Skandal susu Tiongkok

Revisi sejak 10 Januari 2023 13.36 oleh Lellyhatesanimals (bicara | kontrib) (New category: Melamine)

Skandal susu Tiongkok 2008 adalah insiden keamanan makanan di Republik Rakyat Tiongkok yang melibatkan susu yang diduga mengandung melamin. Dalam kasus ini, diperkirakan terdapat 300.000 korban, dimana 54.000 korban dilarikan ke rumah sakit; enam bayi telah tewas akibat batu ginjal dan lainnya akibat gagal ginjal.[1][2][3]

Akibat dari kontaminasi melamin pada susu Tiongkok


Kronologi skandal ini dimulai sejak Desember 2007, ketika Sanlu mulai menerima keluhan tentang batu ginjal. Salah satu keluhan awal yang lebih terkenal terjadi pada tanggal 20 Mei 2008, ketika seorang ibu (bernama 789oo88oo88), memposting keluhannya di forum Tianya setelah dia mengetahui bahwa Sanlu menyumbangkan susu yang dikeluhkannya kepada anak-anak yatim piatu akibat Gempa bumi Sichuan 2008.[4][5][6][7] Juga pada tanggal 20 Mei, masalah ini sampai pada rapat Dewan Sanlu untuk pertama kalinya dan mereka memerintahkan beberapa tes pihak ketiga. Ironisnya, Melamin, tidak terdeteksi dalam tes hingga 1 Agustus. Pada tanggal 2 Agustus, Dewan Sanlu memutuskan untuk mengeluarkan penarikan seluruh susu bayi kepada pedagang grosir tetapi tidak menginformasikan kepada pedagang grosir bahwa produk tersebut terkontaminasi; namun, wakil walikota Shijiazhuang, yang diundang untuk hadir, menolak penarikan tersebut dan menginstruksikan Dewan untuk "menutup mulut para korban dengan uang", serta meminta mereka untuk menunggu sampai akhir Olimpiade Beijing 2008, lalu polisi akan memburu para pelaku.[8] Fonterra perusahaan besar susu yang bermarkas di Selandia Baru, yang memiliki 43% saham di Sanlu, diberitahu tentang kontaminasi tersebut pada rapat Dewan tanggal 2 Agustus. Fonterra memperingatkan pemerintah Selandia Baru dan pemerintah Selandia Baru mengkonfrontasi pemerintah Tiongkok pada tanggal 8 September.[9] Pemerintah Tiongkok mempublikasikan skandal ini pada tanggal 13 September. Setelah fokus awal pada Sanlu, inspeksi pemerintah lebih lanjut mengungkapkan bahwa produk dari 21 perusahan lain juga tercemar, termasuk dari Arla Foods-Mengniu, Yili, serta Yashili.[10] Sementara itu, semakin banyak kasus yang sampai ke rumah sakit di seluruh negara dari bulan Desember 2007, laporan pertama kepada pemerintah oleh rumah sakit dari seluruh negara dibuat pada tanggal 16 Juli.[11]

Masalah ini menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pangan dan korupsi politik di Tiongkok dan merusak reputasi ekspor makanan negara tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut insiden itu "menyedihkan" dan setidaknya 11 negara asing menghentikan semua impor produk susu yang berasal dari Tiongkok. Sejumlah persidangan yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok menghasilkan dua hukuman mati, tiga hukuman penjara seumur hidup, dua hukuman penjara 15 tahun,[12] serta pemecatan atau pengunduran diri paksa tujuh pejabat pemerintah setempat, serta Direksi Administrasi Pengawasan Kualitas, Inspeksi dan Karantina (AQSIQ).[13] Mantan ketua perusahaan susu Sanlu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.[14]

Pada akhir Oktober 2008, pemalsuan serupa dengan melamin ditemukan pada telur, serta kemungkinan kontaminasi pada bahan makanan lainnya. Sumbernya ditelusuri ke melamin yang ditambahkan ke pakan ternak, meskipun ada larangan yang diberlakukan pada bulan Juni 2007 menyusul skandal bahan makanan hewan peliharaan yang diekspor ke Amerika Serikat.[15]

Melamin

Melamin digunakan untuk memproduksi resin melamin-formaldehida, sejenis plastik yang dikenal karena sifat tahan api dan biasanya digunakan di meja dapur, whiteboard, dll. Melamin juga telah digunakan sebagai nitrogen non-protein, muncul dalam bungkil kedelai, bungkil jagung gluten, serta bungkil biji kapas yang digunakan dalam pakan ternak.[16] Melamin diketahui menyebabkan gagal ginjal dan batu ginjal pada manusia dan hewan ketika bereaksi dengan asam sianurat di dalam tubuh. Penggunaan melamin dalam produksi makanan tidak disetujui oleh WHO maupun otoritas nasional.[17]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "卫生部例行新闻发布会 (Artikel dalam bahasa Mandarin)". web.archive.org. 2020-07-14. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  2. ^ "Chinese figures show fivefold rise in babies sick from contaminated milk". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2008-12-02. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  3. ^ "29万余名婴儿泌尿系统因食用问题奶粉出现异常-搜狐新闻 (Artikel dalam bahasa Mandarin)". web.archive.org. 2016-11-14. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  4. ^ "三鹿用四箱奶粉一纸协议封了浙江泰顺王远萍的口·都市快报 (Artikel dalam bahasa Mandarin)". web.archive.org. 2020-07-15. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  5. ^ "[汶川地震]这种奶粉能拿来救灾吗?!(Artikel dalam bahasa Mandarin)". web.archive.org. 2008-09-15. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  6. ^ "三鹿集团千万元奶粉支援四川地震灾区_中国网". web.archive.org. 2020-07-15. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  7. ^ "三鹿向汶川地震灾区再捐880万元婴幼儿奶粉_滚动新闻_新浪财经_新浪网 (Artikel dalam bahasa Mandarin)". web.archive.org. 2012-01-21. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  8. ^ "「毒奶粉」審判(《財經》 2009-1-5) - GetIt01". www.getit01.com. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  9. ^ "Toxic milk toll rockets in China" (dalam bahasa Inggris). 2008-09-15. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  10. ^ "China seizes 22 companies with contaminated baby milk powder_English_Xinhua". web.archive.org. 2012-10-21. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  11. ^ "Spilling the Blame for China's Milk Crisis". web.archive.org. 2008-10-14. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  12. ^ "Two get death in tainted milk case (Artikel dalam bahasa Inggris)". www.chinadaily.com.cn. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  13. ^ "Crisis management helps China's dairy industry recover (Artikel dalam bahasa Inggris)". web.archive.org. 2008-12-24. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  14. ^ "Sanlu ex-chairwoman gets life in China melamine scandal". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2009-01-22. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  15. ^ "Checks on animal feed 'tightened' (Artikel dalam bahasa Inggris)". www.chinadaily.com.cn. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  16. ^ "Melamine use "rampant" in China feed business". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2008-09-25. Diakses tanggal 2023-01-10. 
  17. ^ "WHO | Questions and Answers on melamine (Artikel dalam bahasa Inggris)". web.archive.org. 2008-09-29. Diakses tanggal 2023-01-10.