lama berselang giliran Zonta yang mengalami insiden serupa. Segera setelah sesi latihan berakhir, manajer Michelin Pierre Dupasquier mengklaim bahwa kejadian yang menimpa Ralf dan Zonta adalah sebuah kejadian yang tidak biasanya terjadi.[25]

Dalam sesi latihan bebas kedua Montoya, kembali mencatat waktu tercepat disusul rekan setimnya Kimi Raikkonen dan Rubens Barrichello.[26] Pada sesi latihan bebas ketiga yang digelar hari Sabtu, Toyota resmi mengumumkan Zonta sebagai pengganti Ralf.[24] Di sesi ini juga hanya delapan pembalap yang memilih mencatatkan waktu, di antaranya adalah enam pembalap yang memakai ban Bridgestone serta Montoya dan David Coulthard. Montoya kembali memuncaki sesi ini dengan mencetak lap tercepat di depan Michael Schumacher dan Barrichello.[27] Di sisi lain para pembalap yang memakai ban Michelin mulai diingatkan agar berhati-hati saat akan melewati sudut miring di Tikungan 13 terkait insiden ban yang menimpa Ralf dan Zonta.[28] Di sesi latihan keempat atau terakhir sebelum sesi kualifikasi semua pembalap mencatatkan waktu dengan Raikkonen yang menduduki posisi pertama diikuti Jenson Button dan Alonso.[29]

Sesi kualifikasi

Sesi kualifikasi untuk Grand Prix Amerika Serikat diselenggarakan pada 18 Juni. Jarno Trulli meraih posisi pole dengan mencatat waktu lap tercepat 1:10.625.[19] Trulli yang mengendarai Toyota, menjadi pembalap pertama yang berhasil meraih posisi pole untuk tim Jepang ini. Posisi kualifikasi kedua ditempati oleh pembalap McLaren Kimi Räikkönen, yang mencatat waktu 1:10.694. Jenson Button, Giancarlo Fisichella, dan Michael Schumacher adalah tiga pembalap yang meraih posisi kualifikasi tercepat berikutnya. Fernando Alonso, yang memimpin klasemen sementara musim 2005 meraih posisi start di urutan keenam. Sisanya di posisi 10 besar grid terdiri dari Rubens Barrichello, Takuma Sato, Mark Webber dan Felipe Massa.[19]

Kontroversi akhir pekan lomba

Kegagalan teknis dari ban Michelin

 
Ralf Schumacher di sesi jumpa penggemar sebelum mengikuti latihan bebas jelang lomba, di mana ia mengalami kecelakaan di Tikungan 13.

Ralf Schumacher yang membalap untuk tim Toyota mengalami kecelakaan parah di Tikungan 13 di sesi latihan bebas kedua pada hari Jumat, 17 Juni 2005. Atas saran dari tim delegasi dokter FIA, Ralf kemudian memilih mengundurkan diri dari sisa akhir pekan lomba dan digantikan oleh Ricardo Zonta.[24] Ralf mengalami kecelakaan tepat di tempat yang sama dengan kegagalan ban yang ia alami pada lomba edisi tahun sebelumnya, saat ia masih bergabung dengan tim Williams.[30] Tikungan 13 di Indianapolis Motor Speedway bagian road course adalah sebuah tikungan kecepatan tinggi yang memiliki sudut miring yang unik untuk ajang F1 yang menyebabkan tekanan untuk ban jauh lebih besar dari biasanya..[31] Pada tanggal 18 Juni Michelin mengadakan konferensi pers yang menjelaskan bahwa mereka tidak mengerti mengapa ban yang diberikan untuk tujuh tim pelanggannya - B.A.R., McLaren, Red Bull, Renault, Sauber, Toyota, dan Williams - mengalami kegagalan teknis dan kemudian mengumumkan rencana untuk mendatangkan ban dengan spek yang berbeda dari kantor pusatnya di Clermont-Ferrand.[32] Namun setelah dilakukan pengujian dan pengetesan secara saksama, ban pengganti yang didatangkan, yang memiliki karakteristik spek yang sama dengan yang dipakai di lomba Grand Prix Spanyol di awal musim, ternyata juga memiliki masalah yang sama.[33][34]

Korespondensi antara Michelin dan FIA

Dalam sebuah surat kepada Direktur Perlombaan FIA Charlie Whiting, tertanggal Sabtu 18 Juni, perwakilan Michelin Pierre Dupasquier dan Nick Shorrock mengungkapkan bahwa mereka tidak mengetahui penyebab kegagalan ban di mobil Toyota dan kecuali mobil-mobil itu dapat diperlambat di area Tikungan 13, mereka tidak bisa menjamin keamanan ban yang dipakai lebih dari 10 lap.[3][34] Whiting menjawab pada hari Minggu 19 Juni, dengan mengungkapkan keterkejutannya bahwa Michelin tidak membawa ban yang sesuai untuk lomba dan malah memberikan usulan bahwa tim harus membatasi pembalap mereka dengan kecepatan maksimum yang ditentukan oleh Michelin di Tikungan 13. Whiting juga mempermasalahkan beberapa solusi yang diajukan oleh tim dan juga menentang keras rencana Michelin untuk memakai ban spek berbeda yang didatangkan mendadak ke perlombaan dengan alasan bahwa itu adalah "pelanggaran peraturan yang harus dipertimbangkan oleh petugas". Whiting juga menolak usulan pembuatan chicane dadakan di area Tikungan 13 dengan alasan "tidak memungkinkan" karena termasuk pelanggaran berat untuk perubahan tata letak sirkuit yang akan membuat lomba Grand Prix Amerika Serikat menjadi lomba yang tidak diakui oleh FIA (atau dengan kata lain menjadi lomba non-kejuaraan).[15] Whiting menganggap usulan tim-tim Michelin "sangat tidak adil" bagi tim pemakai Bridgestone yang bannya aman selama akhir pekan lomba berjalan.[35]

Dalam surat kedua yang juga bertanggal 18 Juni, Dupasquier dan Shorrock menegaskan bahwa mereka tidak akan mengizinkan tim klien mereka untuk membalap dengan ban Michelin yang digunakan selama kualifikasi tanpa adanya perubahan pada tata letak sirkuit dan mengulangi permintaan mereka untuk memperlambat kecepatan di Tikungan 13.[15] Whiting lantas dengan cepat membalas surat tersebut yang isinya menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk perubahaan maupun pemohonan mendadak yang diminta Michelin dan memberikan beberapa opsi yang bisa diambil untuk menghadapi Tikungan 13 seperti menggunakan ban spek berbeda untuk kualifikasi dengan catatan terkena penalti atau mengganti ban berulang kali dengan catatan keamanan sirkuit.[36]

Saran untuk jalan keluar permasalahan

 
Ban Michelin yang menjadi sumber masalah di Indianapolis 2005.

Paul Stoddart, yang saat itu menjadi pemilik Minardi, tim yang menggunakan ban Bridgestone, menerbitkan sebuah laporan pada hari Rabu 22 Juni yang isinya mencatat beberapa peristiwa menjelang lomba. Stoddart menyatakan ada sebuah rapat darurat yang digelar sekitar pukul 10.00 waktu setempat pada hari Minggu jelang lomba yang dihadiri pimpinan Indianapolis Motor Speedway yaitu Tony George, "dua perwakilan Michelin paling senior yang hadir di sirkuit", Bernie Ecclestone (pimpinan Formula One Management dan Formula One Administration) dan para pimpinan tim F1 serta kru teknis yang berhubungan dengan ban Michelin. Semua pimpinan tim (termasuk tim yang memakai ban Bridgestone) hadir dalam rapat ini kecuali Jean Todt (pimpinan tim Ferrari).[33]

Dalam laporan Stoddart, rapat darurat tersebut berlangsung sebagai berikut: Perwakilan Michelin menyatakan posisi mereka tehadap ban yang diberikan kepada tim yang tidak dapat menyelesaikan dengan aman untuk jarak tempuh wajib perlombaan dan meminta tim pemakai Bridgestone yang diwakili oleh Stoddart dan Colin Kolles dari Jordan untuk mengizinkan pemasangan sebuah chicane di Tikungan 13.[15] Para peserta yang hadir juga membahas usulan yang ditawarkan FIA dan secara tegas menolak usulan-usulan FIA seperti penggunaan pembatas kecepatan (yang biasa dipakai saat masuk pit) karena berpotensi menciptakan insiden yang tidak diinginkan.[3] Para pimpinan tim juga menolak usulan tim Michelin diperbolehkan masuk pit setiap 10 lap dan memutuskan bahwa pembuatan chicane adalah solusi terbaik dan menginstruksikan beberapa perwakilan teknis untuk mempersiapkan rencana pemasangannya. Bernie Ecclestone mengajukan diri untuk berkonsultasi dengan Todt tidak datang ke rapat tersebut, dan Presiden FIA Max Mosley yang tidak menghadiri perlombaan Grand Prix Amerika Serikat.[33] Ecclestone lantas menyatakan ia akan memberikan kabar jika Todt dan Mosley memberikan tanggapan terkait hal ini.

Ecclestone kembali sekitar pukul 10.55 waktu setempat untuk memberi tahu seluruh anggota dalam rapat tersebut bahwa Todt menolak untuk menyetujui pembuatan chicane dengan anggapan bahwa masalah yang saat ini terjadi adalah masalah FIA dan Michelin dan bukan termasuk masalahnya sebagai pimpinan tim pemakai Bridgestone. Pada saat laporan Stoddart tentang rapat tersebut diumumkan, Todt telah menolak secara tegas bahwa ia pernah diajak berkonsultasi.[37] Ia menyatakan bahwa kalaupun ia diajak untuk memilih, ia tidak akan pernah menyetujui usulan pembuatan chicane. Selanjutnya Ecclestone melaporkan bahwa Mosley memberikan keterangan bahwa "jika ada upaya yang dilakukan untuk mengubah sirkuit, ia akan segera membatalkan Grand Prix".[33]

Rencana dari para pimpinan tim

 
Tikungan ke-13 sirkuit yang menjadi sentral permasalahan ban Michelin.

Para pimpinan tim yang mengikuti rapat darurat tersebut, menurut Stoddart, terus mengajukan solusi alternatif agar lomba bisa berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu yang diusulkan adalah mengubah lomba Grand Prix Amerika Serikat menjadi "lomba non-kejuaraan atau perlombaan di mana para tim pemakai Michelin tidak diberikan poin atau lomba dengan hanya tim Michelin saja yang ikut dengan syarat dibuatkan chicane di Tikungan 13", namun akhirnya diambil kesepakatan bahwa pilihan terbaik adalah memasang chicane dan menjalankan perlombaan sebagai lomba non-kejuaraan yang juga tanpa perlu mengikutsertakan Ferrari jika memungkinkan.[38] Dengan skema lomba yang akan dijalankan sebagai lomba non-kejuaraan, para peserta rapat sepakat untuk menunjuk delegasi dan pengawas lomba untuk menggantikan peran FIA serta seorang pembalap untuk mengisi posisi sebagai sopir mobil pengaman atau safety car yang biasanya dijalankan oleh Bernd Mayländer. Para pimpinan tim diinstruksikan untuk menyampaikan kepada internal tim masing-masing termasuk kepada para pembalap bahwa jika tidak ada petugas dan peralatan pengawasan dari FIA, peraturan teknis resmi tidak dapat ditegakkan dan mereka(para tim yang berlomba) harus melakukan kegiatan penghormatan untuk para penonton yang sudah membeli tiket perlombaan dengan sebuah acara balap mobil yang menghibur.[38]

Selanjutnya para peserta rapat memanggil seluruh pembalap dan mempresentasikan rencana diatas. Dari pandangan para pembalap, Stoddart menulis: "Meskipun saya tidak dapat memberi kesaksian bahwa setiap pembalap setuju dengan apa yang kami usulkan, yang bisa saya katakan dengan pasti adalah bahwa tidak ada pembalap yang tidak setuju." Dua pembalap Ferrari memilih tidak mengeluarkan keputusan sepihak dengan semuanya yang diserahkan kepada Todt yang tidak hadir dalam rapat tersebut. Sementara itu sembilan pimpinan tim yang hadir kemudian memutuskan bahwa, "terkecuali mereka dan FIA bisa sama-sama merumuskan jalan keluar yang terbaik untuk situasi saat ini, mereka (para tim) tidak akan berpartisipasi dalam perlombaan".[38]

 
Rubens Barrichello dan Ferrari menjadi pembalap dan tim yang bisa menjalani akhir pekan lomba di Indianapolis dengan aman karena memakai ban Bridgestone.

Setelah istirahat sejenak, rapat tersebut digelar lagi di kantor Ecclestone untuk mempertemukan pimpinan tim Renault Flavio Briatore dengan Max Mosley melalui sambungan telepon.[15] Mosley menyatakan bahwa ia menolak semua proposal yang diajukan dan menegaskan bahwa "Mosley telah memberi tahu Mr. Martin, seorang delegasi FIA paling senior di Amerika Serikat, bahwa jika ada lomba non-kejuaraan yang dipaksakan untuk dijalankan atau perubahan apapun secara mendadak yang dilakukan pada tata letak sirkuit, Grand Prix Amerika Serikat dan semua kejuaraan balap mobil yang diatur FIA di Amerika Serikat akan terancam".[15][33] Pada hari yang sama dengan tanggal publikasi laporan Stoddart, FIA mengeluarkan sebuah pernyataan yang menyangkal bahwa Mosley telah membuat ancaman seperti yang dituliskan Stoddart termasuk sanggahan soal percakapan antara Mosley dengan delegasi FIA di Amerika Serikat.[39]

Setelah semua opsi yang digulirkan ditolak mentah-mentah oleh FIA, para tim pemakai Michelin, Stoddart, dan Bernie Ecclestone - tapi bukan Colin Kolles dari Jordan - mendiskusikan ide untuk tetap menurunkan mobil-mobil masuk ke grid untuk mengikuti lap pemanasan atau lap formasi tetapi tidak sampai mengikuti lomba.[33] Stoddart juga sempat meminta konfirmasi kepada Kolles apakah ia akan ikut menurunkan mobil untuk sekadar melakukan lap pemanasan, Kolles lantas menjawab bahwa apapun yang terjadi Jordan tetap akan turun ikut berlomba meski sebelumnya sempat memikirkan opsi walk out. Stoddart kemudian didekati oleh seorang perwakilian dari Bridgestone yang meminta dirinya untuk tetap menurunkan mobilnya di perlombaan. Dari kubu Bridgestone keputusan yang mereka ambil sudah bulat, bahwa semua tim kliennya harus tetap ikut lomba mengingat kontrak dengan FIA, dan kemungkinan adanya hukuman jika sampai memilih mundur dari perlombaan. Melihat hal itu, Stoddart akhirnya memilih untuk menurunkan mobil untuk ikut lomba, tetapi dengan catatan akan menarik mobilnya dari lomba apabila dua mobil Jordan tersingkir saat lomba berlangsung.[38]

Laporan jalannya lomba

 
Michael Schumacher mencatat kemenangan satu-satunya di musim 2005 dengan kemenangan di Indianapolis.

Pada awal perlombaan sebelum start dimulai, semua mobil berbaris di grid sesuai prosedur standar resmi dari FIA. Saat Charlie Whiting memberi isyarat lampu hijau untuk memulai lap pemanasan, seluruh peserta lomba yang berjumlah 20 mobil memulai seperti biasa untuk menjajal satu lap sebelum membentuk grid start. Saat memasuki area Tikungan 13 (tikungan yang jadi sumber kontroversi) dan mendekati pintu masuk area pit, semua tim yang memakai ban Michelin tiba-tiba memilih untuk masuk ke area garasi pit masing-masing dengan hanya enam mobil dari tiga tim yang memakai ban Bridgestone (Ferrari, Jordan dan Minardi) yang memilih mengikuti start lomba.[6]

 
Papan skor yang menunjukan hasil lomba Grand Prix Amerika Serikat 2005.
 
Tiago Monteiro meraih podium F1 pertamanya usai finis ketiga di lomba ini.

Pergerakan aneh para tim pemakai Michelin, yang melakukan lap pemanasan normal dari grid dan kemudian memilih masuk ke pit sebelum start lomba dimulai membuat para penonton di tribun marah karena mereka tidak tahu menahu soal masalah yang terjadi.[2][40] Teriakan kekecewaan seperti "boo", "sucks" dan "f**k" terdengar selama lomba berlangsung dan beberapa penonton yang marah melempar kaleng bir dan botol air minum ke dalam trek balap.[41] Penyiar Radio BBC Maurice Hamilton mengatakan tentang lomba tersebut, "Tanpa pertanyaan, ini adalah balapan paling aneh yang saya pernah komentari selama menjadi jurnalis peliput F1." Karena mundurnya para pembalap yang ada di depan mereka, Michael Schumacher dan Rubens Barrichello dari tim Ferrari dengan segera menjadi penguasa lomba meski start di kotak grid yang sesuai dengan posisi kualifikasi mereka. Pasangan itu dibuntuti tanpa perlawanan berarti oleh Tiago Monteiro dan Narain Karthikeyan dari tim Jordan disusul Christijan Albers dan Patrick Friesacher dari Minardi. Schumi mempertahankan keunggulannya saat balapan dimulai dan satu-satunya perubahan dalam penentuan posisi terjadi saat Karthikeyan menyalip Albers namun segera kehilangan posisinya lagi saat memasuki Tikungan 1.[42] Dua pembalap Ferrari dengan cepat membangun keunggulan signifikan atas rival tidak seimbang mereka. Pada akhirnya Schumi mengakhiri lomba dengan kemenangan disusul Barrichello. Monteiro dan Karthikeyan finis di urutan ketiga dan keempat disusul kemudian Albers dan Friesacher di posisi kelima dan keenam.[43][44]

Selebihnya perlombaan di Indianapolis lebih diwarnai di strategi pit karena aksi menyalip di lomba ini praktis terjadi saat dua Ferrari meng-overlap Jordan dan Minardi.[6] Albers adalah satu-satunya mobil yang menjalankan strategi pit stop tiga kali, karena semua pembalap lain memilih menggunakan strategi pit dua kali. Satu-satunya perubahan pimpinan lomba terjadi di lap 26, saat Schumi masuk pit dan menghabiskan catatan 32 detik yang kemudian memberikan kesempatan Barrichello untuk memimpin. Di lap 51 Schumi menjalani pit keduanya dengan catatan 23,615 detik dan memberinya cukup waktu untuk keluar dari pit pada saat yang sama dengan Barrichello dan kemudian dengan sedikit memaksa dan memepet, Schumi berhasil menyalip Barrichello yang terhempas ke rumput di Tikungan 1. Setelah kejadian ini yang secara kebetulan tidak diselidiki oleh pengawas lomba, kedua pembalap Ferrari diingatkan pesan lewat radio agar mereka bisa menjaga mobilnya sampai masuk finis dan kemudian setelah itu kecepatan keduanya mulai diperlambat dengan empat rival lainnya yang sudah mereka overlap. Untuk kali pertama dua pembalap Jordan dan Minardi bisa mencetak poin dalam satu lomba F1. Poin yang diraih Karthikeyan adalah yang pertama untuk seorang pembalap India dalam ajang F1.[45] Lomba ini juga merupakan lomba terakhir di mana tim Minardi berhasil mencetak poin.[46]

Pada upacara podium, di mana tidak ada pejabat yang hadir, semua anggota tim Ferrari memilih untuk diam saat menerima trofi kemenangan dan langsung keluar begitu trofi selesai dibagikan. Berbeda dengan Monteiro yang memilih tetap berada di podium untuk merayakan keberhasilannya finis di urutan ketiga. Monteiro menjadi pembalap Portugal pertama yang berhasil meraih catatan finis podium di arena F1.[6]

Pascaperlombaan

 
Penonton yang marah dan menyalahkan Max Mosley selaku Presiden FIA atas kejadian di lomba Grand Prix Amerika Serikat.

Dengan kemenangan di Indianapolis, Michael Schumacher berhasil naik dari posisi lima ke posisi tiga dalam klasemen pembalap dengan raihan 34 poin.[47][48] Kemenangan ini juga menjadi kemenangan satu-satunya Schumi di musim 2005. Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen bertahan di posisi pertama dan kedua klasemen dengan raihan masing-masing 59 dan 37 poin.[42][49] Berbekal hasil finis di posisi kedua, Rubens Barrichello juga naik posisi di klasmen pembalap menjadi ke urutan empat dengan 29 poin dan Jarno Trulli turun ke posisi lima dengan 27 poin.[42] Dalam klasemen konstruktor, Ferrari naik ke urutan dua dengan jumlah poin yang sama dengan McLaren yaitu 63 poin. Renault masih berada di posisi pertama dengan 76 poin. Keberhasilan Jordan dan Minardi mencatat poin membuat tim BAR-Honda turun ke posisi dasar klasemen.[44] Namun hasil Grand Prix Amerika Serikat tetap dibayangi oleh tindakan walk out dari tim-tim Michelin dan juga ketidakmampuan untuk menemukan solusi yang memungkinkan mereka bisa membalap setelah semua usulan ditolak oleh FIA.[2][43]

Bernie Ecclestone, sebagai jawaban atas pertanyaan dari Martin Brundle dari ITV dalam sebuah wawancara sebelum dimulainya lomba, menggambarkan masa depan F1 di Amerika Serikat dan masa depan Michelin dalam olahraga tersebut "tidak baik". Ia juga mengatakan bahwa "insiden ini bukan kesalahan tim, saya mencoba berkata jujur dengan Anda."[50]

 
Spanduk kekecewaan terhadap Michelin dari penonton di tribun.

Perlombaan ini sendiri kemudian diberi label sebagai sebuah lelucon dan David Coulthard berkata, "Ini akan membuat keraguan soal masa depan perlombaan F1 di Amerika Serikat". Jurnalis Associated Press Stephen Wade menunjuk boikot yang terjadi saat lomba sebagai perpanjangan dari ketidaksepakatan sebelumnya antara tim dan Max Mosley, yang telah menyebabkan ancaman lainnya yang baru yaitu penciptaan seri saingan sebagai alternatif dari ajang F1.[51] Richard Williams dari The Guardian menganggap sengketa sebelum lomba sebagai faktor kegagalan mencapai kompromi dan merasa bahwa kejadian pada balapan ini telah meningkatkan risiko perpecahan di internal pengelola F1.[41]

Bos Minardi Paul Stoddart mengatakan segera setelah lomba berakhir menyatakan bahwa sembilan tim - kecuali Ferrari - setuju untuk tidak turun berlomba, dan jika tim Jordan tidak berubah pikiran pada menit terakhir, Minardi juga akan memboikot perlombaan tersebut.[52] Dalam pernyataannya yang lebih panjang, Stoddart menunjukkan bahwa meskipun kegagalan Michelin untuk menyediakan ban yang dapat diandalkan yang menjadi biang keladi kejadian tersebut, ia menyalahkan sepenuhnya kegagalan negoisasi untuk mencapai kesepakatan tertentu (yang akan memungkinkan sebuah perlombaan bisa digelar dengan kondisi bisa diterima dan untuk kepusasan banyak penonton yang telah membayar banyak uang untuk perjalanan dan tiket) di bawah keputusan Max Mosley dan FIA. Stoddart juga meyatakan ada faktor tekanan politik dari Jean Todt dan Ferrari kepada FIA yang juga mewarnai akhir pekan lomba di Indianapolis dan selanjutnya Stoddart meminta pengunduran diri Mosley sebagai Presiden FIA.[53]

Reaksi FIA

Keesokan harinya, FIA mengumumkan pembenaran penolakannya untuk mengizinkan perubahan ban atau pemasangan sebuah chicane.[54] FIA juga memanggil tujuh tim yang memakai ban Michelin sebelum acara dengar pendapat lebih lanjut di Dewan Olahraga Bermotor Dunia di kantor pusat di Prancis pada tanggal 29 Juni untuk menjelaskan lebih detail terkait kegagalan seluruh tim pemakai Michelin untuk berpartisipasi yang mana dalam hal ini mereka kemungkinan telah melanggar aturan yang tertulis dalam Perjanjian Concorde.[55] FIA juga menerbitkan salinan surat "terbuka demi transparansi" yang dikirim ke masing-masing tim.[56] Mereka didakwa melanggar pasal 151c dari International Sporting Code, yang mengacu pada tindakan yang merugikan kepentingan persaingan atau olahraga otomotif pada umumnya.[57] Secara khusus, tuntutan yang diberikan kepada Michelin dan semua tim pemakainya adalah:

  • Gagal memastikan tersedianya ban yang sesuai untuk perlombaan.
  • Secara sepihak keliru menolak mobil untuk memulai perlombaan.
  • Secara sepihak keliru menolak membiarkan mobil untuk berpacu dengan tuduk pada pembatasan kecepatan di satu sudut tikungan, yang dinilai sendiri aman untuk ban yang tersedia.
  • Bersekongkol dengan tim lain untuk membuat demonstrasi yang merusak citra F1 dengan langsung masuk ke pit sebelum dimulainya lomba.
  • Gagal atau sengaja tidak memberi tahu pengawas lomba tentang niat untuk tidak ikut berpartisipasi dalam lomba.

Pada tanggal 22 Juni FIA mengeluarkan siaran pers dari Max Mosley dalam bentuk sesi tanya-jawab dengan perincian upaya untuk memperjelas pendirian FIA mengenai kontroversi tersebut.[58] Di dalamnya Mosley menarik sebuah analogi dengan situasi hipotetis dimana mesin mobil dari satu pabrikan mengalami masalah konsumsi bahan bakar karena pemuatan lateral yang tinggi di satu sudut dan menunjukkan bahwa solusi terbaiknya bahwa seluruh mobil yang memakai mesin dari pabrikan tersebut seolah-olah harus mengurangi kecepatan agar masalah tersebut tidak membesar. Ia mengulangi bahwa alasan untuk tidak memasang chicane itu murni karena chicane yang diminta mendadak tersebut tidak pernah diuji dan dengan demikian maka pemasangannya justru akan membuat sirkuit tidak aman. Ia menunjukkan bahwa alternatif yang disarankan FIA layak dilakukan dan bertanya-tanya mengapa tim tidak menggunakan pitlane sebagai alternatif pengurangan kecepatan terutama dengan adanya mobil-mobil berban Bridgestone yang bisa menjalani lomba dengan normal, mobil yang berban Michelin masih bisa memperebutkan posisi finis ketujuh dan kedelapan untuk merebut poin jika seandainya setiap lap harus memutar masuk pit.[59]

Pada tanggal 29 Juni Dewan Olahraga Bermotor Dunia FIA menemukan tim-tim yang mundur dari lomba tidak bersalah atas dua tuduhan pertama, yaitu karena tidak memiliki ban yang sesuai untuk perlombaan namun dengan keadaan yang bisa dipahami dan juga terkait penolakan untuk membiarkan mobil ikut lomba. Tim-tim pemakai Michelin juga ditemukan tidak bersalah atas tiga tuduhan lainnya. Hukuman terkait kontroversi di Indianapolis, bagaimanapun, tidak diputuskan dan tidak diumumkan sampai tanggal 14 September.[60]

Pada 22 Juli, Dewan Olahraga Bermotor Dunia FIA memilih untuk membatalkan keputusan sebelumnya dan membebaskan seluruh tim Michelin dari semua tuduhan. Keputusan tersebut disebabkan oleh "bukti yang sebelumnya diajukan ke Senat FIA",[61] yang dikabarkan adalah bahwa tim Michelin dapat menghadapi tuntutan pidana berdasarkan undang-undang negara bagian Indiana karena dengan sengaja menempatkan orang lain pada risiko berbahaya jika mereka berlomba (bahkan jika tidak terjadi kecelakaan sekalipun).[62]

Ganti rugi

 
Seorang penonton pulang dengan kecewa setelah melihat lomba Grand Prix Amerika Serikat 2005.

Pada tanggal 28 Juni Michelin mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan kompensasi kepada semua penonton balap yang telah membeli tiket untuk Grand Prix.[63] Perusahaan berencana untuk mengeluarkan cek pengembalian dana melalui kantor tiket Speedway dengan harga semua tiket dan peluang untuk menyaksikan acara balap tentatif pada akhir September. Selain itu, Michelin membeli 20.000 tiket untuk lomba tahun 2006 untuk dibagikan kepada penonton yang hadir dalam lomba tahun 2005.[64]

Selain tiket yang dikembalikan, ada beberapa diskusi tentang mengadakan perlombaan non-kejuaraan lainnya di Indianapolis. Pada tanggal 2 Juli di Grand Prix Prancis, pimpinan tim McLaren Ron Dennis menyarankan agar perlombaan tambahan dapat diadakan di Indianapolis setelah lomba resmi terakhir musim di Shanghai. Tim-tim tersebut rupanya sudah membahas gagasan tersebut dengan Bernie Ecclestone. Tapi keesokan harinya Tony George menolak kemungkinan tersebut dengan menyatakan "Tidak akan ada perlombaan balap mobil lainnya di Indianapolis Motor Speedway di musim gugur."[65]

Pada gelaran lomba Champ Car World Series Grand Prix Cleveland, yang diadakan satu minggu setelah lomba F1 di Indianapolis, tiket masuk gratis diberikan kepada semua pembawa potongan tiket Grand Prix Amerika Serikat.[66]

Rekapitulasi

Kualifikasi

Pos. No. Pembalap Konstruktor Ban Waktu Selisih
1 16   Jarno Trulli Toyota M 1:10.625
2 9   Kimi Räikkönen McLaren-Mercedes M 1:10.694 +0.069
3 3   Jenson Button BAR-Honda M 1:11.277 +0.652
4 6   Giancarlo Fisichella Renault M 1:11.290 +0.665
5 1   Michael Schumacher Ferrari B 1:11.369 +0.744
6 5   Fernando Alonso Renault M 1:11.380 +0.755
7 2   Rubens Barrichello Ferrari B 1:11.431 +0.806
8 4   Takuma Sato BAR-Honda M 1:11.497 +0.872
9 7   Mark Webber Williams-BMW M 1:11.527 +0.902
10 12   Felipe Massa Sauber-Petronas M 1:11.555 +0.930
11 10   Juan Pablo Montoya McLaren-Mercedes M 1:11.681 +1.056
12 11   Jacques Villeneuve Sauber-Petronas M 1:11.691 +1.066
13 17   Ricardo Zonta Toyota M 1:11.754 +1.129
14 15   Christian Klien Red Bull-Cosworth M 1:12.132 +1.507
15 8   Nick Heidfeld Williams-BMW M 1:12.430 +1.805
16 14   David Coulthard Red Bull-Cosworth M 1:12.682 +2.057
17 18   Tiago Monteiro Jordan-Toyota B 1:13.462 +2.837
18 21   Christijan Albers Minardi-Cosworth B 1:13.632 +3.007
19 19   Narain Karthikeyan Jordan-Toyota B 1:13.776 +3.151
20 20   Patrick Friesacher Minardi-Cosworth B 1:14.494 +3.869
Sumber:[67]

Hasil lomba

Pos. No. Pembalap Konstruktor Ban Lap Waktu/Tersingkir Grid Poin
1 1   Michael Schumacher Ferrari B 73 1:29:43.181 5 10
2 2   Rubens Barrichello Ferrari B 73 +1.522 7 8
3 18   Tiago Monteiro Jordan-Toyota B 72 +1 Lap 17 6
4 19   Narain Karthikeyan Jordan-Toyota B 72 +1 Lap 19 5
5 21   Christijan Albers Minardi-Cosworth B 71 +2 Lap 18 4
6 20   Patrick Friesacher Minardi-Cosworth B 71 +2 Lap 20 3
DNS 16   Jarno Trulli Toyota M 0 Mundur 1
DNS 9   Kimi Räikkönen McLaren-Mercedes M 0 Mundur 2
DNS 3   Jenson Button BAR-Honda M 0 Mundur 3
DNS 6   Giancarlo Fisichella Renault M 0 Mundur 4
DNS 5   Fernando Alonso Renault M 0 Mundur 6
DNS 4   Takuma Sato BAR-Honda M 0 Mundur 8
DNS 7   Mark Webber Williams-BMW M 0 Mundur 9
DNS 12   Felipe Massa Sauber-Petronas M 0 Mundur 10
DNS 10   Juan Pablo Montoya McLaren-Mercedes M 0 Mundur 11
DNS 11   Jacques Villeneuve Sauber-Petronas M 0 Mundur 12
DNS 17   Ricardo Zonta Toyota M 0 Mundur 13
DNS 15   Christian Klien Red Bull-Cosworth M 0 Mundur 14
DNS 8   Nick Heidfeld Williams-BMW M 0 Mundur 15
DNS 14   David Coulthard Red Bull-Cosworth M 0 Mundur 16
Sumber:[68]

Klasemen setelah lomba

  • Catatan: Hanya posisi lima besar klasemen saja yang dimasukan ke dalam tabel klasemen di atas.

Catatan kaki

  1. ^ "Weather information for the "2005 United States Grand Prix"". The Old Farmers' Almanac. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-06. Diakses tanggal 2013-06-25. 
  2. ^ a b c Holt, Sarah (November 8, 2012). "The strangest race in Formula One history?". CNN. Retrieved December 15, 2012.
  3. ^ a b c d e World-Class Formula 1 Fiasco at Indianapolis, Csaba Csere, Car and Driver. Diakses 28 februari 2018.
  4. ^ The Race That Was… Indy 2005, Badger GP. Diakses 1 Maret 2018.
  5. ^ a b c d DiZinno: Reflecting 10 years on from when F1 shot itself in the foot at Indy (Mengenang 10 tahun kisah Indianapolis 2005 oleh Tony DiZinno), NBC Sports. Diakses 1 Maret 2018.
  6. ^ a b c d "Schumacher underwhelmed with USGP victory." Diarsipkan 2008-06-30 di Wayback Machine.. Crash.net. June 19, 2005. Retrieved November 30, 2006.
  7. ^ First pole in Formula 1 for Toyota, GP Update. Diakses 4 Maret 2018.
  8. ^ Bissett, Mark. "Graham Hill's 'American Red Ball Spl' Lola T90 Ford: Indy Winner 1966…". primotipo.com. Diakses tanggal 30 April 2016. 
  9. ^ ""'Indygate' lawsuit dismissed"". Archived from the original on 2007-09-29. Diakses tanggal 2007-03-25. . ITV. June 17, 2006. Retrieved January 26, 2013.
  10. ^ F1: O Michelingate escalpelizado, Sport Motores, Diakses 13 April 2018.
  11. ^ "FORMULA 1™ Grand Prix du Canada 2005 - Race". Formula1.com. Formula1.com Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2014. Diakses tanggal 27 December 2015. 
  12. ^ a b GRAND PRIX RESULTS: CANADIAN GP, 2005, GrandPrix.com. Diakses 1 Maret 2018.
  13. ^ Schumacher dominates in 5th Indy win, East Bay Times. Diakses 1 Maret 2018.
  14. ^ Barrichello Wins Grand Prix With Schumacher's Assist, The Washington Post. Diakses 1 Maret 2018.
  15. ^ a b c d e f "Unanimously Slated in America - the 2005 Formula One US Grand Prix". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-03. Diakses tanggal 2018-03-03. 
  16. ^ "Wheldon Wins 89th Indianapolis 500". Indy500.com. 2005-05-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-16. Diakses tanggal 2009-04-22. 
  17. ^ "2005 Allstate 400 at the Brickyard weather information". The Old Farmers' Almanac. Diakses tanggal November 3, 2015. 
  18. ^ "McLaren will run third car in 2005". Formula One. January 25, 2005. Retrieved December 19, 2012. Diarsipkan March 22, 2014, di Wayback Machine.
  19. ^ a b c Fryer, Jenna (June 19, 2005). "Trulli wins pole for F1 United States Grand Prix". USA Today. Associated Press. Retrieved December 15, 2012.
  20. ^ ""2005 United States Grand Prix: Fri Prac 2"". Archived from the original on 2005-08-06. Diakses tanggal 2012-12-19. . Formula One. Retrieved December 19, 2012.
  21. ^ ""2005 FORMULA 1™ United States Grand Prix - Race"". Archived from the original on 2005-08-06. Diakses tanggal 2012-12-19. . Formula One. Retrieved December 19, 2012.
  22. ^ „Meldeliste“ Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine. (Motorsportarchiv.de; abgerufen am 16. Dezember 2010)
  23. ^ USGP - Friday practice times (1) (Crash.net. Diakses 6 Maret 2018)
  24. ^ a b c Toyota announces Zonta, GrandPrix.com. Diakses 1 Maret 2018
  25. ^ „Reifenschäden bei Michelin noch nicht geklärt“ (Motorsport-Total.com am 18 Juni 2005)
  26. ^ 2005 FORMULA 1™ United States Grand Prix - PRACTICE 2 (Situs resmi Formula 1, diakses 4 Maret 2018)
  27. ^ 2005 FORMULA 1™ United States Grand Prix - PRACTICE 3, Formula1.com. Diakses 5 Maret 2018
  28. ^ „Wegen Michelin: Drittes Freies Training eine Farce“ (Motorsport-Total.com am 18 Juni 2005)
  29. ^ 2005 FORMULA 1™ United States Grand Prix - PRACTICE 4, Formula1.com. Diakses 5 Maret 2018
  30. ^ "Toyota: Zonta had similar tyre problem to Ralf.". Crash.net. June 18, 2005. Retrieved December 2, 2006.
  31. ^ "Michelin: Tyres not flawed, just unsuitable.". Crash.net. June 27, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  32. ^ ""Michelin looking to fly in new tyres"". Archived from the original on 2007-09-29. Diakses tanggal 2007-08-10. . ITV. June 18, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  33. ^ a b c d e f "Stoddart comments on US Grand Prix" Diarsipkan 2011-06-06 di Wayback Machine.. Motorsport.com. June 23, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  34. ^ a b Garside, Kevin (June 20, 2005).""Day of shame for F1"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-03. Diakses tanggal 2015-02-20.  . The Daily Telegraph. Retrieved January 26, 2013.
  35. ^ "Letters between representatives of Michelin and Charlie Whiting, the FIA Formula One Race Director". NewsonF1.net. June 19, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  36. ^ "Further correspondence between representatives of Michelin in Indianapolis and the FIA Formula One Race Director". NewsonF1.net. June 19, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  37. ^ ""Todt: Chicane plan was 'ridiculous'"". Archived from the original on 2007-09-29. Diakses tanggal 2005-06-23. . ITV. June 21, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  38. ^ a b c d "Nine of ten teams had planned for non-FIA USGP." Diarsipkan 2020-12-14 di Wayback Machine.. Crash.net. June 22, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  39. ^ "FIA denies Stoddart claim". Grandprix.com. June 22, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  40. ^ Herman, Steve (June 20, 2005). "Fans outraged by depleted U.S. Grand Prix field". USA Today. Associated Press. Retrieved December 15, 2012.
  41. ^ a b Williams, Richard (June 20, 2005). "Motor Racing: United States grand prix: The last vestiges of credibility are lost in a volley of beer cans and boos". The Guardian: p. 5.
  42. ^ a b c "Ferrari win six-car Indianapolis race". Formula1.com. Formula1.com Limited. June 19, 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 22, 2014. Diakses tanggal December 27, 2015. 
  43. ^ a b Caldwell, Dave (June 20, 2005). "U.S. Grand Prix Never Gets Into Gear". The New York Times. Retrieved December 16, 2012.
  44. ^ a b ""Race analysis – Ferrari's hollow victory"". Archived from the original on 2005-06-22. Diakses tanggal 2012-12-16. . Formula One. Retrieved December 16, 2012.
  45. ^ "Motorsport – Tyre controversy leaves Formula One in disarray". The News Letter. June 20, 2005. p. 38.
  46. ^ Vigar, Simon. Forza Minardi!: The Inside Story of the Little Team Which Took on the Giants of F1. Veloce Publishing Ltd., 2008. p. 104. ISBN 978-1-84584-160-7.
  47. ^ "2005 FIA Formula One World Championship". Formula One. Retrieved December 17, 2012. Diarsipkan November 22, 2012, di Wayback Machine.
  48. ^ "Michael Schumacher wins US Grand Prix marred by tyre fiasco"[pranala nonaktif permanen]. Daily Times. June 21, 2005. Retrieved December 17, 2012.
  49. ^ "Michelin cars pull off track after warmups". ESPN. Associated Press. June 19, 2005. Retrieved December 18, 2012.
  50. ^ ""Brundle vs Bernie"". Archived from the original on 2007-09-29. Diakses tanggal 2005-06-23. . ITV. Retrieved January 26, 2013.
  51. ^ Wade, Stephen. "L'Equipe headline: 'Formule Zero.'". ESPN. Associated Press. June 20, 2005. Retrieved March 17, 2013.
  52. ^ ""Angry Stoddart criticises Jordan"". Archived from the original on 2007-09-29. Diakses tanggal 2005-06-19. . ITV. June 19, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  53. ^ "Stoddart: What really happened at Indy ...". Crash.net. June 22, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  54. ^ ""2005 United States Grand Prix"". Archived from the original on 2006-04-27. Diakses tanggal 2005-06-20. . Fédération Internationale de l'Automobile. June 20, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  55. ^ ""FIA World Motorsport Council"". Archived from the original on 2006-03-14. Diakses tanggal 2005-06-20. . Fédération Internationale de l'Automobile. June 20, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  56. ^ "United States Grand Prix – World Motor Sport Council". NewsonF1.net. June 21, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  57. ^ ""FIA charges Michelin teams"". Archived from the original on 2007-09-29. Diakses tanggal 2005-06-23. . ITV. June 22, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  58. ^ "Mosley comments on US Grand Prix" Diarsipkan 2011-06-07 di Wayback Machine.. Motorsport.com. June 23, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  59. ^ "Questions to Max Mosley – the US Grand Prix". Formula One. June 23, 2005. Retrieved December 24, 2012. Diarsipkan December 23, 2011, di Wayback Machine.
  60. ^ ""World Motor Sport Council Hearing of the Michelin Formula One teams decision"". Archived from the original on 2006-07-10. Diakses tanggal 2005-06-29. . Fédération Internationale de l'Automobile. June 29, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  61. ^ ""FIA World Motor Sport Council decision"". Archived from the original on 2006-03-14. Diakses tanggal 2005-07-22. . Fédération Internationale de l'Automobile. July 22, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  62. ^ "Michelin teams exonerated on Indy". BBC. July 22, 2005. Retrieved August 5, 2006.
  63. ^ Caldwell, Dave (June 29, 2005). "Michelin Offers Refunds to U.S. Grand Prix Fans". The New York Times. Retrieved December 24, 2012.
  64. ^ "Michelin and Indianapolis reveal refund details". Formula One. July 15, 2005. Retrieved March 17, 2013. Diarsipkan December 24, 2011, di Wayback Machine.
  65. ^ "Tony George says "No"". Grandprix.com. July 3, 2005. Retrieved December 7, 2006.
  66. ^ "Champ Car to honour US GP tickets in Cleveland.". Crash.net. June 20, 2005. Retrieved January 26, 2013.
  67. ^ ""2005 FORMULA 1™ United States Grand Prix - Qualifying"". Archived from the original on 2012-10-19. Diakses tanggal 2015-12-27. . Formula One. Retrieved December 27, 2015.
  68. ^ 2005 US Grand Prix Results, Fox Sports. Diakses 3 Maret 2018.

Pranala luar

Seri sebelumnya:
Grand Prix F1 Kanada 2005
Kejuaraan Dunia Formula Satu
musim 2005
Seri selanjutnya:
Grand Prix F1 Prancis 2005
Tahun sebelumnya:
Grand Prix F1 Amerika Serikat 2004
Grand Prix Amerika Serikat Tahun selanjutnya:
Grand Prix F1 Amerika Serikat 2006