Pramono Edhie Wibowo

Revisi sejak 4 Januari 2023 08.38 oleh CommonsDelinker (bicara | kontrib) (Menghapus Wing_Penerbang_TNI_AU.png karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No license since 28 November 2022.)

Jenderal TNI (Purn.) Pramono Edhie Wibowo (5 Mei 1955 – 13 Juni 2020) adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden nomor: 40/TNI/2011, menggantikan Jenderal TNI George Toisutta.[1] Ketika itu, pengangkatannya sebagai KSAD menuai protes dari berbagai kalangan seperti KontraS yang menganggap bahwa terdapat unsur nepotisme karena Pramono Edhie merupakan ipar dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri.[2]

Pramono Edhie Wibowo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-27
Masa jabatan
30 Juni 2011 – 20 Mei 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pengganti
Moeldoko
Sebelum
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-32
Masa jabatan
30 September 2010 – 9 Agustus 2011
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi ke-29
Masa jabatan
Oktober 2009 – 30 September 2010
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ke-23
Masa jabatan
1 Juli 2008 – 4 Desember 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Informasi pribadi
Lahir(1955-05-05)5 Mei 1955
Magelang, Jawa Tengah
Meninggal13 Juni 2020(2020-06-13) (umur 65)
Cimacan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat
Partai politikPartai Demokrat
Suami/istriNy. Kiki Gayatri Soepono
Anak
Orang tua
Kerabat
Almamater
Pekerjaan
Situs webpramonoedhiewibowo.com
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1978—2013
Pangkat Jenderal TNI
SatuanInfanteri (Kopassus)
X: edhiewibowo_55 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sebelumnya, Pramono pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad dan pada tahun 2009 juga pernah menjabat sebagai Pangdam III Siliwangi.[3][4] Ayahnya, Letjen TNI (Purn.) Sarwo Edhie Wibowo, juga merupakan mantan Komandan RPKAD yang turut andil dalam penumpasan pemberontakan G 30 S/PKI.

Pada Mei 2013, karena ia telah memasuki masa pensiun, posisinya sebagai KSAD digantikan oleh Letjen TNI Moeldoko. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Cimacan, Kabupaten Cianjur, pada 13 Juni 2020 karena serangan jantung.[5]

Karier militer

Dengan latar belakang keluarga yang juga berasal dari militer, perjalanan karier militer Pramono Edhie Wibowo terbilang cukup bersinar. Sebagai lulusan Akademi Militer pada tahun 1978, Pramono Edhie ditunjuk sebagai Komandan Pleton Grup I Kopassandha. Setelah menjadi perwira Operasi Grup I Kopassandha pada tahun 1981, pada tahun 1984 Pramono ditunjuk sebagai Komandan Kompi 112/11 grup I Kopassandha. Pada tahun 1995, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Satu tahun kemudian, Pramono menjabat sebagai Perwira Intel Operasi grup I Kopassus. Bernaung dalam tenda Kopassus, Pramono kemudian menjabat sebagai wakil komandan Grup 1/Kopassus pada tahun 1996, dan terpilih menjadi Komandan Grup 1/Kopassus dua tahun kemudian.[6]

Setelah reformasi bergulir, karier Pramono terus berkembang. Apalagi saat Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Presiden menggantikan Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Pramono terpilih menjadi Ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2001. Pada tahun yang sama, Pramono menempuh Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI), dan kemudian menjabat sebagai Perwira Tinggi Staf Ahli Bidang Ekonomi Sesko TNI 2004. Karier Pramono terus meningkat, sehingga dia menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2005, Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro pada tahun 2007, dan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Pada tahun 2009, Pramono menjabat sebagai Pangdam III/Siliwangi serta ditunjuk menjadi Panglima Kostrad (Pangkostrad) pada tahun 2010.[6]

Pada tahun 2011, Pramono dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat menggantikan Jenderal TNI George Toisutta. Inilah puncak karier Pramono Edhie sebelum akhirnya pensiun secara resmi dari militer pada Mei 2013.[6]

Riwayat pendidikan

  • Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) (1978)
  • Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri
  • Pendidikan PARA
  • Sekolah Dasar Pasukan Udara (1981)
  • Komando
  • Pendidikan Free Fall
  • Airborne (1987)
  • Kursus Dasar Perwira Intelijen
  • Pendidikan Lanjutan Perwira I
  • Pendidikan Lanjutan Perwira II (1990)
  • Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (1995)
  • Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) (2001)
  • Lemhannas RI

Riwayat jabatan

Letnan Dua s/d Kapten
  • Danton 4 Kopassandha (1978)
  • Danton 2/121/12 Grup I Kopassandha (1981—1982)
  • Paops Denpur 11 Grup I Kopassandha (1984)
  • Danki 112/12 Grup I Kopassandha (1985)
  • Paops Intel Den 113/11 Grup I Kopassus (1988)
Mayor
  • Danden 2 Yon 11 Grup I Kopassus (1991)
  • Kasi 2 Grup I Kopassus
  • Dansen PARA Grup 3 Pusdikpassus (1994)
Letnan Kolonel
  • Danyon 11 Grup I Kopassus (1995)
  • Perwira Intel Operasi Grup I Kopassus (1996)
  • Wakil Komandan Grup 1/Kopassus (1996–1998)
Kolonel
  • Komandan Grup 1/Kopassus (1998–2001)
  • Ajudan Presiden RI (2001)
  • Dikreg Sesko TNI (2001)
Brigadir Jenderal
  • Pati Sahli Bid. Ekonomi Sesko TNI (2004–2005)
  • Wakil Danjen Kopassus (2005–2007)
  • Kasdam IV/Diponegoro (2007–2008)
Mayor Jenderal
  • Danjen Kopassus (2008–2009)
  • Pangdam III/Siliwangi (2009–2010)
Letnan Jenderal
  • Panglima Kostrad (2010–2011)
Jenderal
  • Kepala Staf Angkatan Darat (2011–2013)

Karier politik

Setelah pensiun dari dunia militer, ia masuk ke dunia politik, bergabung dengan Partai Demokrat dan menjadi salah satu anggota Dewan Pembina partai sejak Juni 2013.[7] Pramono Edhie Wibowo juga menjadi salah satu kandidat peserta Konvensi Capres Partai Demokrat bersama 10 orang kandidat lainnya.[6] Kesepuluh peserta konvensi lainnya adalah Hayono Isman, Marzuki Alie, dan Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan kader partai. Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, Irman Gusman dan Endriartono Sutarto yang berasal dari luar partai. Ia dan Endriartono merupakan peserta yang berasal dari latar belakang militer.

Pada 16 Mei 2014, Partai Demokrat mengumumkan hasil Konvensi Capres, Pramono Edhie Wibowo menempati posisi kedua setelah Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan.[8]

Meninggal Dunia

Pramono Edhie Wibowo meninggal dunia pada 13 Juni 2020 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat akibat serangan jantung saat berlibur.[9][10] Jenazah Pramono Edhie Wibowo dimakamkan pada 14 Juni 2020 pukul 14.00 WIB di TMP Kalibata.[11][12][13]

Penghargaan

Tanda Jasa dan Brevet

Dada kanan Dada kiri
 
   
       
       
       
       
       
       
 
Basic Military Freefall Parachutist Badge (US Army) Brevet Kualifikasi Komando Paskhas
Brevet Kualifikasi Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir
Brevet Denjaka
Brevet Hiu Kencana
Wing Penerbang TNI AU
Master Parachutist Badge (US Army) Pathfinder Badge (US Army)
Brevet Brevet Kualifikasi Komando Kopassus Brevet Free Fall
Brevet Brevet Para Utama
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (28 September 2013)[14] Bintang Dharma (21 Juni 2011)[15] Bintang Kartika Eka Paksi Utama (6 Oktober 2011)[16] Bintang Jalasena Utama (23 Juli 2012)[17]
Baris ke-2 Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama (23 Juli 2012)[17] Bintang Bhayangkara Utama (5 Juni 2012)[18] Bintang Yudha Dharma Pratama Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Baris ke-3 Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya (Ulangan I) Pingat Jasa Gemilang - Tentera (P.J.G.) - Singapura (12 Maret 2012)[19]
Baris ke-4 Order of National Security Merit - 1st Class (Tong-il Medal) - Korea Selatan Satyalancana Kesetiaan 32 Tahun Satyalancana Dharma Bantala Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-5 Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Satyalancana G.O.M VII Satyalancana G.O.M IX Raksaka Dharma
Baris ke-6 Satyalancana Ksatria Yudha Satyalancana Seroja Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Wira Karya
Brevet Brevet Kualifikasi Penanggulangan Teror (Gultor)
Brevet Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur)

Bibliografi

Rujukan

  1. ^ "Presiden Lantik Pramono Edhie Wibowo Sebagai KSAD". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-02. Diakses tanggal 2013-11-23. 
  2. ^ KontraS: Ipar SBY Jadi KSAD, Nuansa Nepotisme Dominan Diarsipkan 2011-07-03 di Wayback Machine. Detik.com 30 Juni 2011, diakses 23 November 2013
  3. ^ http://www.harianberita.com Pramono Edhie Wibowo Diarsipkan 2010-10-03 di Wayback Machine. (diakses pada 2 Oktober 2010)
  4. ^ http://www.antaranews.com KSAD: Mayjen TNI Pramono Pantas Jabat Pangkostrad (diakses pada 2 Oktober 2010)
  5. ^ "Eks KSAD Pramono Edhie Wibowo Meninggal Akibat Serangan Jantung". detikcom. 
  6. ^ a b c d "Jalan Politik Pramono Edhie Wibowo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-03. Diakses tanggal 2013-11-01. 
  7. ^ Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Prajurit Sejati yang Demokratis Diarsipkan 2013-10-29 di Wayback Machine. Situs resmi Partai Demokrat, diakses 26 Oktober 2013
  8. ^ Artikel:"Ini Hasil Lengkap Survei Elektabilitas Peserta Konvensi Demokrat" di Kompas.com
  9. ^ "Mantan Kasad, Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo Tutup Usia" Portal Komando. Diakses 13 Juni 2020
  10. ^ Mantan KSAD Jenderal Purn Pramono Edhie Wibowo Meninggal Dunia, Ini Profilnya Warta Kota.Tribun News. Diakses 13 Juni 2020
  11. ^ "Begini Suasana TMP Kalibata Jelang Pemakaman Pramono Edhie Wibowo" Detik. Diakses 14 Juni 2020
  12. ^ "Jenazah Edhie Wibowo Dimakamkan di TMP Kalibata Pukul 14.00 WIB" IDN Times. Diakses 14 Juni 2020
  13. ^ "Mantan Kasad, Jenderal TNI Purn Pramono Edhie Wibowo Tutup Usia" kostrad.mil.id. Diakses 17 Juni 2020
  14. ^ Penerima Tanda Kehormatan RI dalam Rangka HUT-68 Tentara Nasional Indonesia (PDF). Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  15. ^ "10 Perwira Tinggi TNI Terima Bintang Dharma". tni.mil.id. 1 Oktober 2011. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  16. ^ "Belasan Jenderal Dapat Bintang Tanda Kehormatan". Kompasiana. 8 Februari 2012. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  17. ^ a b Penerima Tanda Kehormatan Bintang Angkatan Kelas Utama Tahun 2012 (PDF). Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  18. ^ Poerwanto, Djoko, ed. (5 Juni 2012). "Jenderal Pramono Edhie terima penghargaan Bintang Bhayangkara". Merdeka.com. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 
  19. ^ "Chief of Staff of the Indonesian Army Receives Prestigious Military Award". Mindef Singapore. 12 Maret 2012. Diakses tanggal 24 Februari 2022. 

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
George Toisutta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
2011—2013
Diteruskan oleh:
Moeldoko
Didahului oleh:
Burhanudin Amin
Pangkostrad
2010—2011
Diteruskan oleh:
Azmyn Yusri Nasution
Didahului oleh:
Rasyid Qurnuen Aquary
Pangdam Siliwangi
2009—2010
Diteruskan oleh:
Moeldoko
Didahului oleh:
Soenarko
Danjen Kopassus
2008—2009
Diteruskan oleh:
Lodewijk Freidrich Paulus
Didahului oleh:
Djoko Setijono
Ajudan Presiden RI (TNI-AD)
20 Oktober 2001—2004
Diteruskan oleh:
Muhammad Munir